Pendidikan
Beranda » Berita » Tulang Ekor: Misteri Awal Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan

Tulang Ekor: Misteri Awal Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan

Tulang Ekor: Misteri Abadi yang Berisi Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan
Ilustrasi Tulang Ekor

SURAU.CO – Setiap manusia yang meninggal dunia pasti mengalami proses alamiah berupa pembusukan dan penguraian tubuh. Kulit yang membungkus tubuh akan rusak, daging yang menempel pada tulang akan hancur, bahkan tulang-tulang besar pun pada akhirnya rapuh. Namun, di balik kepastian itu, Rasulullah SAW sejak 14 abad lalu telah menyampaikan kabar menakjubkan: ada satu bagian tubuh manusia yang tidak hancur, yaitu tulang ekor (tulang sulbi) .

Dalam perspektif Islam, tulang ini menjadi awal mula Allah membangkitkan manusia kembali dari alam kubur pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan amalnya di hadapan Allah SWT. Lebih dari itu, temuan ilmu pengetahuan modern memperkuat kebenaran sabda Rasulullah SAW, seolah menyingkap rahasia yang baru kita ketahui.

Sabda Rasulullah tentang Tulang Ekor

Dalam hadis sahih, Rasulullah SAW bersabda:

Jarak antara dua tiupan Sangkakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu manusia tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian tubuh manusia hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah Allah menciptakan manusia pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis lain juga menegaskan hal yang sama:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Semua bagian tubuh anak Adam dimakan tanah kecuali tulang sulbi. Dari tulang itu Allah memulai penciptaan manusia dan dari tulang itu pula Allah membangkitkan manusia.” (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Malik dalam al-Muwaththa’ ).

Dua hadist ini dengan jelas menunjukkan bahwa tulang ekor memiliki kedudukan khusus dalam penciptaan dan kebangkitan manusia. Bahkan sejak awal kejadian, Allah menciptakan manusia dari bagian tersebut, lalu kelak membangkitkan kembali darinya.

Rahasia Tulang Ekor

Para ulama memberikan beragam penjelasan mengenai rahasia tulang ekor. Ibnu Aqil yang dikutip al-Hafidz Ibnu Hajar dari Ibnul Jauzi menyebut bahwa hadis di atas menyimpan rahasia yang hanya Allah yang mengetahuinya. Menurutnya, Allah menjadikan tulang ekor sebagai tanda bagi malaikat untuk melaksanakan tugasnya menghidupkan kembali manusia. Dengan cara itu, malaikat memahami bahwa Allah menghendaki pengembalian ruh kepada setiap manusia melalui tulang ekor.

Dengan kata lain, tulang ekor berperan sebagai “benih” atau “inti” kehidupan. Saat seluruh tubuh hancur dimakan tanah, tulang kecil ini tetap bertahan. Ia menjadi simbol kekuasaan Allah bahwa kebangkitan manusia di hari ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Sebagaimana firman-Nya,

“Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian kembali lagi, dan itu lebih mudah bagi-Nya.” (QS. Ar-Rum : 27).

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Sains Membuktikan Keistimewaan Tulang Ekor

Islam sejak lama meyakini keistimewaan tulang ekor, dan ilmu pengetahuan modern kini mulai memperhatikannya. Sejumlah penelitian menunjukkan fakta yang justru selaras dengan sabda Rasulullah SAW.

Mengutip Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, pada tahun 2002 seorang peneliti bernama Shaikh Abdul-Majid Az-Zindani melakukan percobaan terhadap tulang ekor manusia. Ia membakar lima tulang ekor hingga warnanya berubah menjadi merah dan hitam. Hasilnya mengejutkan: hanya otot, jaringan, dan sel sumsum tulang yang terbakar, sementara tulang ekor tetap utuh. Percobaan ini membuktikan bahwa tulang ekor memiliki daya tahan luar biasa terhadap kerusakan fisik (Al-Karim, 2015).

Sekelompok ilmuwan Cina juga menguji bagian yang disebut ‘Ajbu adh-Dhanab (bagian akhir tulang ekor). Mereka berusaha menghancurkannya dengan berbagai cara: melarutkan dalam asam kuat, membakar, menghentak, bahkan menyinari dengan radiasi. Namun, hasilnya konsisten: bagian itu tidak pernah hancur total. Mereka selalu menemukan sisa yang bertahan (El-Naggar, 2012).

Penelitian-penelitian ini menegaskan bahwa tulang ekor bukan tulang biasa. Allah telah menganugerahkan keistimewaan biologi yang sesuai dengan apa yang Rasulullah SAW sabdakan 14 abad lalu.

Tulang Ekor dan Ilmu Embriologi

Ilmu embriologi modern juga menunjukkan keistimewaan tulang ekor. Pada tahap awal perkembangan janin, seluruh tubuh manusia tumbuh dari suatu struktur yang dikenal sebagai garis primitif (garis primitif) yang muncul di bagian ujung embrio. Menariknya, garis primitif ini berada tepat di posisi yang kelak menjadi tulang ekor.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Dengan demikian, pernyataan bahwa Allah menciptakan manusia dari tulang ekor mendapat dukungan dari ilmu pengetahuan. Tulang ekor menjadi saksi sejarah biologi manusia sejak awal pembentukan, sekaligus penanda abadi keberadaan manusia.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement