Sejarah
Beranda » Berita » Sejarah dan Keistimewaan Jabal Uhud

Sejarah dan Keistimewaan Jabal Uhud

Sejarah dan Keistimewaan Jabal Uhud
Jabal Uhud

SURAU.CO – Jabal Uhud terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Madinah. Gunung ini membentang sepanjang kurang lebih 7 kilometer dengan tinggi mencapai 1.077 meter di atas permukaan laut. Bentuknya kokoh dan memanjang seperti tembok raksasa yang menjaga kota.

Nama “Uhud” berarti “tersendiri” atau “menyendiri.” Orang menyebutnya demikian karena gunung ini berdiri terpisah dari jajaran pegunungan lain di sekitar Madinah. Keunikan ini sudah cukup membuatnya berbeda, tetapi yang lebih penting adalah peran dan nilai sejarah yang ia kandung.

Rasulullah SAW menyebut Jabal Uhud sebagai gunung yang menyelamatkan beliau dan umat Islam. Dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Uhud adalah gunung yang menyelamatkan kami, dan kami pun mencintainya.”

Sabda ini menunjukkan bahwa Jabal Uhud memiliki dimensi spiritual yang membuatnya dekat dengan Nabi dan umatnya. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menyebut Jabal Uhud akan Allah masukkan ke dalam surga. Pernyataan ini semakin menambah keistimewaannya.

Ilusi yang Menghambat Majunya Pendidikan Indonesia

Jabal Uhud dan Perang yang Menggetarkan

Sejarah Islam mencatat Jabal Uhud sebagai saksi bisu salah satu pertempuran besar: Perang Uhud. Peristiwa ini terjadi pada tahun ketiga Hijriyah, ketika kaum Quraisy Makkah membawa pasukan besar berjumlah sekitar tiga ribu orang untuk membalas kekalahan telak dalam Perang Badar.

Rasulullah SAW bersama para sahabat hanya mengerahkan tujuh ratus pasukan. Beliau mengatur strategi dengan menempatkan lima puluh pemanah di atas Bukit Rumat, bagian kecil di sisi Jabal Uhud. Beliau memberi pesan tegas: apa pun yang terjadi, para pemanah tidak boleh meninggalkan posisi itu.

Pada awal pertempuran, kaum muslimin berhasil memukul mundur pasukan Quraisy. Kemenangan seolah sudah di depan mata. Namun, sebagian pemanah turun dari bukit untuk mengumpulkan harta rampasan perang. Khalid bin Walid—yang saat itu masih berada di pihak Quraisy—melihat celah ini lalu memimpin pasukannya menyerang dari arah belakang.

Pertempuran pun berbalik. Umat ​​Islam merasakan kekalahan yang pahit. Banyak sahabat gugur syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW yang terkenal sebagai Singa Allah. Musuh bahkan memutilasi tubuh beliau hingga Rasulullah SAW menangis ketika melihat jasad pamannya.

Hamzah bin Abdul Muthalib dan Para Syuhada Uhud

Di kaki Jabal Uhud hingga kini terbentang area pemakaman para syuhada. Mereka berjumlah sekitar tujuh puluh orang. Di antara mereka, Hamzah bin Abdul Muthalib menempati posisi paling mulia.

Buah dari Kesabaran: Ketika Ujian Menjadi Jalan Menuju Kedewasaan

Allah mengangkat derajat Hamzah sebagai penghuni surga. Umat ​​Islam mengenalnya dengan gelar Sayyid al-Syuhada (pemimpin para syuhada). Setiap muslim yang berkunjung ke Madinah hampir selalu menyempatkan diri berziarah ke Makam para syuhada ini. Mereka berdoa dan mengenang sahabat-sahabat mulia itu.

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang gugur di jalan-Nya tetap hidup. Dalam Surat Ali Imran ayat 169, Allah berfirman:

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran : 169)

Ayat ini menegaskan bahwa para sahabat di Uhud tidak mati sia-sia. Allah memuliakan mereka dan menempatkan mereka hidup di sisi-Nya.

Keistimewaan Jabal Uhud

Beberapa hal yang menjadikan Jabal Uhud istimewa dalam sejarah Islam:

Akar Yang Merintih, Daun Yang Merangas: Sebuah Risalah Rindu

  1. Gunung yang umat Islam mencintai
    Rasulullah SAW secara langsung menyatakan bahwa Jabal Uhud mencintai kaum muslimin dan kaum muslimin mencintainya.
  2. Gunung yang kelak ada di surga
    Rasulullah SAW menyebut Jabal Uhud sebagai satu-satunya gunung yang akan Allah masukkan ke dalam surga.
  3. Saksi bisu Perang Uhud
    Jabal Uhud menyaksikan salah satu pertempuran besar umat Islam yang penuh dengan pelajaran iman.
  4. Tempat para syuhada beristirahat
    Di kaki Jabal Uhud, para sahabat mulia yang gugur di Perang Uhud bersemayam dengan penuh kemuliaan.

Jabal Uhud dalam Kehidupan Umat Islam

Hingga hari ini, Jabal Uhud tetap menjadi salah satu tujuan ziarah penting bagi umat Islam yang datang ke Madinah. Ribuan jamaah haji dan umrah setiap tahun mengunjungi gunung ini. Mereka mendaki sebagian dengan kakinya, berdoa, dan merenungkan sejarah besar yang pernah terjadi di sana.

Umat ​​Islam berziarah ke Jabal Uhud bukan untuk mengagungkan gunung itu, melainkan untuk mengambil pelajaran dari sejarah, berdoa bagi para syuhada, dan memperbarui kesadaran akan pentingnya ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.