SURAU.CO – Dalam kehidupan sehari-hari, bekerja adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari diri kita. Ada yang bekerja untuk mencari nafkah, ada pula yang bekerja untuk mengembangkan potensi, dan ada yang bekerja untuk membangun peradaban. Namun satu hal yang sering terlupakan adalah bahwa bekerja bukan sekadar aktivitas duniawi, melainkan juga ibadah yang penuh dengan nilai pahala apabila dilandasi niat yang benar.
Banyak orang menjalani pekerjaan hanya sebatas menggugurkan kewajiban: datang, duduk, menyelesaikan tugas seperlunya, lalu pulang. Jika bekerja hanya dijalani dengan mentalitas sekadarnya, maka kita akan kehilangan esensi amanah yang sesungguhnya. Islam mengajarkan bahwa setiap tugas yang dipikul seorang hamba adalah bentuk pertanggungjawaban, baik kepada manusia maupun kepada Allah SWT. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba, apabila ia melakukan suatu pekerjaan, ia menyempurnakannya.” (HR. Baihaqi).
Ikhlas dan Berkualitas
Setiap pekerjaan hendaknya diawali dengan niat ikhlas. Ikhlas berarti bekerja bukan semata-mata karena gaji, jabatan, atau penghargaan, tetapi karena Allah. Ikhlas tidak menghilangkan profesionalitas, justru memperkuatnya. Pekerjaan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan melahirkan kualitas terbaik, sebab seseorang meyakini bahwa hasil pekerjaannya kelak akan dipertanggungjawabkan.
Amanah dan Tanggung Jawab
Kita langsung gagal memegang amanah saat kita hanya menuruti perintah tanpa inisiatif atau bekerja dengan rasa enggan. Amanah menuntut kita untuk proaktif menjalankan tugas. Pekerja yang amanah adalah ia yang memiliki inisiatif, disiplin, serta menyadari bahwa setiap kebaikan kecil dalam pekerjaannya adalah bentuk ibadah.
Kerugian Orang yang Bekerja Sekedarnya
Orang yang bekerja sekedarnya sesungguhnya merugikan diri sendiri. Mengapa? Karena ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pekerjaan yang seharusnya menjadi ladang amal malah menjadi rutinitas kosong. Padahal, bekerja dengan sungguh-sungguh adalah salah satu bentuk jihad di jalan Allah, karena dari hasil kerja yang halal, seseorang bisa menafkahi keluarga, menolong sesama, dan memberi manfaat yang luas bagi masyarakat.
Nilai-Nilai dalam Bekerja
Seperti yang tergambar dalam pesan BRK Syariah, hendaknya kita menjalani pekerjaan dengan nilai-nilai luhur:
Integrity: menjaga kejujuran dan konsistensi.
Synergy: bekerja sama untuk hasil yang lebih besar.
Honesty: transparan dalam perkataan dan perbuatan.
Adaptive: mampu menyesuaikan diri dengan perubahan.
Respect: menghormati sesama dan menjaga martabat.
Excellence: berorientasi pada mutu dan kesempurnaan.
Penutup
Mari kita renungkan kembali, apakah kita sudah menjadikan pekerjaan sebagai ibadah? Apakah kita sudah melaksanakannya dengan ikhlas, amanah, dan berkualitas?
Jangan sampai kita bekerja hanya asal kerja, sebab waktu yang kita habiskan di kantor atau di lapangan tidak akan pernah kembali. Gunakan setiap kesempatan bekerja sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus memberikan manfaat yang nyata bagi manusia.
Bekerja itu ibadah. Jangan sekadar bekerja, tapi bekerjalah dengan hati, dengan integritas, dan dengan niat yang lurus.
Refleksi QS. An-Nazi’at: 11 – Kebangkitan Setelah Tulang Belulang Hancur
Allah ﷻ berfirman dalam QS. An-Nazi’at ayat 11:
﴿أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً﴾
“Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?”
Ayat ini menggambarkan keraguan orang-orang kafir terhadap kebangkitan setelah kematian. Mereka menilai mustahil siapa pun dapat menghidupkan kembali manusia yang sudah menjadi tanah, hancur, bahkan hanya tersisa tulang belulang rapuh. Padahal bagi Allah ﷻ, yang menciptakan dari tiada menjadi ada, tentu menghidupkan kembali setelah mati bukanlah perkara sulit.
- Keraguan Kaum Kafir
Manusia yang ingkar seringkali menggunakan logika terbatas untuk menolak kebenaran. Mereka melihat tubuh yang hancur, tulang yang lapuk, dan berkesimpulan mustahil ada kehidupan setelah itu. Inilah bentuk kesombongan manusia: hanya menilai dengan akal, tanpa menundukkannya kepada wahyu. -
Kekuasaan Allah yang Tak Terbatas
Allah ﷻ menjawab keraguan itu dalam banyak ayat Al-Qur’an. Dalam QS. Yasin: 78-79, Allah menegur manusia yang berkata: “Siapakah yang akan menghidupkan tulang belulang yang telah hancur?” Lalu Allah menjawab: “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali.” Artinya, jika penciptaan pertama saja mungkin, maka mengulanginya tentu lebih mudah bagi Allah. -
Hikmah dari Perbedaan Qiraat
Menariknya, dalam ayat ini ada qiraat lain yang membaca kata نَاخِرَة (naakhirah), yang artinya hampir sama dengan نَخِرَة (nakhirah): tulang yang sudah berlubang, rapuh, dan hancur. Perbedaan bacaan ini justru memperkaya makna, menegaskan betapa manusia setelah mati akan benar-benar hancur tak bersisa, namun Allah tetap mampu membangkitkannya. -
Pelajaran untuk Mukmin
Bagi orang beriman, ayat ini bukan sekadar bantahan terhadap kaum kafir, tapi juga pengingat akan kepastian hari kebangkitan. Allah akan membangkitkan, menghisab, lalu memutuskan nasib akhir kita semua: surga atau neraka. Karena itu, kita hendaknya memenuhi setiap detik kehidupan dengan amal saleh, taubat, dan persiapan menuju hari yang pasti itu.
Renungan
Waktu menghancurkan jasad kita hingga jadi rapuh, berubah total jadi debu, dan mungkin tak bisa dikenali lagi. Namun Allah akan mengumpulkan, membangkitkan, dan memberi kehidupan baru pada kita semua. Maka, jangan tertipu oleh dunia yang sementara. Hidup ini hanyalah persinggahan, sedang tujuan akhir ada di negeri abadi.
Penutup: QS. An-Nazi’at: 11 menegur manusia yang ragu terhadap kebangkitan, sekaligus meneguhkan iman kita. Jika hari akhir itu pasti, tidakkah sebaiknya kita menyiapkan bekal terbaik?
“Ya Allah, tetapkanlah keyakinan kami akan hari kebangkitan, kuatkan amal kami, dan jadikan kami termasuk orang-orang yang kembali kepada-Mu dengan hati yang bersih.” (Oleh: Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
