Kalam
Beranda » Berita » Kitab Majalisus Saniyyah: Menyuburkan Hikmah dari Hadis Arba’in

Kitab Majalisus Saniyyah: Menyuburkan Hikmah dari Hadis Arba’in

SURAU.CO. Kitab Majalisus Saniyyah menempati posisi penting dalam khazanah Islam klasik. Syaikh Ahmad bin Syaikh Hijazi al-Fasyani, seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-9 Hijriyah, menulis kitab ini dengan penuh dedikasi. Beliau menghadirkan syarah atau penjelasan mendalam atas karya monumental Imam Nawawi, yaitu Al-Arba’in An-Nawawiyyah.

Imam Nawawi sendiri menghimpun 42 hadis Nabi Muhammad Saw yang mencakup inti ajaran Islam, mulai dari akidah, hukum, akhlak, hingga muamalah. Syaikh al-Fasyani lalu menguraikan hadis-hadis tersebut dalam Majalisus Saniyyah sehingga umat Islam dapat memahaminya dengan lebih jernih. Ia tidak hanya menyingkap makna hukum, tetapi juga menggali hikmah, membimbing akhlak, dan menguatkan dimensi ruhani. Dengan begitu, pembaca tidak sekadar membaca hadis, melainkan juga merasakan kehadiran nasihat dan pencerahan yang menuntun kehidupan sehari-hari.

Identitas Kitab Majalisus Saniyyah

Judul Kitab: Majalisus Saniyyah fī Syarḥ al-Arba‘īn an-Nawawiyyah
Pengarang: Syaikh Ahmad bin Hijazi al-Fasyani
Abad: Hidup pada abad ke-13 H/19 M
Bahasa Asli: Arab klasik
Kategori: Kitab syarah (penjelasan hadis)
Objek Kajian: 42 hadis pilihan dalam Arba‘in an-Nawawiyyah karya Imam Nawawi

Latar Belakang: Kecintaan Ulama pada Hadis Nabi Saw

Lahirnya Majalisus Saniyyah tidak terlepas dari tradisi para ulama yang selalu memuliakan hadis Nabi Saw. Mereka menaruh perhatian besar pada sabda Rasulullah Saw, yang berbunyi:

“Barang siapa menghafal empat puluh hadis dari umatku, maka pada hari kiamat aku akan menjadi penolong dan saksinya.”

Manajemen Waktu: Refleksi Mendalam Bab Bersegera dalam Kebaikan

Hadis ini menyalakan semangat banyak ulama untuk menghimpun hadis-hadis pilihan. Imam Nawawi kemudian menyusun Arba’in An-Nawawiyyah yang berisi 42 hadis inti ajaran Islam. Dari karya inilah lahir berbagai syarah atau penjelasan, termasuk karya Syaikh Ahmad al-Fasyani.

Di antara banyak syarah, kitab Majalisus Saniyyah menempati tempat istimewa. Syaikh al-Fasyani menghadirkan penjelasan dengan bahasa yang indah, makna yang dalam, dan nasihat yang sarat hikmah—sebuah ciri khas yang membuat kitab ini hidup di hati para pencari ilmu.

Mengikuti Jejak Majelis Ilmu: Memahami Hadis Secara Utuh

Membaca Majalisus Saniyyah terasa seperti duduk di majelis ilmu yang hangat. Syaikh Ahmad al-Fasyani menjelaskan hadis secara runtut, sederhana, dan penuh makna. Beliau tidak hanya menafsirkan bahasa atau hukum, tetapi juga menghadirkan kisah teladan para sahabat dan ulama.

Nasihatnya membekas di hati. Saat membahas hadis tentang niat, misalnya, beliau menekankan arti ikhlas dengan contoh nyata dari ulama terdahulu. Pembaca pun tidak sekadar tahu, tetapi juga terdorong untuk mengamalkan.

Keistimewaan kitab ini terletak pada kemampuannya menjembatani ilmu dan hikmah. Dengan bahasa yang mudah dicerna, Majalisus Saniyyah menghadirkan hadis Nabi Saw dalam wajah yang hangat, akrab, dan relevan untuk semua kalangan.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Menghidupkan Ruh Hadis di Hari Ini

Di era modern, Majalisus Saniyyah tampil semakin relevan. Banyak orang berinteraksi dengan hadis, tetapi sering berhenti pada teks formal tanpa menyelami ruh sabda Nabi Saw. Kitab ini hadir untuk mengajak pembaca memaknai hadis secara utuh: ajaran Islam bukan hanya dipahami secara tekstual, melainkan dirasakan sebagai bimbingan hidup.

Melalui bahasa nasihat yang halus, Syaikh al-Fasyani menekankan nilai niat, akhlak, ukhuwah, dan cinta kepada Allah Swt. Sabda Nabi Saw, “Agama itu adalah nasihat,” benar-benar hidup dalam setiap penjelasan beliau.

Menggali Cahaya Hik mah dan Menemukan Jalan

Kitab Majalisus Saniyyah hadir bukan hanya sebagai syarah atas Arba’in An-Nawawiyyah, tetapi juga sebagai pedoman spiritual yang menumbuhkan iman dan memperkuat amal. Setiap halaman kitab ini menuntun pembaca untuk menjadi muslim yang lebih baik. Membacanya terasa seperti mendengar suara seorang guru penuh kasih, yang mengingatkan kita pada hakikat hidup sekaligus menuntun agar setiap amal dilandasi niat ikhlas dan cinta kepada Allah Swt.

Siapa pun yang ingin memahami hadis Nabi Saw akan menemukan mutiara berharga di dalamnya. Ilmu, hikmah, dan nasihat berpadu indah dalam satu majelis yang mencerahkan hati. Sesuai dengan namanya, Majalisus Saniyyah memancarkan keluhuran ilmu dan cahaya hikmah—cahaya yang menuntun umat dari masa lalu hingga hari ini. (kareemustofa)

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement