SURAU.CO.Kesungguhan diri dalam menggapai cahaya hidayah berarti memiliki kemauan dan upaya yang kuat untuk mencari dan mengamalkan petunjuk Allah, bukan hanya sekadar menanti. Yang mana, Upaya ini melibatkan kedekatan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Selanjutnya, memperbanyak doa, menjauhi maksiat, memilih sahabat yang baik, serta terus belajar dan mengamalkan ilmu agama. Kemudian, Secara bahasa, hidayah berarti petunjuk atau bimbingan. Sedangkan secara istilah (terminologi), berarti penjelasan dan petunjuk jalan yang akan mengantarkan seseorang kepada tujuan yang mulia dan meraih kemenangan di sisi Allah SWT.
Selanjutnya, Hidayah adalah petunjuk, bimbingan, atau cahaya dari Tuhan. Dalam ajaran Islam yang membimbing manusia menuju kebenaran dan kemenangan di sisi Allah SWT. Kemudian, Konsep ini mencakup berbagai bentuk bimbingan, dari dorongan naluri bawaan hingga petunjuk agama. Dan kemampuan untuk beriman serta beramal saleh. Umat Muslim dapat memperoleh hidayah dengan usaha. Seperti beribadah, memohon ampun, menuntut ilmu, dan menjalani hidup yang baik, selain berdoa dan menjemputnya secara aktif.
Allah SWT memberikan cahaya hidayah (pencerahan atau petunjuk ilahi) yang menerangi jiwa manusia dari kegelapan menuju cahaya kebenaran, keimanan. Dan petunjuk yang benar, membimbing manusia ke jalan lurus sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an. “Cahaya hidayah” adalah cahaya ilahi yang menerangi hati dan memberikan petunjuk dari Allah SWT. Memandu manusia menuju jalan yang benar dan keimanan yang kuat. Selanjutnya, Allah sering menganugerahkan suatu istilah dalam konteks keislaman kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, melalui pemahaman Al-Qur’an dan kegiatan ibadah.
Allah memberikan anugerah dan petunjuk Hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki untuk memahami kebenaran. Selanjutnya, Hidayah menerangi jiwa manusia, membawanya keluar dari kegelapan kekafiran menuju cahaya keimanan. Dengan demikian, Hati manusia membutuhkan cahaya ketuhanan ini, yang berupa sinar keimanan, untuk mendapatkan pencerahan spiritual. Allah SWT menggambarkan cahaya-Nya seperti lubang yang di dalamnya ada pelita, yang minyaknya hampir-hampir menerangi, menunjukkan betapa terang dan jelasnya petunjuk tersebut.
Pentingnya Hidayah
Hidayah merupakan cahaya yang menerangi hati dan pikiran, membimbing manusia ke jalan yang lurus dan sesuai dengan kehendak Allah. Selanjutnya, Hidayah menjadi sebab utama kebahagiaan dan keselamatan abadi di akhirat, serta kemenangan dalam menjalani kehidupan. Sekalipun sudah beriman, hidayah terus dibutuhkan agar seseorang dapat tetap berada dalam jalan kebenaran. Tidak terjerumus dalam kesesatan, dan konsisten dalam beribadah serta berbuat kebaikan. Hidayah adalah karunia dan anugerah khusus dari Allah, menunjukkan kekuasaan dan kehendak-Nya terhadap hambanya. Selanjutnya, Allah memberikan hidayah kepada seseorang, yang berarti ia meraih keberuntungan besar yang tidak dapat ditandingi apapun, karena tanpa hidayah, manusia tidak akan selamat.
Kunci Keselamatan: Hidayah adalah pelindung orang-orang beriman yang membawa mereka keluar dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya kebenaran.
Pertahanan dari Setan: Dengan adanya cahaya hidayah, manusia terhindar dari pengaruh setan yang berusaha mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan.
Keberlimpahan Berkah: Cahaya hidayah ini berlapis-lapis, memberikan pencerahan yang berkelanjutan dan mendalam bagi siapa saja yang menerimanya.
Cara Menggapai Hidayah
Berdoa dan Memohon kepada Allah: Mintalah hidayah langsung kepada Allah SWT, karena hanya Dialah yang memiliki kekuatan untuk memberikannya.
Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an: Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, baca, renungkan maknanya, dan amalkan isinya.
Mengikuti Sunnah Nabi: Teladani ajaran dan perilaku Rasulullah SAW sebagai contoh dalam menjalani kehidupan.
Berusaha dan Berjuang (Mujahadah): Terus berusaha dan berjuang di jalan Allah dengan melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Mencari Sahabat yang Baik: Bergaul dengan orang-orang shaleh akan membantu menjaga dan menguatkan keimanan serta kesungguhan diri.
Meningkatkan Keilmuan: Perbanyak ilmu tentang agama untuk memahami ajaran-Nya secara lebih mendalam.
Mengamalkan Ilmu: Setelah mendapatkan ilmu, amalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tanda kesungguhan.
Pentingnya Kesungguhan Diri
Hidayah bukanlah sesuatu yang dapat diraih hanya dengan usaha manusia semata. Tetapi merupakan anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Selanjutnya, Semakin seseorang bersungguh-sungguh dan proaktif mencari hidayah, semakin besar kemungkinan Allah akan menanamkan benih hidayah dalam hatinya. Kemudian, Bagi yang telah mendapat hidayah, kesungguhan penting untuk tetap tegar dan istiqamah (konsisten) di atas jalan yang lurus. Karena hidayah bisa saja dicabut jika tidak dijaga.
Menjauhkan dari Kesesatan: Kesungguhan diri membantu seseorang keluar dari kegelapan kesesatan dan menemukan jalan yang benar.
Mendapatkan Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki: Hati yang hidup dan terikat pada Allah melalui hidayah akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati.
Kehidupan yang Penuh Makna: Hidup yang dipandu oleh hidayah dan ilmu akan memberikan pandangan yang jelas dan pemahaman mendalam tentang makna kehidupan.
Ciri-ciri Orang yang Mendapat Hidayah
Ciri-ciri orang yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT antara lain merasakan kemudahan dalam beribadah, hati yang lapang menerima Islam, beriman kuat kepada Al-Qur’an dan hari akhir. Hati yang bergetar mendengar nama Allah, serta istiqomah dalam ketaatan. Orang yang beriman juga tidak mencampuradukkan imannya dengan syirik dan senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Taat kepada Allah: Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Rasa Syukur dan Tawakal: Bersyukur atas nikmat dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Cinta kepada Rasulullah SAW: Mengagungkan dan mengikuti ajaran Nabi.
Keinginan Berbuat Kebaikan: Senantiasa memiliki dorongan untuk berbuat kebaikan.
(Mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
