Otomotif
Beranda » Berita » Baginda Nabi yang Memperhatikan Kendaraannya

Baginda Nabi yang Memperhatikan Kendaraannya

Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi

SURAU.CO-Baginda Nabi yang memperhatikan kendaraannya memberi teladan agung yang berlaku sepanjang zaman. Baginda Nabi yang memperhatikan kendaraannya menegaskan bahwa seorang muslim wajib menjaga alat transportasi sebagai amanah. Oleh karena itu, beliau tidak mengabaikan kebersihan tunggangan, bahkan menjadikannya bagian dari syukur kepada Allah atas nikmat kendaraan.

Rasulullah ﷺ selalu membersihkan dan merapikan hewan tunggangan dengan kasih sayang. Selain itu, beliau memperlakukan unta dan kuda sebagai sahabat perjalanan, bukan sekadar alat angkut. Sikap ini mendorong umat Islam untuk merawat kendaraan modern seperti motor dan mobil agar tetap bermanfaat serta aman digunakan setiap saat.

Beliau menegakkan hubungan erat antara ibadah dan aktivitas sehari-hari. Dengan demikian, perawatan kendaraan tidak hanya menjaga kenyamanan, tetapi juga mencerminkan ketaatan pada sunnah. Seorang muslim yang menjaga kendaraannya berarti ia memuliakan nikmat Allah dan sebaliknya menghindarkan diri dari sikap lalai.

Setiap tindakan sederhana seperti memeriksa oli, membersihkan kabin, atau mengecek ban dapat menghasilkan manfaat besar. Kendaraan yang terawat baik akhirnya mengurangi risiko kecelakaan, menekan biaya perbaikan, dan sekaligus menunjukkan akhlak Islami dalam kehidupan modern.

Teladan Nabi dalam Merawat Kendaraan

Rasulullah ﷺ mencontohkan bagaimana seorang muslim harus memperlakukan tunggangan dengan penuh kelembutan. Ketika itu, beliau melarang sahabat membebani hewan secara berlebihan dan menganjurkan mereka memberi makanan serta waktu istirahat yang cukup. Prinsip ini tetap relevan ketika kita melakukan servis rutin dan menjaga kebersihan kendaraan.

Amalan Sunnah Harian Sesuai Dalil Dari Al-Qur’an dan Hadist

Sahabat pun mengikuti jejak beliau. Mereka menyisir bulu kuda, membersihkan pelana, dan memastikan hewan tetap sehat. Hal itu membuktikan bahwa perawatan kendaraan bukan pekerjaan sepele, melainkan bagian dari iman dan juga kepedulian terhadap amanah Allah.

Ketika kita memindahkan teladan itu ke era modern, servis berkala, penggantian oli, dan menjaga tekanan ban menjadi bentuk nyata meneladani sunnah. Selain menjaga keselamatan, tindakan ini membuat perjalanan lebih hemat biaya, serta bernilai ibadah jika diniatkan untuk kebaikan.

Ulama fiqih juga menekankan bahwa kendaraan termasuk harta yang harus dijaga. Oleh sebab itu, muslim yang lalai merawat kendaraan dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian, menjaga kondisi kendaraan berarti menjaga amanah syariat.

Kendaraan sebagai Amanah dan Ibadah

Islam mengajarkan konsep amanah yang luas, termasuk dalam merawat kendaraan. Allah memberi manusia sarana transportasi untuk memudahkan perjalanan ibadah dan aktivitas dunia. Sebaliknya, muslim yang tidak peduli pada kendaraannya berarti ia mengabaikan nikmat yang seharusnya ia syukuri dengan penuh tanggung jawab.

Rasa syukur terlihat nyata ketika seorang muslim membersihkan bagian luar dan dalam kendaraan. Ia tidak hanya menjaga kenyamanan, tetapi juga melindungi kesehatan pengendara dan penumpang. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa kebersihan bagian dari iman, sehingga kendaraan yang bersih mencerminkan ajaran itu.

Mengupas Kitab Kopi dan Rokok Syaikh Ihsan Jampes

Kendaraan yang sehat juga memberi manfaat sosial. Penumpang merasa aman, pengguna jalan lain terhindar dari gangguan, dan pemilik kendaraan akhirnya menunjukkan akhlak mulia. Dengan demikian, merawat kendaraan berarti berkontribusi bagi keselamatan masyarakat.

Seorang muslim bisa menjadikan perawatan kendaraan sebagai amal jariyah. Kendaraan yang terawat baik mempermudah perjalanan menuju ibadah, dakwah, dan aktivitas kebaikan. Setiap langkah yang terbantu oleh kendaraan sehat pada akhirnya bernilai pahala jika diniatkan karena Allah.

Merawat kendaraan dalam Islam mencerminkan rasa syukur sekaligus tanggung jawab. Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan perhatian penuh terhadap tunggangan, dan umat Islam dapat meneladani dengan menjaga mobil atau motor tetap bersih, aman, dan layak. Tindakan sederhana ini bernilai ibadah ketika diniatkan untuk mencari ridha Allah. (Hendri Hasyim)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement