Khazanah
Beranda » Berita » Kematian Hanya Perpindahan, Bukan Kehilangan

Kematian Hanya Perpindahan, Bukan Kehilangan

kematian hanya perpindahan bukan kehilangan
Gambar matahari tenggelam dengan warna emas, melambangkan kematian sebagai pintu cahaya menuju kehidupan lain.

Surau.co. Kematian sering kita bayangkan sebagai akhir. Padahal, ia hanyalah pintu yang mengantar jiwa dari satu ruang menuju ruang lainnya. Alam memberi pelajaran setiap hari bahwa kehilangan bukanlah kehancuran, melainkan perpindahan. Daun yang gugur tidak mati, ia kembali menjadi tanah yang menyuburkan kehidupan baru. Air yang menguap dari permukaan laut tidak lenyap, ia menjelma hujan yang membasahi bumi. Ibn Sīnā dalam al-Shifāʾ, bagian al-Ṭabī‘iyyāt, mengurai hukum-hukum alam dengan jernih, seolah menegaskan bahwa kematian adalah bentuk lain dari gerak menuju kesempurnaan.

Perpindahan yang Menjadi Sunnatullah

Setiap benda di alam ini bergerak mengikuti kecenderungan asalnya. Batu jatuh menuju bumi, api menjulang ke langit, dan air mencari lembah. Semua kembali ke tempat yang menenangkan mereka. Ibn Sīnā menulis:

“كل جسم يسعى إلى غايته كما تسعى الروح إلى موطنها”
“Setiap benda bergerak menuju tujuannya, sebagaimana jiwa merindukan tanah airnya.”

Jika benda mati saja tahu arah kembalinya, bagaimana mungkin jiwa manusia tersesat ketika berpulang?

Kematian sebagai Jalan Pulang

Ketika seseorang yang kita cintai meninggalkan dunia, air mata pun jatuh deras. Kita merasa kehilangan. Namun, sesungguhnya ia hanya pulang. Allah mengingatkan dalam firman-Nya:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156)

Ayat ini bukan sekadar bacaan saat musibah, melainkan kebenaran mendasar: jiwa kita tidak hilang, hanya berpindah ke asalnya.

Alam sebagai Cermin Perpindahan

Lihatlah mentari yang terbenam di ufuk barat. Apakah ia hilang? Tidak, ia hanya bergeser, lalu kembali menyapa dari timur. Begitu juga kematian. Ia bukanlah pemutusan, melainkan pergantian peran. Ibn Sīnā menjelaskan:

“الحركة انتقال من حال إلى حال، لا عدم بعد وجود”
“Gerak adalah perpindahan dari satu keadaan ke keadaan lain, bukan ketiadaan setelah ada.”

Kita dapat belajar dari siklus siang dan malam, dari musim yang berganti, bahwa tidak ada yang benar-benar berakhir.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Jiwa dan Keabadian Rindu

Ada kalanya kita merasakan kesedihan mendalam saat kematian menyapa. Namun, jiwa tidak pernah hancur. Ia adalah cahaya yang abadi. Ibn Sīnā menulis lagi:

“النفس جوهر روحاني لا يبطل بفناء الجسد”
“Jiwa adalah hakikat ruhani yang tidak sirna dengan hancurnya jasad.”

Maka, kematian bukan kehilangan, melainkan kelahiran dalam ruang yang berbeda. Jiwa hanya melepas pakaian kasar bernama tubuh, lalu kembali kepada Yang Maha Menjaga.

Kematian dalam Kehidupan Sehari-hari

Kematian bisa kita lihat dalam banyak hal sederhana. Biji yang ditanam tampak mati, namun ia justru melahirkan pohon baru. Bayi yang lahir meninggalkan rahim ibunya, seolah mati dari satu dunia kecil, tetapi justru memulai kehidupan di dunia luas. Begitu pula saat kita mati, kita meninggalkan dunia fana untuk kehidupan yang lebih nyata.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر
“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita, kematian bukan musibah, tetapi pembebasan dari penjara dunia menuju ruang kebebasan yang sejati.

Menyikapi Kematian dengan Cinta

Jika alam berjalan dengan hukum cinta, maka kematian adalah pertemuan kembali dengan Sang Kekasih Sejati. Ia bukan sekadar duka, melainkan jalan rindu. Dengan begitu, kita belajar bahwa kehilangan tidak pernah benar-benar ada. Setiap jiwa yang pergi, sesungguhnya sedang dituntun menuju cahaya yang ia rindukan sejak awal.

 

* Reza AS
Pengasuh ruang kontemplatif Serambi Bedoyo Ponorogo


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement