Kisah
Beranda » Berita » Tsumamah Yang Ditawan Rasullullah Masuk Islam

Tsumamah Yang Ditawan Rasullullah Masuk Islam

Tsumamah Yang Ditawan Rasullullah Masuk Islam
Tsumamah Yang Ditawan Rasullullah Masuk Islam

 

SURAU.CO  –  𝗞𝗜𝗦𝗔𝗛 𝗧𝗦𝗨𝗠𝗔𝗠𝗔𝗛 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗗𝗜𝗧𝗔𝗪𝗔𝗡 𝗥𝗔𝗦𝗨𝗟𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛 ﷺ 𝗠𝗔𝗦𝗨𝗞 𝗜𝗦𝗟𝗔𝗠 (𝐷𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 𝑃𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑚𝑏𝑒𝑛𝑐𝑖 𝐵𝑒𝑟𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑃𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑅𝑎𝑠𝑢𝑙𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ ﷺ).

Ketika kaum muslimin menawan Tsumamah bin Utsal, pemimpin (Yamamah), Nabi ﷺ memerintahkan agar ia diikat di tiang masjid. Lalu Nabi ﷺ bertanya kepadanya: “Apa yang ada padamu, wahai Tsumamah?”

Tsumamah menjawab: “Jika engkau membunuhku, kaumku pasti akan membalas. Jika engkau menginginkan harta, ambillah seluruh hartaku. Jika engkau berbuat baik kepadaku, aku akan bersyukur atas kebaikan itu, karena aku adalah pemimpin kaumku. Tidak akan keluar sebutir gandum pun dari Yamamah kecuali dengan izinku, baik untuk Mekah ataupun selainnya.” Nabi ﷺ tidak menjawabnya.

Keesokan harinya, Nabi ﷺ kembali menanyainya dengan pertanyaan yang sama, sementara ia masih terikat dan menyaksikan shalat lima waktu di masjid Nabawi. Tsumamah tetap memberikan jawaban yang sama. Begitu pula pada hari ketiga, ia mengulangi ucapannya bahwa ia pemimpin kaumnya, mereka akan menuntut darahnya jika ia dibunuh, bahwa ia memiliki harta yang banyak untuk menebus dirinya, atau Nabi ﷺ berkenan membebaskannya tanpa tebusan dan tanpa hukuman.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Tsumamah tidak mengetahui bahwa Nabi ﷺ sengaja membiarkannya tiga hari di masjid agar ia dapat membandingkan antara sujud kepada Allah Sang Pencipta Agung dengan sujud kepada batu yang tak memberi manfaat dan mudarat, hingga ia mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Setelah tiga hari berlalu, Nabi ﷺ, sang pendidik seluruh manusia, berkata: “Bebaskanlah Tsumamah agar ia kembali kepada keluarganya, tanpa hukuman dan tanpa tebusan.”

Mengucapkan Syahadat dan Berseru Lantang

Tsumamah berlari cepat menjauhi tiang masjid dan tiba di dekat pohon kurma yang ada sumber airnya. Ia mandi di balik pohon itu, lalu kembali kepada Nabi ﷺ dan para sahabat di masjid. Ia masuk dan berseru lantang setelah mengucapkan syahadat:

“Wahai Muhammad, demi Allah, dahulu wajahmu adalah wajah yang paling aku benci, sekarang wajahmu adalah wajah yang paling aku cintai. Wahaai Muhammad, agamamu dahulu agama yang paling aku benci, sekarang agamamu adalah agama yang paling aku cintai. Wahai Muhammad, negerimu dahulu negeri yang paling aku benci, sekarang negerimu adalah negeri yang paling aku cintai.”

Kemudian Tsumamah kembali ke Mekah dan berkata kepada mereka: “Aku telah masuk Islam. Demi Allah, tidak akan sampai kepada kalian sebutir gandum pun dari Yamamah mulai hari ini.” Namun Nabi ﷺ melarangnya untuk menahan pangan dari mereka, sebagai bentuk rahmat meskipun mereka telah berbuat zalim kepada beliau dan para sahabat.

Demi Tuhan Ka‘bah, beliau adalah rahmat bagi orang-orang kafir sebagaimana beliau rahmat bagi kaum mukminin, karena sungguh beliau adalah rahmatan lil-‘alamin ﷺ.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Sumber: Shahih al-Bukhari, Kitab al-Maghazi, Bab Wafd Bani Hanifah wa Hadits Tsumamah bin Utsal, Juz 4, hal. 1590.

Jika engkau telah selesai membaca, bershalawatlah kepada sebaik-baik rasul, Nabi Muhammad ﷺ. by: FINABA.

 

 

 

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi


SEBUAH RENUNGAN NASIHAT: DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

اَلْمَوْتُ أَفْظعُ هَوْلٍ فِي الدُنيَا والآخِرَةِ عَلَى الْمُؤمِنِ ، وَهُوَ أَشَدُّ مِن نَشْرِ المَنَاشِيرِ وَقَرضٍ بِالمَقَارِيضِ وَغَليٍ فِي القُدُورِ ، وَلَو أَنَّ المَيِّتَ نُشِرَ فَأَخبَرَ أَهلَ الدُّنيَا بِالمَوتِ مَا انتَفَعُوا بِعَيشٍ وَلَا لَذُّوا بِنَومٍ

“Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman.

Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana.

Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya“ [Kitab : Al Maut hlm. 69]

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menutup akhir kehidupan kita dalam keadaan Husnul Khatimah. Habibie Quotes, Armi Daily. ( خاموش لارکی)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement