SURAU.CO – Dalam perjalanan hidup manusia, dosa menjadi penghalang terbesar antara hamba dengan Tuhannya. Setiap maksiat yang dilakukan, selalu ada akar penyebab yang menuntun manusia jatuh ke dalam jurang keburukan. Ulama menyebutkan bahwa sumber dosa itu ada tiga, yaitu: Sombong, serakah, dan Hasad.
Sombong (Kibr)
Sombong adalah penyakit hati yang pertama kali menjerumuskan makhluk Allah ke dalam kesesatan. Iblis dilaknat bukan karena tidak mengenal Allah, melainkan karena kesombongannya. Ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Dengan angkuh ia berkata:
“Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raf: 12)
Sombong menutup pintu hidayah, melahirkan kekufuran, dan menjadikan manusia enggan menerima kebenaran. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
Serakah (Tamak)
Keserakahan adalah sebab manusia keluar dari surga. Nabi Adam dan Hawa tergoda oleh bujuk rayu setan untuk memakan buah terlarang dengan janji palsu:
“Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Thaha: 120)
Serakah membuat manusia tidak pernah merasa cukup. Padahal Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukanlah banyaknya harta, melainkan hati yang merasa cukup (qana’ah). Dari serakah lahir berbagai bentuk maksiat, korupsi, pencurian, hingga perbuatan zalim demi memenuhi hawa nafsu yang tak ada puasnya.
Hasad (Dengki)
Hasad adalah akar permusuhan dan kezhaliman. Sejarah pertama pertumpahan darah di bumi terjadi karena penyakit hati ini. Putra Adam, Qabil, tega membunuh saudaranya sendiri, Habil, karena diliputi rasa iri dan dengki.
Rasulullah ﷺ memperingatkan:
“Hati-hatilah kalian dari sifat hasad, karena hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Hasad melahirkan permusuhan, fitnah, dan kedzaliman. Orang yang hatinya dipenuhi hasad tidak akan pernah bahagia melihat saudaranya mendapat nikmat, bahkan berharap nikmat itu hilang darinya.
Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Dari tiga sumber dosa ini, dapat kita simpulkan:
Kekufuran berakar dari kesombongan.
Maksiat berakar dari keserakahan.
Kezhaliman berakar dari hasad.
Maka, siapa yang selamat dari tiga penyakit hati ini, insyaAllah ia akan selamat dari banyak dosa. Jalan keselamatan adalah dengan tawadhu’ (rendah hati), qana’ah (merasa cukup), dan tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa).
Renungan
Setiap kali hati kita merasa lebih baik dari orang lain, waspadalah—itu tanda kesombongan.
Setiap kali kita merasa kurang dan terus mengejar dunia tanpa batas, ingatlah—itu tanda keserakahan.
Dan setiap kali kita tidak senang melihat orang lain bahagia, berhati-hatilah—itu tanda hasad.
Semoga Allah membersihkan hati kita dari tiga sumber dosa ini dan menghiasi jiwa kita dengan iman, syukur, dan cinta kebaikan.
Kampung Zakat Gunung Bungkuk, Lumpo
Alhamdulillah, telah hadir salah satu program pemberdayaan umat di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yaitu Kampung Zakat Gunung Bungkuk.
Apa itu Kampung Zakat?
Kampung Zakat adalah program kolaborasi antara Badan Amil Zakat, pemerintah, tokoh masyarakat, serta lembaga keagamaan yang bertujuan:
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah.
Mengentaskan kemiskinan dengan pemberdayaan ekonomi umat.
Menguatkan pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan.
Gunung Bungkuk Lumpo dipilih sebagai lokasi karena potensi masyarakatnya yang religius, semangat gotong royong, serta peluang besar dalam bidang pertanian, perkebunan, dan usaha kecil. Dengan adanya Kampung Zakat, diharapkan lahir kemandirian umat yang mampu memberi manfaat luas, bukan hanya untuk keluarga penerima manfaat, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
Manfaat Kampung Zakat di Gunung Bungkuk Lumpo:
Bantuan ekonomi produktif (pertanian, peternakan, UMKM).
Bantuan pendidikan bagi anak-anak dhuafa.
Penguatan kegiatan dakwah & sosial masyarakat.
Menciptakan lingkungan Islami yang mandiri, berdaya, dan sejahtera.
Mari kita dukung bersama program Kampung Zakat Gunung Bungkuk Lumpo ini! Dengan zakat, infaq, dan sedekah yang kita salurkan, insyaAllah akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat, (Tengku Iskandar, M. Pd)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
