SURAU.CO – Fawaid Pagi Hari Ini : PERKATAAN SESEORANG ITU MENUNJUKKAN ISI HATINYA. قال الإمام ابن القيم – رحمه الله – : 《 انظر إلى الرجل حين يتكلَّم ، فإنَّ لسانه يغترفُ لك بما في قلبه ، حلوٌ وحامض ، وعذبٌ وأُجَاج |[ الجواب الكافي (١٥٩/١) ]|
Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh pernah berkata : “Lihatlah kepada seseorang ketika dia berkata-kata (berbicara).
Karena sesungguhnya lisannya itu akan mencidukkan (yakni menampakkan/menunjukkan) untukmu apa yang ada di dalam hatinya : (Apakah rasanya itu) manis, atau masam, atau tawar atau asin (getir) !” [ JAWAABUL KAAFI (1/159), karya Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh ]
Faedah ringkas
Dari perkataan tersebut di atas :
- Bahwa ucapan seseorang itu adalah cermin terhadap apa yang ada di dalam hatinya.
Artinya, perkataan seseorang itu mencerminkan isi hatinya.
Jika hatinya baik, maka ucapan yang keluar darinya pun baik. Tetapi jika hatinya kotor, maka ucapan yang akan keluar pun kotor.
- Pentingnya menjaga hati dan juga lisan.
Ya, karena orang yang menjaga kebersihan hatinya, akan berpengaruh langsung kepada kebersihan ucapannya. -
Bahwa ucapan seseorang itu adalah tanda tentang bagaimana kualitas keimanan dan akhlaknya.
Artinya, nilai atau kualitas seseorang itu, bisa diukur dari bagaimana dia berbicara dan apa yang dibicarakan.
Jika pembicaraannya selalu baik, benar dan lurus, maka hal itu tanda bahwa kualitas keimanannya juga baik, insya Alloh.
Tetapi jika sebaliknya, hal itu juga menunjukkan buruknya kualitas keimanannya.
- Nasehat tersebut di atas, hendaknya memotivasi kita untuk selalu memperbaiki hati kita.
Karena apa yang akan keluar dari lisan seseorang itu, sesuai dengan apa yang tertanam di dalam hatinya, berupa kebaikan ataupun keburukan.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda :
« أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً ، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ »
(رواه البخاري ومسلم)
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika dia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika dia itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR Al-Bukhori dan Muslim)
Hadits yang mulia ini menunjukkan, bahwa ucapan (yang keluar dari lisan) akan mengikuti kondisi hatinya.
Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda :
« مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ » (رواه البخاري ومسلم)
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam !” (HR Al-Bukhori dan Muslim)
Hadits yang mulia ini menunjukkan, bahwa ucapan yang baik itu adalah buah dari hati yang beriman dan bersih.
Inti dan kesimpulannya
a. Hati itu adalah pusat kendali badan kita, lisan hanyalah cermin bagi hati tersebut.
b. Bahwa orang yang baik hatinya itu akan terjaga lisannya.
c. Menjaga hati itu adalah jalan utama untuk menjaga lisan dari ucapan yang kotor, yang sia-sia, atau yang menyakiti orang lain. Wallohu a’lamu bis showwab.
Karena itulah kita berharap, semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada hati dan lisan kita semua, agar selalu lurus dan benar, serta Istiqomah di atas kebaikan dan kebenaran tersebut, sampai akhir hayat kita nanti.
Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah. Surabaya, Rabu pagi yg sejuk, 09 Robi’ul Akhir 1447 H /01 Oktober 2025 M. Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby. Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
ORANG YANG PALING BESAR KEZHALIMAN & KEDUSTAANNYA
Rasulullah ﷺ bersabda,
إنَّ أعْظَمَ النَّاسِ عِنْدَ اللّٰهِ فِرْيَةً لَرَجُلٌ هَاجَى رَجُلًا فَهَجَا الْقَبِيْلَةَ بِأَسْرِهَا.
“Sesungguhnya manusia yang paling besar kezhaliman dan kedustaannya di sisi Allah adalah seseorang yang mencaci maki orang lain lalu hal itu menyebabkan orang yang dicaci maki tersebut membalas dengan mencaci maki kabilah orang yang mencelanya secara keseluruhan.” Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, no. 1569. (Armi Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
