Sejarah Sosok
Beranda » Berita » Perjalanan Spiritual Syekh Muhammad al-Jazuli

Perjalanan Spiritual Syekh Muhammad al-Jazuli

Syekh Muhammad Sulaiman al Jazuli
Kitab dalail Khairat Kaya Syekh Muhammad Sulaiman al JAzuli

SURAU.CO. Bagi santri dan pengamal tarekat, wirid Dalailul Khairat sangatlah masyhur dan menjadi wiridan harian. Pemberian amalan khusus ini biasanya melalui ijazah yang merupakan  tradisi pemberian ajaran secara turun-temurun. Rantai sanadnya pun sangat jelas. Guru pemberi ijazah atau mujiz menjadikan silsilah sanad Dalailul Khairat sangat jelas. Silsilahnya terhubung langsung pada penyusun wirid, yaitu Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli.

Yang unik, mujiz sering menyertakan “lelaku” lain yang berbarengan dengan ijazah Dalailul Khairat. Penulis ini. salah satunya puasa tiga tahu atau yang populer dengan “Dalail Poso”. Ada juga diberngi dengan khataman Al-Qur’an yang harus selesai dalam waktu tertentu. Khataman itu bisa satu bulan atau 41 hari dan tergantung dari mujiz itu sendiri. Laku seperti ini terkenal dengan sebutan “Dalail Qur’an”. Tidak hanay itu, berbagai amaliyah lain juga ada sesuai anjuran mujiz. Namun daris emua amaliay itu tujuannya adalah menyempurnakan pengamalan Dalailul Khairat.

Dalail Khairot adalah eirid ini berisi kumpulan shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara membacanya pun bervariasi. Namun, umumnya orang membaca sesuai pembagian harian atau yang disebuat dengan hizb. Pembacaan dimulai dari hari Senin hingga Senin kedua dan mengakhirinya dengan doa khatam. Alkan tetapi ada juga yang mengkhatamkan seluruh Dalailul Khairat setiap hari. Bahkan, sebagian ulama mengkhatamkan setelah setiap shalat fardhu.

Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli: Sang Penyusun dan Mursyid Disiplin

Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli adalah penulis kitab Dalailul Khairat. Beliau kesohor sebagai penganut tarekat yang sangat menekankan kedisiplinan pada murid-muridnya. Sebagai penganut Tarekat Syadziliyah,  Syekh Jazuli juga ulama bermazhab Maliki. Maka tak heran kalau ulama kelahiran Fes pada tahun 857 H/1453 M ini mendirikan Tarekat Jazuliyah Sadziliyah dengan membimbing ribuan santri.

Sebagai guru spiritual, Syekh Jazuli sangat disiplin. Beliau memurnikan ego dan kepribadian. Konon, muridnya harus mengenakan memakai jubah tambalan. Selain itu juga berpuasa, mereka juga harus melakukan uzlah. Murid-murid harus mematuhi metode disiplin ajarannya.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Diantara ajarannya adalah mendawamkan zikir kepada Allah. Kemudian yang kedua, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan membaca Dalail Al-Khairat. Ketiga, membaca Al-Qur’an secara rutin.  Adapun pilar ajaran keempat adalah mewajibkan adanya seorang mursyid atau membimbing laku suluk.  kelima, murid harus menjaga adab terhadap guru.  Ada 20 adab anak didik harus menjaganya.  Keenam, seorang salik harus berakhlakul karimah yaitu dengan mencintai sesama makhluk, meminimalisir tidur, sabar atas cobaan.  Kemudian menjauhi amarah, hasud, dan dengki. Selain itu zuhud terhadap harta dan jabatan.  Ketujuh adalah menyerukan jihad melawan kebatilan.  Pengikut Tarekat Jazuliyah banyak yang berjihad. Kala itu mereka bersama masyarakat menentang Portugis. Ajaran dan kekuatan besar ini menimbulkan ketakutan bagi kerajaan.

Biografi Singkat Syekh Imam Jazuli

Beliau bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Sulaiman bin Abu Bakar Al-Jazuli. Masyarakat mengenalnya dengan Syekh Imam Jazuli. Beliau lahir di Jazulah, sebuah kabilah Barbar. Lokasinya di pantai negeri Maghrib Maroko Afrika. Tahun kelahirannya adalah 807 Hijriyah. Nasab beliau adalah Sayid Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman bin Abdurrohman bin Abu Bakar bin Sulaiman. Silsilah beliau bersambung hingga ke Ali bin Abu Thalib RA.

Pendidikan beliau dimulai di Fas, Mesir. Kemudian beliau menyelesaikan studinya di Universitas Qarawiyyin. Syaikh Al-Jazuly juga berguru kepada Syaikh Abu Abdillah Muhammad ibn Abdullah Amghar Al-Shaghir. Beliau berasal dari Ribath Tith. Setelah studinya selesai, Syekh Jazuli menuju kota Asafi. Beliau berkhalwat selama 14 tahun.

Setelah masa khalwatnya tuntas, Syekh Sulaiman membuka pengajian. Konon, yang hadir mencapai lebih dari 12 ribu orang. Murid-muridnya kemudian banyak yang tersohor. Di antaranya Syaikh Ahmad Zaruq, Syakh Ahmad bin Umar al-Haritsi al-Maknasi. Ada juga Syaikh Abdul Azis bin Abdul Qodir al-Tabba’, dan Syaikh Abu Abdillah Muhammad al-Shagir al-Suhaili.

Untuk tarekatnya, beliau bersanad pada Syekh Syadzili. Juga Sayyid Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Mudhor Al-Munithi. Serta Sayid Abu Utsman Sa’id Al-Hartanai. Dan Sayid Abi Zaid Abdurrahman Al-Rajnaji. Kemudian Sayid Abul Fadhil Al-Hindi. Terakhir Syekh Ihus Uwais Zamanihi. Dan Sayid Abu Abdilah Al-Maghribi. Syekh Sulaiman al-Jazuli wafat saat shalat Subuh. Ini terjadi pada tanggal 16 Rabi’ul Awwal 870 H. Beliau berusia 63 tahun.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement