SURAU.CO-Sholat Jenazah bukan sekadar ritual, tetapi Sholat Jenazah menjadi wujud ikatan kasih sayang antarsesama Muslim hingga memasuki alam barzakh. Umat Islam melantunkan doa dalam sholat ini untuk menghormati yang wafat sekaligus membekali ruh menuju kehidupan abadi. Kehadiran ibadah ini menghadirkan kedalaman spiritual yang jarang umat sadari.
Seorang Muslim menunaikan amanah besar ketika melaksanakan sholat jenazah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa hak seorang Muslim adalah dishalatkan ketika wafat. Setiap prosesi melahirkan suasana haru dan menyadarkan bahwa semua orang akan mengalami peristiwa yang sama. Dari masjid hingga rumah duka, jamaah merasakan kebersamaan yang kuat.
Orang-orang yang mengikuti sholat jenazah sering merasakan kedekatan dengan hakikat kematian. Getaran hati muncul, rasa iman semakin kokoh. Dimensi spiritual ini timeless: doa berjamaah melintasi zaman tanpa terhapus oleh perubahan. Dari masa sahabat Nabi hingga era modern, sholat jenazah tetap relevan, meneguhkan makna ukhuwah dan pengabdian.
Pengalaman langsung memperkuat kesan tersebut. Seorang anak yang menyalati jenazah ayahnya, misalnya, merasakan bahwa doa menjadi pengikat kasih sayang yang nyata. Hal ini membuktikan bahwa sholat jenazah bukan sekadar kewajiban fikih, tetapi ekspresi cinta dan penghormatan terakhir.
Hikmah Sholat Jenazah dan Kasih Sayang Sesama Muslim
Hikmah sholat jenazah sangat dalam. Umat Islam mendoakan saudaranya yang wafat sebagai bentuk kasih sayang yang berlanjut hingga alam barzakh. Doa itu memperkuat ukhuwah, karena setiap Muslim merasa ikut bertanggung jawab mendoakan. Melalui sholat jenazah, Islam menegaskan penghormatan kepada manusia hingga akhir hayatnya.
Pengalaman tak langsung juga banyak memberi pelajaran. Kisah ulama terdahulu menunjukkan bagaimana ribuan orang hadir menyalatkan seorang tokoh. Kehadiran massal itu menjadi tanda cinta sekaligus doa kolektif yang memiliki kekuatan besar. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa Islam menempatkan doa sebagai pilar kebersamaan.
Sholat jenazah juga memperlihatkan kesetaraan manusia. Kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, semua berdiri sejajar dalam saf. Mereka bersama-sama memohonkan ampunan dengan penuh keikhlasan. Kesederhanaan ini meneguhkan bahwa sholat jenazah memiliki nilai abadi, tidak berubah oleh status sosial maupun zaman.
Lebih jauh, umat Islam memahami bahwa kasih sayang tidak berhenti di dunia. Doa-doa tulus dari sholat jenazah mengikat hubungan antara dua alam: dunia dan barzakh. Hal ini mengajarkan bahwa kasih sayang sejati bersifat transenden, melampaui batas waktu dan ruang.
Mengiringi Perjalanan Ruh Menuju Alam Barzakh
Sholat jenazah mengandung dimensi eskatologis yang sangat dalam. Umat Islam memohonkan ampunan, rahmat, dan keteguhan bagi jenazah dalam setiap doa. Ibadah ini diyakini membantu ruh menghadapi pertanyaan di alam kubur. Bagi keluarga yang ditinggalkan, hal ini memberi ketenangan karena mereka telah menunaikan tanggung jawab terakhir.
Kehadiran jamaah yang banyak memberi pengaruh besar. Nabi SAW bersabda bahwa siapa yang dishalatkan oleh empat puluh orang mukmin, maka doa mereka akan dikabulkan. Sabda ini menegaskan pentingnya keterlibatan umat dalam mendoakan. Kehadiran ramai menjadi tanda cinta sekaligus sumber keberkahan.
Selain berfungsi sebagai ibadah,juga mengingatkan jamaah tentang kefanaan hidup. Setiap kali menyaksikan prosesi ini, hati tergetar dan kesadaran tentang kematian semakin kuat. Inilah nilai timeless yang membuat sholat jenazah selalu relevan, mengajarkan pelajaran universal bagi generasi apa pun.
Pada akhirnya, sholat jenazah berdiri sebagai kewajiban syariat sekaligus ekspresi cinta dan doa. Ibadah ini mengikat kasih sayang hingga alam barzakh, memberikan ketenangan kepada ruh yang berpulang, dan menghadirkan renungan mendalam bagi yang masih hidup. (Hendri Hasyim)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
