Sosok
Beranda » Berita » Silsilah Keluarga Nabi Muhammad SAW

Silsilah Keluarga Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW
Menelusuri garis keluarga Rasulullah SAW tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga memberikan makna spiritual dalam kehidupan umat Islam. Gambar : Internet (Kedai Pena)

SURAU.CO – Dalam sejarah Islam, salah satu topik yang kerap menjadi perenungan umat Muslim adalah silsilah keturunan Nabi Muhammad, yang menghubungkan Rasulullah dengan para nabi terdahulu. Menelusuri garis keluarga Rasulullah tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga memberikan makna spiritual dalam kehidupan umat Islam.

Seengetahui silsilah keluarga Nabi Muhammad  adalah cara penting untuk memahami latar belakang dan warisan nilai kepada umat Islam. Silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW dapat kita telusuri melalui garis ibu dan garis ayahnya. Mengutip Sirah Nabawiyah Karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, tulisan ini akan menguraikan Nasab dan silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW.

Nasab Nabi Muhammad dari Ayah

Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 Masehi dalam keluarga Bani Hasyim. Keluarga ini adalah satu cabang terhormat dari suku Quraisy. Ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Nabi Muhammad SAW lahir dalam keluarga yang silsilahnya terhubung dengan Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail.

Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Allah memilih keturunan tertentu dari Bani Hasyim untuk menjadi pembawa cahaya kenabian: “Allah memilih Ismail dari anak-anak Ibrahim, memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy, serta memilihku dari Bani Hasyim.”

Berikut ini merupakan silsilah keluarga Nabi Muhammad dari pihak ayah:

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin Adnan.

Kemudian dari Adnan, dapat ditarik garis keturunan Nabi Muhammad SAW hingga bertemu dengan Nabi Ibrahim, berikut ini silsilahnya:

Adnan bin Adad bin Humaisa bin Salaaman bin Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin Iid bin Abqor bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Arawi bin Iid bin Disyaan bin ‘Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin Uram bin Qoidzar bin Ismail AS bin Ibrahim AS.

Nasab Nabi Muhammad dari Ibu

Nasab dari pihak ibu, Nabi Muhammad dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Aminah.  Berikut ini adalah silsilah garis keturunan Nabi Muhammad yang dari pihak ibu:

Muhammad bin Aminah, binti Wahbin, bin Abdi Manaf, bin Zuhrah, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadhar, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Persilangan Keturunan dari Ibu dan Ayah

Dari keterangan di atas,kita memahami bahwa silsilah Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah dan ibunya bertemu pada nenek moyang kelima dari pihak ayah, yaitu Kilab bin Murrah.

Kilab memiliki dua putra, yaitu Qushay dan Zurah; Qushay adalah leluhur Abdullah, sedangkan Zurah adalah leluhur Aminah. Dengan demikian, Abdullah dan Aminah berasal dari bangsa yang sama (Quraisy), tinggal di wilayah yang sama (Hijaz), dan memiliki garis keturunan yang sangat dekat.

Silsilah yang Terjaga : Dari Nabi Muhammad hingga Fatimah Az-Zahra

Silsilah keturunan Nabi Muhammad terus berlanjut melalui putrinya, Fatimah Az-Zahra, yang menikah dengan sepupu Nabi, Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Hasan dan Husain yang menjadi nenek moyang dari banyak keturunan Rasulullah.

Keluarga-keluarga ini terus menjaga dan melestarikan silsilah keturunan Nabi Muhammad di berbagai belahan dunia. Bagi mereka, menjaga hubungan darah dengan Nabi menjadi sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar untuk mewarisi dan menyebarkan ajaran beliau.

Bagi umat Islam, memahami silsilah keturunan Nabi Muhammad tidak hanya sekadar pengetahuan historis. Melainkan juga sebuah penghubung spiritual dengan masa lalu yang penuh berkah. 

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement