Khazanah
Beranda » Berita » Sufainah : Sahabat yang Berbicara pada Singa

Sufainah : Sahabat yang Berbicara pada Singa

Sufainah : Sahabat yang Berbicara pada Singa
Ilustrasi sahabat yang dikisahkan berbicara pada singa.

SURAU.CO-Sufainah adalah seorang sahabat yang dalam kitab Tarikh karya Abu Ja‘far al-Thabari dikatakan bahwa ia adalah budak Rasulullah yang beliau merdekakan. Awalnya, ia budak milik Ummu Salamah yang dimerdekakan dengan syarat mau berbakti kepada Rasulullah sepanjang hidupnya. Dikatakan pula bahwa ia adalah budak berkulit hitam. Ada perbedaan pendapat tentang namanya. Sebagian ulama mengatakan bahwa namanya adalah Mihran, dan sebagian lain mengatakan bahwa namanya adalah Rabah. Ada pula yang mengatakan bahwa ia berasal dari Persia dan namanya adalah Subeh ibn Mariqeh. Ada pula yang bilang bahwa ia bernama Ruman, dan ada juga yang berpendapat, namanya Absi. Sufainah biasa dipanggil dengan nama Abu Abdurrahman. Ada yang mengatakan, nama panggilannya adalah Abu al-Bakhtari. Namun, panggilan pertama lebih populer.

Engkau adalah Sufainah

Ada dua orang yang meriwayatkan hadis darinya, yaitu Hasyraj ibn Nabatah dan Sa‘id ibn Jumhan.

Muhammad ibn al-Munkadir meriwayatkan bahwa Sufainah berkata: “Aku pernah berlayar di atas sebuah perahu, tetapi di tengah lautan perahu itu hancur berantakan. Kunaiki sebilah papan dari perahu itu dan tubuhku terbawa arus laut hingga tiba di pantai. Seekor singa mendekatiku dan kukatakan kepada singa itu, ‘Wahai Abu al-Harits (singa), aku adalah Sufainah budak Rasulullah.’ Singa itu menganggukkan kepalanya kemudian ia mendorong tubuhku dengan kepalanya sehingga aku bisa berdiri tegak. Setelah membantuku berdiri, singa itu mengaum keras. Kupikir, ia mengucapkan selamat tinggal kepadaku.”

“Tidak jarang aku membawakan barang-barang milik orang lain seperti pedang, tameng, dan tombak sehingga beban yang kubawa terasa sangat berat. Maka, Rasulullah bersabda kepadaku, ‘Engkau adalah Sufainah.’ Dan nama itu melekat padanya.”

Sufainah tinggal di bekas kebun kurma. Ia adalah budak keturunan Arab meskipun ada juga yang mengatakan bahwa ia berasal dari Persia. Imam al-Damiri mengatakan dalam Hayat al-Hayawan al-Kubra: cerita percakapan Sufainah, budak Rasulullah, dengan singa adalah cerita yang sangat masyhur, sebagaimana diriwayatkan pula oleh al-Bazzar, al-Thabrani, Abdul Razzaq, al-Hakim, dan perawi lain.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Berbicara dengan singa

Dalam kitab al-Dalail Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Ibn al-Munkadir bahwa Sufainah budak Rasulullah tersesat dalam perjalanan dan bertemu dengan tentara Romawi sehingga ia dibawa ke Romawi. Ia dapat meloloskan diri dari tahanan orang Romawi dengan menyamar sebagai prajurit, lalu berlari sekuat tenaga menuju pinggiran kota. Tapi di perjalanan ia bertemu seekor singa, dan ia berkata kepada singa itu, “Hai Abu al-Harits, aku adalah Sufainah budak Rasulullah, aku begini dan begitu…” Singa itu mendekatinya dan membiarkan punggungnya menjadi sandaran hingga Sufainah dapat berdiri. Setiap kali singa itu mendengar suara, ia akan menengok ke arah suara itu. Sufainah terus berjalan dengan menyandarkan tubuhnya pada tubuh singa itu. Sampai kemudian ia bertemu dengan sekelompok pasukan muslim, dan singa itu pun pergi meninggalkannya.

Ibn al-Atsir meriwayatkan dalam kitabnya dari Abu Ishaq Ibrahim ibn Muhammad ibn Mahran, dari sanad yang sampai kepada Muhammad ibn Isa ibn Saurah dari Ahmad ibn Munai, dari Suraij ibn al-Nu‘man dari Hasyraj ibn Nubatah dari Sa‘id ibn Jumhan dari Sufainah bahwa Rasulullah bersabda, “Kekhalifahan pada umatku berlangsung selama 30 tahun. Habis masa itu, datang masa kerajaan.”

Sufainah berkata kepada kami, “Perhitungkan kekhalifahan Abu Bakar, kekhalifahan Umar, kekhalifahan Utsman, dan hitung pula kekhalifahan Ali, dan ternyata masanya berlangsung selama 30 tahun.”

Sa‘id berkata, “Bani Umayyah menganggap bahwa masa kekhalifahan ada pada mereka.”

Sufainah menjawab, “Dusta Bani Zarqa itu! Mereka hanyalah para raja dari seburuk-buruknya raja.”(St.Diyar)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Referensi:Muhammad Raji Hasan Kinas, Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi, 2012


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement