Khazanah
Beranda » Berita » Benarkah Setiap Hari Jumat Ahli Kubur Pulang ke Makamnya Menunggu Diziarahi Keluarga?

Benarkah Setiap Hari Jumat Ahli Kubur Pulang ke Makamnya Menunggu Diziarahi Keluarga?

Ziarah Kubur
Ziarah Kubur

SURAU.CO-Setiap hari Jumat, banyak orang meyakini bahwa ahli kubur pulang ke makamnya untuk menunggu diziarahi keluarga. Keyakinan ini mendorong keluarga rutin mengunjungi makam orang tua dan kerabat. Mereka memperoleh pahala sekaligus mempererat ikatan batin antara yang hidup dan yang telah meninggal. Al-Qur’an menekankan pentingnya mendoakan orang yang telah meninggal, seperti dalam Surah Al-Hasyr ayat 10: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami’.”

Beberapa keluarga bercerita bahwa ziarah Jumat memberi mereka ketenangan dan kedekatan spiritual. Mereka merasakan seolah almarhum menyambut kunjungan dengan sukacita. Tradisi ini menanamkan penghormatan, rasa cinta, dan kesadaran akan kefanaan hidup sehingga tindakan sehari-hari menjadi lebih bijaksana.

Banyak orang meyakini bahwa pada Jumat malam, arwah orang mukmin mendekat ke rumah mereka. Meskipun tidak ada dalil eksplisit yang menyebutkan bahwa Allah mengizinkan ahli kubur pulang ke rumah, beberapa riwayat menyebutkan arwah berdiri di dekat rumah untuk mendapatkan keberkahan doa keluarga.

Keluarga yang rajin mendoakan almarhum pada Jumat merasakan efek positif bagi diri mereka. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim: “Barangsiapa menziarahi kubur, ia akan diingatkan akan kematian.” Mereka melaporkan peningkatan kesadaran spiritual dan ketenangan batin setelah rutin berziarah.

Keutamaan Ziarah Jumat dan Makna Ahli Kubur

Ahli kubur kembali ke makamnya pada hari Jumat untuk menerima doa dan kunjungan keluarga. Umat Islam percaya bahwa ziarah Jumat mendatangkan keberkahan, termasuk pengabulan doa dan ketenangan batin bagi yang berziarah. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Ziarahlah kubur karena itu mengingatkanmu akan kematian.”

Mengapa Allah Menolak Taubat Iblis?

Saat mengunjungi makam, keluarga mengenang kebaikan almarhum. Rutin berziarah Jumat menumbuhkan empati dan introspeksi. Keluarga yang rajin berziarah melaporkan semangat untuk berbuat baik dan memperkuat ikatan batin.

Kunjungan ini memberi ketenangan, seolah ahli kubur menegaskan pentingnya menjaga hubungan keluarga meski sudah tiada. Rasulullah SAW mendorong doa untuk orang yang telah meninggal: “Berdoalah untuk saudara-saudara kalian yang telah meninggal, karena doa kalian bermanfaat bagi mereka.”

Banyak orang menceritakan pengalaman spiritual selama ziarah Jumat. Mereka merasa damai, tenang, bahkan seolah menerima pesan dari ahli kubur. Keluarga menggunakan hari Jumat untuk mendoakan almarhum, membersihkan makam, dan memperbarui ikatan batin yang terlupakan.

Ritual Ziarah, Doa, dan Pengalaman Spiritual

Keluarga memperbanyak doa pada Jumat karena hari ini memiliki keistimewaan tersendiri. Rasulullah SAW bersabda: “Hari terbaik untuk berdoa adalah hari Jumat, maka perbanyaklah doa pada hari itu.” Keluarga menyalurkan energi positif bagi ahli kubur melalui doa dan ziarah.

Tradisi ini menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan orang yang sudah meninggal tetap harmonis dan memberi efek positif bagi kehidupan dunia. Rutin melakukan ziarah Jumat menegaskan bahwa kunjungan bukan sekadar simbol, tetapi pengingat akan kefanaan hidup.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Ahli kubur menunggu ziarah keluarga sebagai bentuk penghargaan atas ikatan yang pernah terjalin. Dengan ziarah rutin, keluarga mewariskan nilai spiritual dan moral kepada generasi berikutnya.

Pengalaman lintas generasi menunjukkan bahwa keluarga yang menjaga tradisi ini lebih dekat secara emosional. Anak-anak belajar menghormati jasa orang tua dan kerabat yang telah meninggal. Ziarah Jumat menjadi pengikat sosial dan budaya yang memperkuat ikatan keluarga serta komunitas.

Setiap hari Jumat, banyak orang meyakini bahwa ahli kubur pulang ke makamnya untuk menunggu diziarahi keluarga. Keyakinan ini mendorong keluarga rutin mengunjungi makam orang tua dan kerabat. Mereka memperoleh pahala sekaligus mempererat ikatan batin antara yang hidup dan yang telah meninggal.

Beberapa keluarga bercerita bahwa ziarah Jumat memberi mereka ketenangan dan kedekatan spiritual. Mereka merasakan seolah almarhum menyambut kunjungan dengan sukacita. Tradisi ini menanamkan penghormatan, rasa cinta, dan kesadaran akan kefanaan hidup sehingga tindakan sehari-hari menjadi lebih bijaksana. (Hendri Hasyim)

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement