SURAU.CO-Suraqah ibn Malik adalah sahabat Nabi dari suku Kinani keturunan Bani Mudlij (Madlaji). Ayahnya bernama Malik ibn Ju’syum ibn Malik ibn Amr yang disapa dengan sebutan Abu Sufyan. Bersusah payah ia berangkat dari negerinya menuju Makkah untuk satu tujuan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal dari ayahnya, dari Amr ibn Muhammad, Abu Said, dari Israil dari Ibn Ishaq bahwa al-Barra’ berkata, “Abu Bakr al-Shiddiq pernah membeli sebuah pelana kuda dari seseorang seharga 13 dirham. Abu Bakar berkata kepada orang itu, ‘Perintahkan al-Barra’ agar ia membawanya ke rumahku.’ Orang itu menjawab, ‘Aku tidak mau hingga kauceritakan kisah ketika Rasulullah berhijrah dan engkau menyertainya.’”
Pengejaran Rasulullah
Abu Bakar menjawab, “Kami keluar kemudian berjalan di malam hari. Kami terus berjalan siang dan malam ketika banyak orang Quraisy mengejar kami. Tidak ada yang dapat mengejar dan menemukan kami kecuali Suraqah ibn Malik ibn Ju’syum yang mengejar kami dengan menunggang kuda. Aku berkata kepada Rasulullah saw., ‘Wahai Rasulullah, orang ini (Suraqah) berhasil mengejar kita.’ Beliau bersabda, ‘Jangan kau merasa susah, karena Allah bersama kita.’ Ketika jarak antara kami dan Suraqah tinggal satu atau dua tombak, aku kembali berkata, ‘Wahai Rasul, ia menemukan kita.’
Saat itu aku menangis. Beliau malah bertanya, ‘Kenapa kau menangis?’ Aku menjawab, ‘Demi Allah, aku tidak menangisi diriku, tetapi aku menangisi Paduka.’ Maka beliau berdoa, ‘Ya Allah, cegahlah kami dari orang itu sekehendak-Mu.’ Tiba-tiba saja kuda yang ditunggangi Suraqah tersungkur ke tanah dan tubuhnya terpental. Suraqah berkata, ‘Hai Muhammad, aku tahu ini pasti perbuatanmu. Berdoalah agar Allah menyelamatkanku dari perbuatanku. Dengan begitu, aku membuat tersesat orang-orang di belakangku yang sedang mengejarmu.’ Maka Rasulullah berdoa untuk Suraqah, dan seketika itu juga tubuhnya terbebas. Kemudian ia bergegas kembali kepada teman-teman yang menyusulnya.”
Imbalan dari pemuka Quraisy
Ibn al-Atsir meriwayatkan dari Abu Ja‘far ibn al-Samin dari Yunus ibn Bukair dari Ibn Ishaq dari Muhammad ibn Muslim dari Abdurrahman ibn Malik ibn Ju’syum bahwa Suraqah ibn Malik berkata, “Ketika Rasulullah keluar dari Makkah menuju Madinah, para pemuka Quraisy menyediakan hadiah berupa seratus ekor unta bagi siapa saja yang mampu mengejar dan mengembalikan Muhammad, (kemudian Suraqah menceritakan kisah pengejarannya dan pengalamannya terpental dari kudanya sampai tiga kali).”
Suraqah berkata, “Ketika aku mengalami kejadian itu, aku yakin bahwa yang kualami itu nyata sehingga aku berseru, ‘Aku Suraqah ibn Malik ibn Ju’syum, tunggulah, aku ingin berbicara kepadamu. Aku sungguh tak meragukanmu dan aku datang bukan menyakitimu.’ Rasulullah berkata kepada Abu Bakar, ‘Katakan kepadanya, “Apa yang kauinginkan dari kami.” Abu Bakar pun menyampaikan pertanyaan beliau kepadaku dan aku menjawab, ‘Tuliskanlah satu tulisan yang menjadi tanda antara aku dan engkau.’ Maka Rasulullah menulis pada sebuah tulang atau kayu dan melemparkannya kepadaku. Aku mengambilnya dan kemudian kusimpan di kantong perbekalanku. Setelah itu aku pulang dan tidak menceritakan apa yang terjadi kepada siapa pun hingga peristiwa Penaklukan Makkah.
Suraqah ibn Malik memeluk Islam
Setelah Perang Hunain di Tha’if aku keluar membawa tulisan tersebut dan berusaha menemui Rasulullah di Ja’ranah. Aku bergabung dalam rombongan kavaleri Anshar, tetapi tiba-tiba mereka mengacungkan tombak dan berkata, ‘Hai, siapa kamu dan apa maumu?’ Cepat-cepat aku berlari mendekati Rasulullah yang duduk di atas untanya. Aku melihat beliau seakan-akan duduk bersila di atas pelana. Kedua betis beliau laksana untaian kurma. Lalu kuacungkan tulisan beliau sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini tulisanmu untukku, aku Suraqah ibn Malik ibn Ju’syum.’ Beliau bersabda, ‘Hari ini adalah hari penuh kebaikan, mendekatlah.’ Aku pun segera mendekati beliau dan mengucapkan syahadat.”
Memakai perhiasan Kisra
Ibn Uyainah meriwayatkan dari Abu Musa dari al-Hasan bahwa Rasulullah bersabda kepada Suraqah ibn Malik, “Bagaimana menurutmu seandainya kau memakai perhiasan Kisra, beserta sabuk dan mahkotanya?”
Al-Hasan mengatakan, “Ketika Khalifah Umar mendapatkan perhiasan Kisra, sabuk, dan juga mahkotanya, ia memanggil Suraqah ibn Malik dan memakaikan benda-benda itu kepada Suraqah sambil berkata, ‘Angkat kedua tanganmu! Ucapkanlah Allah Mahabesar! Segala puji bagi Allah yang memakaikan pakaian itu kepada Kisra ibn Hurmuz sehingga ia berkata angkuh: “Akulah tuhan semua manusia.” Sekarang Allah memakaikannya kepada Suraqah, seorang Arab badui dari Bani Mudlij.’ Khalifah Umar mengatakan itu dengan lantang.”
Pada tahun 24 H, yakni pada masa pemerintahan Khalifah Utsman ibn Affan, Suraqah ibn Malik wafat. Menurut pendapat lain, Suraqah ibn Malik wafat setelah wafatnya Khalifah Utsman.(St.Diyar)
Referensi:Muhammad Raji Hasan Kinas, Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi, 2012
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
