Opinion
Beranda » Berita » Sungguh Berbeda Orang yang Berilmu dan Tidak Berilmu

Sungguh Berbeda Orang yang Berilmu dan Tidak Berilmu

Sungguh Berbeda Orang yang Berilmu dan Tidak Berilmu
Sungguh Berbeda Orang yang Berilmu dan Tidak Berilmu

 

SURAU.CO  –  بسم الله الرحمن الرحيم. الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله .وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Tanamkanlah Budaya Membaca Sampai Selesai, Agar Tidak Gagal Faham. Allah Ta’ala menegaskan dalam Al-Qur’an:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ

“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui…?” [Qs. 39/Az-Zumar (Rombongan), Makkiyah, Juz 23, Ayat 9 Dari 75 Ayat]

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Ayat ini menjelaskan dengan sangat jelas bahwa orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu tidak mungkin sama kedudukannya di sisi Allah maupun di tengah manusia.

PERBEDAAN ORANG BERILMU DAN TIDAK BERILMU

Dalam Kedudukan di Sisi Allah

Orang berilmu di angkat derajatnya oleh Allah.

Sebagaimana Firman Allah Subhaanahu Wa Ta’ala:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” [Qs. 58/Al-Mujadilah (Gugatan), Madaniyah, Juz 28, Ayat 11 Dari 22 Ayat]

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Orang yang tidak berilmu tidak memiliki keutamaan ini.

Dalam Cara Beramal

▪︎ Orang berilmu beramal dengan dasar pengetahuan, sesuai tuntunan wahyu dan sunnah.
▪︎ Orang yang tidak berilmu sering beramal tanpa dasar, bahkan bisa salah atau sia-sia.

Dalam Pengaruh Terhadap Masyarakat

▪︎ Orang berilmu menjadi penerang, pembimbing, dan rujukan umat.
▪︎ Orang yang tidak berilmu bisa menjadi beban, bahkan menjerumuskan diri dan orang lain.

Dalam Pandangan Hidup

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

▪︎ Orang berilmu melihat segala sesuatu dengan hikmah, sabar, dan bijaksana.
▪︎ Orang yang tidak berilmu sering emosional, tergesa-gesa, dan mengikuti hawa nafsu.

Dalam Pahala dan Warisan

▪︎ Orang berilmu meninggalkan ilmu yang bermanfaat, yang pahalanya terus mengalir setelah wafat.
▪︎ Orang yang tidak berilmu meninggalkan dunia tanpa jejak yang berarti.

Ilmu Membimbing Kepada Rasa Takut Kepada Allah

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.” [Qs. 35/Fathir (Pencipta), Makkiyah, Juz 22, Ayat 28 Dari 45 Ayat]

Menuntut Ilmu Adalah Kewajiban

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” [HR. Ibnu Majah no. 224, hasan]

Keutamaan Orang Yang Berilmu Di Banding Ahli Ibadah

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Keutamaan seorang alim di banding seorang ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang.” [HR. Abu Dawud no. 3641, Tirmidzi no. 2682, shahih]

Ilmu Sebagai Warisan Para Nabi

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya para ulama itu pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” [HR. Abu Dawud no. 3641, Tirmidzi no. 2682, shahih]

Ilmu Yang Bermanfaat Terus Mengalir Pahalanya

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” [HR. Muslim no. 1631]

KESIMPULAN

▪︎ Sungguh berbeda orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, karena itu penting bagi kita untuk terus menambah ilmu.
▪︎ Yang berilmu, hidupnya bermanfaat, oleh karena itu derajatnya mulia, dan sebagai hasilnya, amalnya terarah.
▪︎ Yang tidak berilmu, mudah terombang-ambing, sehingga sering salah langkah, dan akibatnya, kurang memberi manfaat.
▪︎ Orang berilmu diangkat derajatnya, oleh sebab itu dia menjadi pewaris nabi, sehingga pahalanya terus mengalir.
▪︎ Orang yang tidak berilmu tidak memiliki keutamaan tersebut, bahkan bisa tersesat dalam amal dan kehidupan.

Nantikan Pembahasan Selanjutnya: “BOLEHKAH MEMBERIKAN KAFA’AH KEPADA USTADZ SEBAGAI BALAS JASA ILMU YANG DI BERIKANNYA…?”

Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita di atas sunnah Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dengan Dalil Yang Shohih sesuai dengan pemahaman para ulama salaf.

والله اعلم بالصواب وهو ولي التوفيق والهداية

وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك

Kota Bima-N Senin, 07 Rabi’ul Tsani 1447 H / 29 September 2025 M. SILAHKAN DI SHARE pada yang lain dan yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori Radhiyallaahu ‘anhu]. (Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement