SURAU.CO – Setiap manusia mendambakan hidup yang penuh keberkahan. Namun, satu kenikmatan yang melampaui segala kenikmatan duniawi, yaitu ketika kita bisa menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad SAW. Nikmat ini tidak hanya memberi identitas keimanan, tetapi juga menghadirkan karunia besar yang menjamin kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kita meraih kehormatan tak ternilai ketika Allah SWT menjadikan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Allah memilih kita untuk hidup setelah diutusnya Rasul terakhir, penutup para nabi, yang membawa risalah paling sempurna. Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam banyak hadits tentang keistimewaan umatnya, yang tidak dimiliki umat terdahulu. Oleh karena itu, kita wajib mensyukuri kedudukan ini.
Karunia Iman dan Islam
Allah menganugerahkan nikmat terbesar kepada kita berupa iman dan Islam. Ketika kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW, kita menerima petunjuk terakhir yang Allah turunkan melalui Al-Qur’an dan sunnah. Petunjuk itu menuntun kita keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Allah berfirman:
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunanmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab : 43)
Umat Nabi Muhammad juga menduduki kedudukan istimewa pada hari kiamat. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa umat Nabi Muhammad merupakan umat terakhir yang Allah utus, tetapi mereka menjadi umat pertama yang Allah hisab dan masuk ke dalam surga.
Kebaikan Akhlak
Allah memberikan teladan agung dalam diri Nabi Muhammad SAW kepada kita. Allah memuji akhlak Rasulullah dengan firman-Nya QS. Al-Qalam : 4 :
“وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ”
Nabi Muhammad SAW menunjukkan akhlak mulia dalam setiap sisi kehidupan. Beliau bersabar menghadapi caci maki, berlaku adil ketika memutuskan suatu perkara, merendahkan hati meskipun Allah menganugerahkan kedudukan tinggi, serta menunjukkan kasih sayang bahkan kepada orang yang menyakitinya.
Kita sangat beruntung karena Allah menghadirkan sosok sempurna yang dapat kita teladani dalam mengamalkan ajaran Islam.
Jaminan Syafaat
Nikmat lain yang membuat hati kita tenang adalah jaminan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat. Syafaat merupakan pertolongan Nabi Muhammad SAW yang Allah berikan khusus untuk umat beliau.
Rasulullah SAW bersabda:
شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي
“Syafaatku adalah bagi umatku yang melakukan dosa besar dari mereka.” (HR. Abu Dawud,)
Hadits ini menegaskan bahwa Rasulullah memberikan syafaat bukan hanya kepada orang saleh, tetapi juga kepada umatnya yang tergelincir dalam dosa, selama mereka tidak mempersekutukan Allah.
Kesempatan Masuk Surga Terbesar
Allah memberi peluang besar kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk menjadi penghuni surga. Rasulullah SAW bersabda:
مِنْهَا ثَمَانُونَ صَفًّا
“Penduduk surga itu ada seratus dua puluh shaf, delapan puluh di antaranya dari umatku.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah kepada umat Nabi Muhammad.
Pahala dan Ampunan yang Berlipat Ganda
Allah juga memberi keistimewaan berupa pahala berlipat ganda kepada umat Nabi Muhammad. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, Allah juga memberi keringanan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya Allah mengampuni umatku karena kesalahan, karena lupa, dan karena dipaksa.” (HR. Ibnu Majah, no. 2045)
Kemuliaan dan Kebanggaan
Allah memuliakan kita dengan menjadikan kita bagian dari umat Nabi Muhammad SAW. Para nabi terdahulu bahkan berharap bisa termasuk dalam umat Rasulullah. Dalam sebuah hadits disebutkan:
وَدِدْتُ لَوْ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا
Para sahabat bertanya: “apakah kami ini saudaramu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kalian adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepada saya padahal mereka belum pernah melihatku.” (HR.Muslim, no.249)
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan kita sebagai umat beliau meskipun tidak pernah melihat Rasulullah secara langsung.
Allah memberikan nikmat yang setinggi-tingginya kepada kita dengan menjadikan kita umat Nabi Muhammad SAW. Karunia iman dan Islam, teladan akhlak Rasulullah, jaminan syafaat, peluang besar masuk surga, pahala yang berlipat ganda, serta kesejahteraan sebagai umat terbaik adalah anugerah yang tidak ternilai.
Nikmat ini menuntut kita untuk selalu bersyukur dan menjaga amanah sebagai umat Rasulullah. Kita bisa membuktikan rasa syukur itu dengan ketaatan, amal saleh, dan akhlak mulia. Dengan demikian, kita bisa menerima syafaat Nabi Muhammad SAW dan rahmat Allah SWT di akhirat kelak.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang benar-benar menyadari betapa agungnya nikmat ini. Dengan kesadaran itu, kita bisa menjalani hidup penuh syukur dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam setiap langkah kehidupan. Allahummasholli ‘ala sayyidina muhammad.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
