Khazanah
Beranda » Berita » Hanifiyah As-Samhah: Membangun Sikap Beragama yang Diridai Allah

Hanifiyah As-Samhah: Membangun Sikap Beragama yang Diridai Allah

Islam adalah agama yang sempurna. Allah menurunkan syariat ini untuk seluruh umat manusia. Tujuan utamanya adalah membawa kemaslahatan di dunia dan akhirat. Namun, tidak jarang kita melihat praktik beragama yang menyimpang. Ada yang terlalu ekstrem, ada pula yang terlalu abai. Padahal, ajaran Islam mengedepankan keseimbangan. Konsep inilah yang dikenal sebagai Hanifiyah As-Samhah.

Memahami Hanifiyah As-Samhah

Hanifiyah As-Samhah adalah sikap beragama yang lurus dan mudah. Ini adalah ajaran yang dicintai Allah. Kata “Hanifiyah” merujuk pada kebenaran dan kelurusan. Ini berarti kembali kepada tauhid yang murni. Sementara “As-Samhah” berarti kemudahan dan toleransi. Ini menunjukkan tidak ada paksaan dalam beragama. Allah tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185). Ayat ini menegaskan prinsip kemudahan dalam Islam. Syariat Islam datang untuk memudahkan. Ia bukan untuk menyulitkan umatnya. Rasulullah SAW juga selalu mengajarkan kemudahan. Beliau tidak pernah mempersulit umatnya.

Pentingnya Keseimbangan dalam Beragama

Sikap moderat adalah inti dari Hanifiyah As-Samhah. Umat Islam harus seimbang. Mereka tidak boleh terlalu longgar atau terlalu kaku. Ekstremisme dalam beragama sangat dilarang. Allah tidak menyukai hal-hal yang berlebihan. Sikap berlebihan dapat merusak diri sendiri. Ia juga merusak hubungan dengan sesama.

Contoh sikap ekstrem adalah berlebihan dalam ibadah. Seseorang bisa saja berpuasa setiap hari. Ia juga mungkin shalat malam semalam suntuk. Padahal, tubuh juga memiliki haknya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya badanmu punya hak atasmu.” (HR. Bukhari). Beliau sendiri tidak pernah melakukan hal ekstrem. Beliau selalu mencontohkan keseimbangan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Di sisi lain, sikap abai juga tidak dibenarkan. Mengabaikan kewajiban agama adalah dosa. Misalnya, meninggalkan shalat atau puasa tanpa alasan syar’i. Kedua ekstrem ini harus dihindari. Umat Islam harus berjalan di tengah-tengah. Ini adalah jalan yang lurus dan diridai Allah.

Toleransi dan Keindahan Hanifiyah As-Samhah

Hanifiyah As-Samhah juga mengajarkan toleransi. Toleransi bukan berarti mengorbankan akidah. Toleransi berarti menghargai perbedaan. Islam mengakui pluralitas umat beragama. Allah menciptakan manusia beragam suku bangsa. Ini adalah tanda kebesaran-Nya.

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik. Beliau hidup berdampingan dengan non-muslim. Beliau membangun masyarakat Madinah yang harmonis. Piagam Madinah adalah bukti nyata. Itu adalah konstitusi yang menghargai semua golongan. Beliau tidak pernah memaksakan Islam. Beliau hanya berdakwah dengan hikmah.

Prinsip “Lakum dinukum waliyadin” (Bagimu agamamu, bagiku agamaku) sangat relevan. Ini adalah dasar toleransi dalam Islam. Kita tidak boleh mencampuri urusan agama lain. Kita fokus pada keyakinan kita sendiri. Namun, kita tetap menjalin hubungan baik.

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana menerapkan Hanifiyah As-Samhah? Pertama, pelajari Islam dengan benar. Ambil ilmu dari sumber yang sahih. Jangan mudah terpengaruh ajaran menyimpang. Kedua, amalkan syariat sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri di luar batas. Ingatlah prinsip kemudahan.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Ketiga, berinteraksi dengan sesama Muslim. Lakukanlah dengan penuh kasih sayang. Hindari permusuhan dan perpecahan. Muslim adalah bersaudara. Keempat, berinteraksi dengan non-Muslim. Tunjukkan akhlak mulia Islam. Jadilah rahmat bagi semesta alam.

Sikap beragama yang moderat akan menciptakan kedamaian. Kedamaian di dalam diri sendiri. dalam keluarga.  di masyarakat. Ini adalah tujuan utama Islam. Menerapkan Hanifiyah As-Samhah adalah wujud ketaatan. Ini juga menunjukkan kecintaan kita pada Allah.

Kesimpulan: Beragama dengan Hati yang Tenang

Hanifiyah As-Samhah adalah anugerah besar. Allah menganugerahkan ajaran ini. Ini adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. Jalan yang lurus dan penuh kemudahan. Mari kita berusaha mengamalkannya. Mari menjadi pribadi yang moderat dan toleran. Semoga Allah senantiasa membimbing kita. Semoga kita diridai-Nya dalam setiap langkah.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement