Khazanah
Beranda » Berita » Ikrimah ibn Abu Jahal : Dari Pribadi yang Buruk Menjadi Muslim yang Saleh

Ikrimah ibn Abu Jahal : Dari Pribadi yang Buruk Menjadi Muslim yang Saleh

Ikrimah ibn Abu Jahal : Dari Pribadi yang Buruk Menjadi Muslim yang Saleh
Ilustrasi sahabat bertempur dalam perang melawan Romawi.

SURAU.CO – Ikrimah ibn Abu Jahal adalah sahabat Nabi yang berasal dari suku Quraisy keturunan Bani Makhzum. Ayahnya adalah Abu al-Hakam ibn Hisyam, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Jahal. Ibunya adalah Ummu Mujalid, keturunan Bani Hilal ibn Amir. Ikrimah mendapat sebutan Abu Utsman.

Hijrah ke Madinah setelah berislam

Setelah menyatakan masuk Islam dan Ikrimah berhijrah ke Madinah mengikuti Rasulullah, beberapa sahabat masih tak dapat melupakan kejahatan yang Abu Jahal lakukan. Mereka tak dapat melupakan keburukan dan kekejian yang ia timpakan kepada Rasulullah dan kaum muslimin. Karena itu, setiap kali melihat Ikrimah berjalan-jalan di Madinah, mereka berkata, “Itu dia anak musuh Allah Abu Jahal.”

Mendapat celaan dari kaum muslimin

Berkali-kali mendapat perlakuan seperti itu, Ikrimah tidak tahan dan mengadukannya kepada Rasulullah. Nabi saw. juga menerima pengaduannya dan ia menyayangkan para sahabat yang telah menyakiti hati Ikrimah. Rasulullah menenangkan dan menghiburnya serta berjanji akan berbicara kepada orang-orang agar mereka tidak menyakitinya dengan ucapan maupun tindakan.

Tidak lama kemudian, dalam sebuah kesempatan khutbah, Nabi saw. berdiri di hadapan manusia dan berkata,

“Sesungguhnya manusia merupakan harta benda yang terpendam. Mereka yang baik pada masa Jahiliah pasti baik juga pada  masa Islam jika mereka memahami. Janganlah kalian menyakiti seorang muslim hanya lantaran orang tuanya kafir.”

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Setelah khutbah Rasulullah itu, kaum muslimin mengakhiri celaan mereka kepada Ikrimah. Kelak, Ikrimah tumbuh menjadi seorang muslim yang taat dan kukuh dalam keislamannya. Ia memiliki peranan penting dalam beberapa peristiwa penaklukan hingga akhirnya terbunuh sebagai syahid.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Muhammad ibn Sinan dari Yakub ibn Muhammad dari al-Muthalib ibn Katsir dari al-Zubair ibn Musa dari Mush’ab ibn Abdillah ibn Umayyah dari Ummu Salamah Ummul Mukminin bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku melihat sebatang ranting milik Abu Jahal di surga.” Dan ketika Ikrimah ibn Abu Jahal memeluk Islam, beliau bersabda, “Hai Ummu Salamah, ini dia (dahan itu).”

Menghabiskan hari-hari dengan beribadah

Ikrimah menghabiskan hari-harinya dengan berpuasa, menunaikan shalat sunnah, dan membaca Al-Quran. Tak jarang ia meletakkan wajahnya di atas mushaf sambil menangis dan berkata,

“Ini firman Tuhanku, kitab Tuhanku!” Islam telah mengubah Ikrimah dari manusia yang paling buruk menjadi muslim yang saleh dan tekun beribadah.

Ketika mendengar seruan jihad, ia bergegas menyambutnya. Sebagaimana dalam hadis riwayat Muhammad ibn Ishaq dari al-Zuhri bahwa dalam Perang Fihl Ikrimah ibn Abu Jahal berperang dengan semangat dan mengerahkan segenap kemampuannya di atas seekor kuda yang sudah tua. Dalam perang itu dada dan wajahnya terluka. Ketika seseorang berkata, “Bertakwalah kepada Allah! Dan jangan terlalu memaksakan dirimu,” ia menjawab, “Dulu aku berjuang demi Latta dan Uzza dengan segenap kemampuan. Kini, biarkan aku mengerahkan segenap kemampuan untuk Allah dan Rasul-Nya.”

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Para sahabat mengatakan, “Tak ada yang berubah pada dirinya. Ia maju terus tanpa rasa takut hingga akhirnya gugur di jalan Allah.”

Menyusup dalam barisan musuh

Pada masa Khalifah Abu Bakr al-Shiddiq, ia mengutus Ikrimah membawa pasukan menuju Aman untuk memerangi orang-orang murtad. Di sana ia bertempur dengan gagah berani sehingga Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslim. Setelah berhasil menumpas kemurtadan di Aman, ia berangkat menuju Syam untuk berjihad.

Bersama pasukan Khalid ibn al-Walid ia ikut serta memerangi pasukan Roma dalam Perang Yarmuk. Ketika ia berusaha menyusup ke dalam barisan musuh, panglima Khalid menahannya sehingga ia berujar,

“Biarkan aku berusaha meraih kebaikan yang telah kulewatkan! Aku ingin menebus dosa-dosa yang telah kulakukan.”

Ketika perang usai dan kaum muslim meraih kemenangan, mereka menemukan jenazah Ikrimah di antara para syuhada. Abu Jahal gagal mengajak serta anaknya ke dalam neraka. Allah berkehendak menempatkannya di tempat yang penuh kebaikan abadi.(St.Diyar)

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

Referensi:Muhammad Raji Hasan Kinas, Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi, 2012


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement