Sosok Lodewijk Freidrich Paulus, Jenderal Kopassus yang Pilih Jalan Islam

SURAU.CO – Indonesia memiliki banyak tokoh yang kisah hidupnya mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda. Salah satunya adalah Lodewijk Freidrich Paulus,  Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Lodewijk adalah purnawirawan jenderal bintang tiga dari satuan elit Kopassus yang kemudian memilih jalan hidup berbeda dari masa lalunya: memeluk agama Islam. Perjalanan hidup beliau adalah cermin bagaimana seseorang dengan latar belakang militer, disiplin, dan keras, bisa menemukan kedamaian dalam spiritualitas Islam.

Masa Muda Lodewijk

Lodewijk Freidrich Paulus lahir pada 27 Juli 1957 di Manado, Sulawesi Utara. Dari namanya, jelas bahwa ia lahir dan besar dalam lingkungan keluarga Kristen Protestan. Sejak kecil, ia dikenal sebagai pribadi disiplin, tegas, dan memiliki minat yang besar terhadap dunia kemiliteran.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Lodewijk melanjutkan ke Akademi Militer (Akmil) Magelang dan lulus pada tahun 1981. Sejak saat itu, karier militernya mulai menanjak. Tidak seperti kebanyakan perwira muda yang masuk ke satuan reguler, Lodewijk memilih untuk menekuni dunia pasukan elit dengan segala tantangannya.

Karier Militer di Kopassus

Nama Lodewijk mulai dikenal ketika ia bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elit TNI Angkatan Darat. Kopassus terkenal dengan semboyan “Berani, Benar, Berhasil”, dan merupakan pasukan yang terbentuk dengan disiplin keras serta keahlian tempur kelas dunia.

Jenderal Lodewijk bukan prajurit biasa. Ia pernah menduduki berbagai posisi dan jabatan strategis. Beberapa jabatan penting yang pernah diemban Lodewijk di lingkungan Kopassus antara lain:

1. Komandan Grup 1 Kopassus (satuan tempur inti Kopassus).
2. Danjen Kopassus (2009–2011), posisi tertinggi dalam struktur Kopassus.
3. Pangdam I/Bukit Barisan (2011–2013), memimpin komando teritorial di Sumatera Utara.
4. Sekretaris Jenderal Partai Golkar (2017–2021), setelah pensiun dari militer.

Sebagai Danjen Kopassus, Lodewijk terkenal tegas dan disiplin, namun juga mempunyai sisi humanis kepada anak buahnya. Ia memimpin pasukan dalam berbagai operasi penting, baik di dalam negeri maupun dalam kerangka kerja sama internasional.

Perjalanan Spiritual: Dari Kristen ke Islam

Bagian paling menarik dari kisah hidup Lodewijk adalah perjalanan spiritualnya. Ia yang lahir dari keluarga Kristen, kemudian akhirnya memilih untuk menjadi seorang Muslim. Perjalanan ini tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses panjang penuh perenungan.

Beberapa faktor yang mendorong Lodewijk untuk memeluk Islam antara lain:

1. Pengaruh Lingkungan. Dalam karier militernya, Lodewijk banyak berinteraksi dengan prajurit Muslim. Ia melihat bagaimana Islam menjadi pedoman hidup yang kuat bagi mereka.
2. Perenungan Hidup. Setelah lama berkecimpung dalam dunia militer, ia merasa perlu mencari kedamaian batin yang sejati.
3. Pengaruh Keluarga dan Sahabat. Beberapa kerabat dekat dan sahabat Muslim turut mengajaknya mengenal Islam secara lebih dalam.

Lodewijk akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat dengan penuh kesadaran. Proses ini menandai titik balik dalam kehidupannya. Setelah menjadi Muslim, ia menambahkan nama Muhammad pada depan namanya sehingga lengkapnya menjadi Muhammad Lodewijk Freidrich Paulus.

Peristiwa ini tidak hanya menjadi kabar besar di kalangan militer, tetapi juga di masyarakat luas, sebab jarang seorang jenderal purnawirawan memilih Islam sebagai jalan hidup barunya.

Kiprah Pasca Pensiun

Setelah pensiun dari militer pada tahun 2013, Lodewijk tidak lantas berhenti berkiprah. Ia masuk ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar. Karier politiknya cukup cemerlang, hingga ia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Partai Golkar pada 2017.

Kemudian, pada tahun 2019, ia terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2019–2024. Dalam posisinya ini, Lodewijk berperan penting dalam menjaga dinamika politik di parlemen tetap berjalan dengan baik.

Sebagai seorang Muslim, ia juga semakin aktif dalam kegiatan keagamaan. Ia kerap hadir di berbagai forum Islam, menjadi pembicara inspiratif tentang pengalaman spiritualnya, dan menunjukkan bahwa seorang jenderal bisa tetap rendah hati dalam menjalani agama.

Tantangan yang Dihadapi

Tentunya, perjalanan Lodewijk menuju Islam tidak tanpa tantangan. Ia menghadapi pertanyaan dari lingkungan keluarga besar, bahkan mungkin kritik dari sebagian masyarakat. Namun, sikap konsistennya dalam beragama membuat banyak orang akhirnya menghormati keputusannya.

Dalam dunia politik pun, sebagai seorang mualaf, ia menghadapi ekspektasi besar dari umat Islam untuk menjadi teladan. Ia berusaha menjawab ekspektasi tersebut dengan kerja nyata dan integritas.

Muhammad Lodewijk Freidrich Paulus adalah sosok unik dalam sejarah Indonesia modern. Ia seorang jenderal Kopassus yang ditempa dalam kerasnya dunia militer, namun akhirnya menemukan ketenangan dalam ajaran Islam. Perjalanan spiritualnya adalah bukti bahwa hidayah bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, bahkan kepada seorang jenderal bintang tiga yang pernah memimpin pasukan elit Indonesia.

Dari latar belakang Kristen, karier gemilang di militer, hingga posisi strategis di politik, Lodewijk menunjukkan konsistensi dalam pengabdian. Kini, ia menjadi teladan bahwa jalan Islam adalah jalan damai yang bisa menjadi pilihan oleh siapa saja, tanpa batas.