Khazanah
Beranda » Berita » Obat yang Sebenarnya Ada dalam Hidupmu

Obat yang Sebenarnya Ada dalam Hidupmu

kesehatan islam, jiwa dan raga, kitab klasik, abu zayd al-balkhi, keseimbangan hidup, syukur
Gambaran reflektif tentang manusia yang menemukan obat sejati dalam kesederhanaan hidup.

Surau.co. Dalam perjalanan hidup, sering kali kita mencari obat untuk tubuh di luar diri kita. Kita mendatangi apotek, dokter, atau bahkan berusaha menemukan ramuan ajaib untuk mengobati lelah, sakit, dan resah. Padahal, sebagaimana diungkapkan dalam Masālih al-Abdan wa al-Anfus, banyak sekali obat yang sejatinya sudah ada di dalam hidup kita sendiri. Buku klasik ini mengajarkan keseimbangan antara raga dan jiwa, antara pola makan, tidur, hingga sikap batin. Kesehatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga soal bagaimana kita berdamai dengan pikiran dan hati.

Menjaga Tubuh dengan Kesadaran Sehari-hari

Abu Zayd al-Balkhi menekankan bahwa tubuh memiliki hak yang harus dijaga. Ia menulis:

“إِنَّ الْبَدَنَ إِذَا أُعْطِيَ حَقَّهُ اسْتَقَامَ، وَإِذَا حُرِمَ مِمَّا يَحْتَاجُ إِلَيْهِ اضْطَرَبَ.”
“Sesungguhnya tubuh bila diberi haknya, ia akan tegak sehat. Tetapi bila dihalangi dari kebutuhannya, ia akan terganggu.”

Kita sering lupa, tubuh hanya memerlukan kesederhanaan: makanan bergizi, istirahat cukup, dan gerak secukupnya. Terlalu banyak makan, kurang tidur, atau malas bergerak adalah awal dari penyakit. Islam pun menegaskan dalam Al-Qur’an:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (الأعراف: 31)
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A‘raf: 31)

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Pesan ini sederhana, tetapi bila diamalkan, akan menjadi obat terbaik yang menjaga keseimbangan tubuh kita.

Jiwa yang Butuh Cahaya

Selain tubuh, jiwa manusia pun butuh dirawat. Abu Zayd al-Balkhi menulis:

“النَّفْسُ إِذَا أُهْمِلَتْ ظَلَمَتْ، وَإِذَا نُقِّيَتْ أَشْرَقَتْ.”
“Jiwa bila diabaikan akan gelap, dan bila disucikan ia akan bercahaya.”

Berapa banyak orang yang tampak sehat secara fisik, tetapi batinnya lelah, penuh keresahan, iri, atau amarah. Obat jiwa bukan hanya doa, tetapi juga ketenangan yang lahir dari dzikir, rasa syukur, dan pandangan yang jernih terhadap dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:

“أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ.”
“Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik; jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR. Bukhari & Muslim)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Inilah sebabnya mengapa hati harus selalu dijaga, karena di sanalah letak obat yang sesungguhnya.

Keseimbangan Antara Lapar dan Kenyang

Al-Balkhi menyinggung pentingnya menjaga keseimbangan, bahkan dalam hal makan. Ia menulis:

“لَيْسَ الْغِنَى فِي كَثْرَةِ الطَّعَامِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى فِي قُوَّةِ الْجَسَدِ وَرَاحَةِ النَّفْسِ.”
“Bukan banyaknya makanan yang menjadi kekayaan, tetapi kekuatan tubuh dan ketenangan jiwa.”

Pesan ini terasa sangat relevan dengan gaya hidup modern. Banyak orang menganggap makanan mahal atau berlimpah adalah simbol kesejahteraan. Padahal, sering kali tubuh justru tersiksa oleh pola makan yang berlebihan. Seimbang adalah kunci: cukup kenyang untuk memberi energi, tetapi tidak berlebihan hingga melemahkan.

Tidur sebagai Obat yang Lembut

Tidur sering dipandang sepele, tetapi sejatinya ia adalah obat yang lembut dari Allah. Al-Balkhi menulis:

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

“النَّوْمُ رَاحَةٌ لِلْبَدَنِ، وَسُكُونٌ لِلنَّفْسِ، وَدَوَاءٌ لِمَا أَتْعَبَ الْحَيَاةُ.”
“Tidur adalah istirahat bagi tubuh, ketenangan bagi jiwa, dan obat bagi kelelahan hidup.”

Ketika seseorang tidur dengan tenang, bukan hanya tubuhnya yang pulih, tetapi juga jiwanya. Al-Qur’an sendiri menyebut tidur sebagai tanda kasih sayang Allah:

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (النبأ: 9)
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba: 9)

Dengan tidur yang cukup, pikiran menjadi jernih, tubuh menjadi segar, dan jiwa menjadi tenang.

Hidup Seimbang, Obat Sejati

Bila tubuh diberi haknya dan jiwa dipelihara dengan cahaya, maka hidup akan terasa seimbang. Obat sejati tidak selalu dalam bentuk pil, jamu, atau suntikan. Obat itu ada pada pola hidup: makan dengan syukur, tidur dengan tenang, berzikir dengan hati yang lapang, dan berjalan di bumi dengan kesederhanaan.

Seperti pesan al-Balkhi, kesehatan bukan hanya bebas dari sakit, tetapi hadirnya harmoni antara tubuh dan jiwa. Obat yang sebenarnya ada dalam hidup kita, tinggal bagaimana kita menyadari dan merawatnya setiap hari.

 

* Reza AS
Pengasuh ruang kontemplatif Serambi Bedoyo Ponorogo


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement