Kebersihan bukan sekadar urusan fisik, melainkan juga urusan iman. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kebersihan berarti menghormati diri, orang lain, bahkan Sang Pencipta. Rasulullah ﷺ bersabda:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
“Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa iman tidak hanya diwujudkan dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam perilaku menjaga kebersihan. Kitab Akhlaq lil Banin karya Syaikh Umar bin Ahmad Baraja turut menekankan kebersihan sebagai akhlak dasar yang harus ditanamkan sejak kecil.
Kebersihan dalam Perspektif Al-Qur’an
Al-Qur’an berulang kali menyinggung pentingnya kebersihan, baik dalam konteks spiritual maupun fisik. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah [2]: 222).
Ayat ini mengajarkan bahwa kebersihan lahiriah dan batiniah berjalan seiring. Seseorang yang menjaga tubuh dan lingkungannya tetap bersih sekaligus membersihkan hatinya dari dosa adalah pribadi yang dicintai Allah.
Nasihat Kitab Akhlaq lil Banin tentang Kebersihan
Dalam Kitab Akhlaq lil Banin terdapat penekanan agar anak-anak dilatih untuk hidup bersih:
“يَجِبُ عَلَى الطِّفْلِ أَنْ يَكُونَ نَظِيفًا فِي ثِيَابِهِ وَبَدَنِهِ وَمَكَانِهِ.”
“Seorang anak wajib menjaga kebersihan pakaian, tubuh, dan tempat tinggalnya.”
Nasihat sederhana ini menjadi fondasi akhlak. Jika sejak kecil anak terbiasa menjaga kebersihan, maka ketika dewasa ia akan lebih mudah mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kebersihan Diri: Dari Tubuh hingga Pakaian
- Kebersihan Tubuh
Islam mengajarkan mandi tidak hanya untuk menyegarkan badan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kesucian. Wudhu yang dilakukan sebelum shalat lima waktu pun menjadi latihan menjaga kebersihan tubuh secara konsisten.
- Kebersihan Pakaian
Pakaian yang bersih menunjukkan kehormatan diri. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim).
Pakaian yang rapi dan bersih bukan hanya soal estetika, melainkan juga bagian dari ibadah.
Kebersihan Lingkungan: Rumah dan Sekitarnya
Lingkungan yang bersih mencerminkan akhlak penghuninya. Dalam Akhlaq lil Banin, Syaikh Umar Baraja mendorong anak-anak agar membuang sampah pada tempatnya dan merapikan tempat tinggal.
Ketika rumah bersih, hati pun lebih tenang. Sebaliknya, kotoran dan sampah yang menumpuk tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengundang penyakit. Inilah sebabnya kebersihan lingkungan masuk dalam kategori akhlak Islami.
Kebersihan Hati: Bagian yang Tak Terlihat
Kebersihan tidak hanya berhenti pada tubuh dan lingkungan, tetapi juga meliputi hati. Hati yang bersih bebas dari iri, dengki, dan kebencian.
Allah ﷻ berfirman:
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ. إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara [26]: 88-89).
Ayat ini menekankan bahwa kebersihan hati adalah bekal utama menuju akhirat.
Dimensi Sosial: Kebersihan dan Peradaban
Bangsa yang maju selalu dikenal dengan budaya bersih dan disiplin. Islam jauh sebelum itu telah mengajarkan prinsip kebersihan sebagai bagian dari iman. Santri, pelajar, hingga masyarakat luas harus memahami bahwa kebersihan adalah indikator peradaban dan akhlak.
Di era modern, kebersihan menghadapi tantangan baru. Polusi udara, sampah plastik, dan gaya hidup instan sering membuat manusia lalai. Banyak orang lebih sibuk dengan gawai daripada merapikan kamar atau menjaga lingkungan.
Santri dan generasi muda perlu mengambil peran sebagai teladan. Mereka bisa memulai dari hal kecil: menjaga kebersihan diri, membuang sampah pada tempatnya, dan mengajak teman untuk peduli pada kebersihan.
Panduan Praktis ala Kitab Akhlaq lil Banin
- Biasakan Wudhu dan Mandi
Tidak hanya untuk ibadah, wudhu menjaga tubuh tetap segar dan sehat.
- Rapikan Tempat Tidur
Kebersihan dimulai dari rutinitas sederhana setiap pagi.
- Jaga Kebersihan Mulut
Menggunakan siwak atau sikat gigi adalah sunnah sekaligus menjaga kesehatan.
- Buang Sampah pada Tempatnya
Kebiasaan kecil ini mencerminkan akhlak Islami.
- Bersihkan Hati dengan Dzikir
Selain tubuh, hati pun perlu dibersihkan dengan doa dan dzikir.
Menjadi Teladan dalam Kebersihan
Seorang muslim tidak hanya menjaga kebersihan untuk dirinya, tetapi juga menjadi teladan bagi lingkungannya. Rasulullah ﷺ adalah contoh nyata. Beliau selalu tampil rapi, menyukai wangi-wangian, dan menjaga kebersihan rumah tangganya.
Santri, pelajar, atau siapa pun yang meneladani beliau akan menjadi pribadi yang disegani karena akhlaknya.
Kesimpulan
Kebersihan adalah akhlak sederhana tetapi berdampak besar. Kitab Akhlaq lil Banin mengajarkan bahwa kebersihan diri, pakaian, lingkungan, dan hati adalah cermin keimanan. Dengan menjaga kebersihan, seorang muslim tidak hanya meraih kesehatan, tetapi juga cinta Allah.
Kebersihan bukan sekadar kilau tubuh atau harum pakaian. Ia adalah cermin jiwa, sinar iman, dan tanda kasih Allah. Saat tanganmu merapikan, saat hatimu membersihkan, di sanalah imanmu tumbuh. Maka, jadikanlah kebersihan bukan sekadar kebiasaan, tetapi ibadah yang mengantarkanmu menuju ridha-Nya.
*Gerwin Satria N
Pegiat literasi Iqro’ University Blitar
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
