SURAU.CO – Dalam perjalanan hidup, kita akan selalu bertemu dengan berbagai macam karakter manusia. Ada yang lisannya lembut, penuh dengan kebaikan, dan mampu menenangkan hati. Namun, ada pula yang ucapannya kasar, menyakitkan, bahkan menjerumuskan pada rasa sedih dan sakit hati.
Karena itu, menjaga jarak dari orang-orang yang lisan buruknya tajam bagaikan pisau adalah salah satu cara terbaik untuk meraih ketenangan. Bukan berarti kita membenci atau memusuhi mereka, melainkan melindungi diri agar hati tetap damai dan pikiran tetap jernih.
Memperkuat Diri dengan Sabar dan Berdoa
Allah ﷻ telah mengingatkan dalam Al-Qur’an bahwa perkataan yang baik itu bagaikan pohon yang rindang, berbuah, dan memberi manfaat. Sebaliknya, perkataan buruk ibarat pohon yang rapuh, mudah tercabut dari akarnya, dan tak membawa keberkahan. Maka, jika kita terus-menerus mendengar ucapan yang buruk, hati pun akan lelah, iman akan melemah, bahkan semangat hidup bisa terkikis.
Betapa banyak orang yang sakit hati, kecewa, bahkan kehilangan rasa percaya diri karena orang lain melontarkan kata-kata tajam kepadanya.
Namun, kita juga harus sadar: hidup ini bukan tentang bagaimana menutup mulut orang lain, melainkan bagaimana kita bisa menjaga jarak, memilih lingkungan yang sehat, dan memperkuat diri dengan sabar serta doa.
Tips menjaga hati dari lisan buruk orang lain
- Jangan terlalu sering berinteraksi dengan orang yang suka berkata kasar, agar kita tidak terbawa suasana.
-
Balaslah dengan diam atau senyum, sebab berdebat dengan orang yang tidak menjaga lisan hanya akan menambah luka.
-
Cari lingkungan yang baik, karena teman yang baik akan membimbing kita menuju kebaikan.
-
Perkuat diri dengan dzikir dan doa, sebab hati yang dekat dengan Allah lebih kuat menghadapi gangguan lisan manusia.
-
Jadilah pribadi yang berlawanan, jangan sampai kita ikut-ikutan menggunakan lisan buruk, tapi balaslah dengan kebaikan.
Saudaraku, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan memendam luka dari ucapan orang lain. Fokuslah pada hal-hal yang membawa ketenangan dan keberkahan. Jauhi lisan yang buruk, lalu dekatilah orang-orang yang menenangkan. InsyaAllah, hidupmu akan lebih damai.
“Kebaikan lisan adalah cermin kebeningan hati. Maka pilihlah untuk mendengar dan mengucapkan yang baik-baik.”
LUASNYA REZEKI DARI ALLAH.
Saudaraku yang baik, Rezeki dari Allah ﷻ itu sangat luas dan beragam. Tidak semua rezeki berupa harta yang menumpuk. Kadang Allah melapangkan jalan hidup kita dengan cara yang berbeda-beda.
- Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta.
- Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk kesehatan.
- Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk ketenangan hati.
- Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk kemudahan menerima ilmu.
- Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk kesempatan mengajarkan ilmu.
- Allah meluaskan rezeki seseorang dalam bentuk keluarga yang saleh dan penuh kebaikan.
- Allah meluaskan rezeki seseorang dalam bentuk waktu dan kesempatan untuk beramal saleh.
… dan masih banyak lagi bentuk rezeki yang kadang tak kita sadari.
Ingatlah, tidak ada kesempurnaan rezeki pada diri manusia. Jika kita lebihkan seseorang pada satu sisi, maka pasti ada sisi lain yang tidak ia miliki. Semua hanyalah titipan dari Allah ﷻ. Bahkan udara yang kita hirup pun bukan milik kita, karena harus kembali kita hembuskan.
Maka, jangan pernah merasa kekurangan. Syukurilah segala bentuk rezeki, sekecil apapun, karena semua itu adalah karunia yang datangnya dari Allah.
Salam Jum’at Barokah: Semoga hari ini penuh rahmat, keberkahan, dan kelapangan rezeki untuk kita semua. Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat, (Tengku Iskandar,M.Pd)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
