Beranda » Berita » Refleksi dari Musibah Robohnya Bangunan Pondok Pesantren

Refleksi dari Musibah Robohnya Bangunan Pondok Pesantren

Refleksi dari Musibah Robohnya Bangunan Pondok Pesantren di Sidoarjo
Refleksi dari Musibah Robohnya Bangunan Pondok Pesantren di Sidoarjo

 

SURAU.CO  –  Refleksi dari Musibah Robohnya Bangunan Pondok Pesantren di Sidoarjo. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka kembali datang dari Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan tayangan Breaking News di salah satu stasiun televisi, sebuah bangunan pondok pesantren dilaporkan roboh. Lebih memilukan lagi, beberapa santri diduga masih terjebak di balik reruntuhan.

Musibah seperti ini selalu menyisakan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh umat. Pondok pesantren adalah tempat para santri menimba ilmu agama, berjuang memperbaiki diri, dan menyiapkan masa depan bangsa dengan cahaya iman. Namun, di saat seperti ini, mereka justru diuji dengan peristiwa yang menggetarkan hati.

Hikmah di Balik Musibah

Allah ﷻ berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap musibah adalah ujian keimanan. Musibah datang bukan semata-mata hukuman, melainkan bisa jadi peringatan sekaligus cara Allah mengangkat derajat hamba-Nya.

Santri yang terjebak, keluarga yang menanti, serta masyarakat yang bersatu membantu, semua sedang diuji tingkat kesabaran dan keteguhan hatinya.

Pentingnya Keselamatan Bangunan Pesantren

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya memperhatikan kualitas bangunan pondok pesantren. Pesantren, meski tumbuh dari semangat keikhlasan dan swadaya, tetap harus menjunjung tinggi aspek keselamatan.

Para santri yang menempati bangunan itu adalah amanah besar, sehingga keamanan dan kenyamanan mereka menjadi prioritas utama.

Musibah runtuhnya bangunan ini seharusnya menyadarkan banyak pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk lebih memperhatikan fasilitas pendidikan, terutama lembaga keagamaan yang sering berdiri dengan dana terbatas. Jangan sampai semangat mendidik generasi Qur’ani terhambat karena kurangnya kepedulian terhadap standar keselamatan.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Solidaritas dan Doa

Di tengah kabar duka ini, kita belajar tentang arti solidaritas. Relawan, aparat, dan warga sekitar bergotong royong melakukan evakuasi. Setiap doa yang dipanjatkan menjadi penguat bagi keluarga korban. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang, cinta, dan empati mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh turut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah seharusnya kaum Muslimin merasakan penderitaan saudaranya. Tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali menolong semampunya dan mendoakan agar para santri yang masih terjebak segera diselamatkan oleh Allah ﷻ.

Penutup

Musibah robohnya bangunan pondok pesantren di Sidoarjo ini bukan hanya berita duka, tetapi juga bahan renungan bersama. Kita berdoa, semoga para santri yang menjadi korban diberi keselamatan, yang terluka diberi kesembuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

Mari kita jadikan musibah ini sebagai momentum memperkuat ukhuwah, memperhatikan keselamatan lembaga pendidikan Islam, serta meningkatkan kepedulian sosial.

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Semoga Allah melindungi para santri, para ustadz, dan seluruh umat Islam yang tengah berjuang di jalan-Nya.

 

 

 

 



 

MADU AS SALAMAH 8 IN 1: KEKUATAN ALAMI UNTUK KESEHATAN

Di tengah derasnya arus modernisasi dan gaya hidup yang serba cepat, kesehatan seringkali menjadi hal yang terabaikan. Padahal, tubuh kita memerlukan perhatian lebih agar tetap kuat, segar, dan mampu beraktivitas dengan optimal. Salah satu cara menjaga kesehatan yang diwariskan sejak lama adalah dengan memanfaatkan madu dan ramuan herbal alami.

Salah satu produk yang hadir dengan perpaduan kebaikan alam adalah Madu As Salamah 8 in 1, sebuah ramuan madu herbal yang menggabungkan delapan bahan utama penuh manfaat, yaitu:

Madu murni – sumber energi, antibakteri alami, dan penguat daya tahan tubuh.
Kita mengenal pegagan sebagai “daun otak” yang dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, serta menenangkan saraf.
Propolis – pelindung alami dari infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Daun mint – penyegar napas, pereda mual, serta membantu masalah pencernaan.
Zaitun – sumber antioksidan dan asam lemak sehat yang melindungi tubuh dari radikal bebas.
Jahe – penghangat tubuh, pereda batuk, flu, dan masuk angin.
Temulawak – menjaga fungsi hati, memperbaiki pencernaan, serta meningkatkan stamina.

Habbatussauda – herbal yang sudah masyhur dalam hadis Rasulullah ﷺ sebagai “obat segala penyakit” (HR. Bukhari & Muslim).

Khasiat dan Manfaat

Madu As Salamah 8 in 1

Dengan kombinasi bahan pilihan ini, insyaAllah Madu As Salamah bermanfaat untuk:
Mengobati batuk berdahak, flu, pilek, dan demam
Menambah stamina serta menjaga vitalitas
Mengobati sariawan dan panas dalam
Memperbaiki sistem pencernaan
Meredakan sakit kepala dan mual
Mengatasi gangguan pernafasan
Membantu penderita asma dan TBC
Madu ini mengatasi masuk angin dan cocok untuk dikonsumsi setelah terapi bekam.

Aturan Minum

Anak-anak: 3 x sehari, 2 sendok teh
Dewasa: 3 x sehari, 2 sendok makan

Mengapa Memilih Madu As Salamah 8 in 1?

  1. Kami membuat produk alami tanpa bahan kimia berbahaya dari bahan herbal pilihan.
  2. Multifungsi – tidak hanya sebagai obat, tetapi juga suplemen untuk menjaga kesehatan.
  3. Halal dan aman – telah memiliki LP POM MUI

Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

> “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia…”
(QS. An-Nahl: 69)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa madu bukan hanya sekadar pemanis alami, tetapi juga obat yang penuh keberkahan

Kita mengembalikan kesehatan alami kita dengan mengonsumsi Madu As Salamah 8 in 1, sesuai sunnah Rasulullah ﷺ dan hikmah pengobatan tradisional Nusantara. Jadikan ia sebagai teman setia keluarga dalam menjaga daya tahan tubuh, mengobati penyakit ringan, serta meningkatkan kualitas hidup. Oleh: Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement