Kehidupan sosial kita seringkali abai. Banyak orang fokus pada hal besar. Padahal, ada amalan mulia. Ini tentang membantu janda. Janda yang ditinggal meninggal suami. Amalan ini adalah jihad. Jihad fil sabilillah yang mulia. Namun, banyak yang melupakannya.
Jihad memiliki makna luas. Bukan hanya perang di medan laga. Jihad adalah perjuangan. Perjuangan di jalan Allah. Ini mencakup banyak bentuk. Salah satunya adalah berjuang. Berjuang untuk kemaslahatan umat. Juga, membantu mereka yang lemah. Salah satunya kaum janda.
Sebuah hadis Rasulullah SAW menyatakan: “Orang yang berusaha membantu para janda dan orang-orang miskin. Ia seperti orang yang berjihad fi sabilillah.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadis ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Ini menunjukkan kedudukan mulia. Membantu janda itu sangat agung.
Pentingnya Membantu Janda
Janda sering menghadapi kesulitan. Mereka kehilangan tulang punggung keluarga. Beban hidup mereka bertambah berat. Mereka harus menghidupi anak-anak. Mereka juga perlu menafkahi diri sendiri. Lingkungan sosial kadang kurang peduli. Ini memperparah kondisi mereka.
Islam mengajarkan kepedulian. Umat Muslim harus saling tolong. Terutama bagi yang membutuhkan. Janda adalah golongan rentan. Mereka memerlukan bantuan. Bantuan dari sesama Muslim. Ini adalah bentuk solidaritas. Juga, implementasi ajaran agama.
Bantuan tidak harus materi. Banyak cara membantu janda. Pertama, bantuan finansial. Ini sangat penting. Dana untuk kebutuhan sehari-hari. Dana untuk pendidikan anak. Kedua, bantuan tenaga. Misalnya, perbaikan rumah. Atau, membantu pekerjaan rumah tangga. Ketiga, bantuan moral. Memberi dukungan emosional. Menjadi teman cerita. Memberi semangat hidup. Keempat, membantu mencari pekerjaan. Ini sangat strategis. Memberi mereka kemandirian. Mengembalikan harga diri mereka.
Pahala Besar di Sisi Allah
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membantu janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di jalan Allah. Atau seperti orang yang shalat malam tanpa henti. Atau seperti orang yang berpuasa tanpa pernah berbuka.” Hadis ini sangat jelas. Pahala membantu janda sangat besar. Allah SWT menjanjikan surga. Surga bagi mereka yang peduli. Kepedulian ini menunjukkan keimanan. Juga ketakwaan seorang hamba.
Sejarah Islam penuh teladan. Para sahabat sangat peduli. Mereka membantu janda dan yatim. Khalifah Umar bin Khattab terkenal. Beliau sering menyamar. Beliau memeriksa kondisi rakyatnya. Banyak janda beliau tolong. Beliau memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Ini adalah contoh nyata. Contoh kepemimpinan yang adil. Juga penuh kasih sayang.
Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq juga demikian. Beliau sangat dermawan. membantu fakir miskin. menafkahi banyak janda. Tindakan beliau menunjukkan. Menunjukkan keindahan Islam. Islam sangat menekankan kepedulian.
Kesimpulan
Sudah saatnya kita bergerak. Mari jadikan kebiasaan. Kebiasaan membantu janda. Ini bukan tugas individu semata. Ini tugas kita bersama. Komunitas harus aktif. Masjid juga harus berperan. Lembaga sosial bisa membantu. Mereka bisa mengorganisir bantuan. Pendidikan tentang hal ini penting. Ajarkan anak-anak kita peduli. Ini akan membentuk karakter baik.
Kita bisa memulai dari lingkungan terdekat. Cari tahu siapa janda di sekitar kita. Tawarkan bantuan tulus. Tanpa mengharapkan imbalan. Ingatlah hadis Nabi SAW. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Membantu janda ditinggal meninggal suami. Ini adalah amal mulia. Ini adalah jihad fil sabilillah. Ini bukan sekadar membantu. Ini adalah investasi akhirat. Allah SWT menjanjikan pahala besar. Bahkan, pahala yang setara jihad. Mari kita buka mata hati. Mari kita ulurkan tangan. Semoga Allah SWT memudahkan. Semoga kita termasuk golongan. Golongan yang mendapatkan rahmat-Nya. Serta pahala yang berlimpah.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
