Khazanah
Beranda » Berita » Renungan Malam: Bersyukur atas Hari yang Telah Berlalu

Renungan Malam: Bersyukur atas Hari yang Telah Berlalu

Renungan Malam: Bersyukur atas Hari yang Telah Berlalu
Renungan Malam: Bersyukur atas Hari yang Telah Berlalu

 

SURAU.CO – Malam adalah waktu terbaik untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk dunia. Jalanan yang mulai lengang, lampu-lampu kota yang menyala, dan suasana yang lebih tenang seakan mengingatkan kita bahwa setiap detik yang sudah kita lalui adalah karunia Allah yang pantas kita syukuri.

Tidak semua orang diberi kesempatan untuk sampai pada penghujung hari. Sebagian dari kita mungkin telah kehilangan tenaga, harta, bahkan orang-orang yang dicintai. Namun, jika malam ini kita masih bisa menghirup udara, masih bisa merasakan kesehatan, dan masih diberi waktu untuk beristirahat, itu semua adalah nikmat yang luar biasa.

Bersyukur dengan Hal-hal Sederhana

Syukur bukan hanya ketika kita mendapatkan hal-hal besar, tetapi juga pada hal-hal sederhana:

Nafas yang masih berhembus.
Tubuh yang masih mampu berdiri dan bergerak.
Makanan yang bisa kita nikmati meski sederhana.
Hati yang masih mampu berdoa dan mengingat Allah.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Maka, sebelum terlelap malam ini, mari kita luangkan waktu untuk mengucap alhamdulillah. Semoga Allah menjaga kita dalam tidur, memberikan ketenangan jiwa, dan membangunkan kita esok hari dalam keadaan penuh semangat serta keberkahan.

Selamat malam, semoga tidurmu menjadi ibadah, dan mimpimu membawa ketenangan.

 

 


DOA DAN HARAPAN MENUJU FIRDAUS

 

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Setiap manusia pasti pernah tergelincir dalam maksiat. Tidak ada yang sempurna, sebab fitrah kita memang penuh kelemahan. Namun, kelemahan itu bukan alasan untuk berhenti berharap, apalagi berhenti berdoa.

Dalam sebuah doa yang sederhana namun penuh makna ini, kita diajarkan untuk tetap mengarahkan hati kepada Allah:

“Ya Allah, meski kami tak luput dari maksiat, kami tetap ingin masuk Firdaus-Mu yang paling tinggi. Kami sedang belajar taat, sedang berusaha kuat. Jangan palingkan kami dari rahmat.”

Doa ini adalah cermin kerendahan hati sekaligus semangat yang tak pernah padam. Kita mungkin sering jatuh, tapi kita harus segera bangkit. Dan Kita mungkin sering salah, tapi kita harus segera bertaubat. Kita mungkin sering lalai, tapi jangan sampai putus asa.

Allah tidak melihat siapa yang paling banyak salah, tapi siapa yang paling tulus dalam kembali. Sebab, Allah sendiri berfirman:

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

> “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)

Rahmat Allah selalu terbuka bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali. Bahkan, surga Firdaus – tempat paling tinggi dan mulia – bukanlah mustahil bagi mereka yang istiqamah dalam usaha taat, meski penuh keterbatasan.

Maka, mari kita jadikan doa ini sebagai pengingat:

Jangan berhenti belajar taat.
>Jangan lelah berusaha kuat.
>Jangan biarkan maksiat membuat kita jauh dari rahmat.

Karena tujuan akhir kita bukan hanya sekadar selamat, tapi mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, yaitu surga Firdaus-Nya yang paling tinggi.

Semoga Allah selalu melindungi langkah kita, meneguhkan hati kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya tanpa hisab.

 

 

 

 


Pertemuan Penyuluh Agama Islam Kec. Senapelan  kota Pekanbaru bersama Densus 88 Kepolisian RI

 

Sinergisitas untuk Keamanan NKRI Tercinta. Pekanbaru, 18 September 2025 – Dalam rangka memperkuat sinergiditas dan kerjasama yg berkesinambungan demi menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Senapelan menggelar pertemuan bersama Densus 88 Kepolisian RI Satgaswil Riau. Pertemuan ini menjadi wadah diskusi strategis menghadapi ancaman keamanan sekaligus bahaya Radikalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Acara ini dihadiri para Penyuluh Agama Islam Kecamatan Senapelan, antara lain:
Ustadz H. Suryandi, Lc., M.A ,
Ustadz Aufa Saiful Lubis, S.Ag
Ustadz Dr. Waldi,
Ustadz Syahrul Bariyah, S.Ag
Ustadzah Zuhaimar, S.Ag

Turut hadir pula Ketua MUI Kecamatan Senapelan Ustadz Budiman Syaf, S.Hi, serta tokoh pemerhati dan penyuluh lainnya, seperti Ibu Nia Dahlia, S.Ag (Penyuluh Agama Islam Fungsional Madya Kota Pekanbaru) dan Ustadz Amrunas, S.Sos (Penyuluh Agama Islam Kecamatan Rumbai).

Sementara teams dari Densus 88 Kepolisian RI Satgaswil Riau hadir Bapak Ipda Prisma Bayu Prastyo (Katim Unit Pencegahan dan Idensos) dan Brigadir Akmal Reza (Banit Pencegahan dan Idensos)

Dalam suasana penuh keakraban, diskusi menekankan peran penting Penyuluh Agama sebagai corong dakwah sekaligus agen pembangunan. Melalui penyuluhan dengan bahasa agama yang menyejukkan, para penyuluh diharapkan mampu menanamkan kesadaran masyarakat untuk menjaga perdamaian di Bumi Pertiwi.

Dan pihak Densus 88 Kepolisian RI Satgaswil Riau juga memberikan Apresiasi yg tinggi atas dedikasi para Penyuluh Agama yang konsisten menyebarkan pesan damai di tengah masyarakat, khususnya di Kota Pekanbaru. Sinergi ini dinilai sangat strategis untuk Mencegah Penyebaran Edeologi Radikal sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting keamanan, kenyamanan, dan Toleransi beragama yang harmoni demi tegaknya keutuhan NKRI.

Pertemuan  ini diharapkan juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara Aparat Keamanan dan Tokoh Agama, sehingga tercipta suasana masyarakat yang aman, damai, dan penuh persaudaraan yg kokoh di Tanah Air Indonesia yg kita cintai ini. Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat, (Tengku Iskandar, M. Pd)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement