Ibadah
Beranda » Berita » Kebahagiaan Orang Tua Sejati: Anak Yang Taat Shalat

Kebahagiaan Orang Tua Sejati: Anak Yang Taat Shalat

Kebahagiaan Orang Tua Sejati: Anak Yang Taat Shalat
KEBAHAGIAAN ORANG TUA SEJATI: ANAK YANG TAAT SHALAT.

SURAU.CO – Bismillah. Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang sukses, memiliki kehidupan yang mapan, dan bisa membahagiakan mereka di masa tua. Namun, bila kita merenungkan lebih dalam, sejatinya orang tua merasakan kebahagiaan bukan hanya ketika anaknya meraih materi, prestasi akademik, atau pencapaian duniawi. Ada kebahagiaan yang jauh lebih luhur, yang menyentuh hati orang tua hingga meneteskan air mata syukur, yaitu ketika mereka melihat anaknya menegakkan shalat lima waktu dengan penuh kesadaran, tanpa harus memerintah atau memaksa.

Shalat adalah Tiang Agama

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa menegakkannya, maka ia menegakkan agama. Barangsiapa merobohkannya, maka ia merobohkan agama.” (HR. Thabrani)

Ketika anak terbiasa menjaga shalat, berarti ia telah menegakkan pondasi terpenting dalam hidupnya. Orang tua yang berhasil menanamkan kebiasaan ini sesungguhnya telah memberikan warisan terbaik—bukan berupa harta benda, melainkan iman dan ketaatan kepada Allah.

Kebahagiaan yang Tidak Bisa Dibeli: Orang tua mungkin bisa membeli mainan, pakaian, bahkan membiayai sekolah mahal untuk anak-anaknya. Tetapi, mereka tidak bisa membeli hati yang tunduk pada Allah. Maka ketika seorang ayah melihat putranya berwudhu dengan penuh kesungguhan, atau seorang ibu menyaksikan putrinya bangun untuk shalat Subuh tanpa dibangunkan, saat itulah hati orang tua dipenuhi rasa haru yang tak ternilai.

Buah dari Pendidikan Sejak Dini: Anak yang terbiasa shalat tanpa disuruh adalah buah dari pendidikan dan teladan orang tua. Sejak kecil, ia diajak shalat berjamaah, diperlihatkan betapa ayah dan ibunya tidak pernah meninggalkan shalat dalam keadaan apapun. Akhirnya, shalat bukan lagi menjadi beban, tetapi kebutuhan dan kenikmatan.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Doa Orang Tua Sepanjang Masa

Setiap orang tua muslim tentu senantiasa berdoa sebagaimana doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Doa ini adalah cermin bahwa kebahagiaan orang tua sejati bukanlah ketika anaknya sekadar sukses duniawi, tetapi ketika ia menjadi hamba Allah yang taat, salah satunya dengan menjaga shalat lima waktu.

Kesimpulan: Bukti Cinta Seseorang Kepada Rabb-Nya

Kebahagiaan orang tua yang paling mendalam adalah melihat anaknya menegakkan shalat tanpa harus diperintah. Inilah tanda bahwa nilai iman sudah meresap ke dalam hati sang anak.

Shalat menjadi bukti cinta seorang anak kepada Rabb-nya, sekaligus hadiah terbaik untuk kedua orang tuanya di dunia dan di akhirat.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Karena sejatinya, anak yang menjaga shalat adalah anak yang menjaga agamanya, dan anak yang menjaga agama adalah kebanggaan terbesar orang tua di dunia hingga akhirat.

 

 

 

 

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern


RIZKI UNTUK ORANG TUA, LADANG BERKAH TAK TERHINGGA.

 

Bismillah. Sahabat yang dirahmati Allah, Ada satu rahasia besar dalam hidup yang seringkali kita lupakan: rizki yang kita berikan kepada orang tua, tidak akan pernah berkurang. Justru sebaliknya, Allah Ta’ala menjanjikan lipat ganda yang tak terhingga dari setiap amal bakti kita kepada ayah dan ibu.

Mengapa demikian? Karena orang tua adalah sebab keberadaan kita di dunia ini. Doa mereka menjadi wasilah turunnya keberkahan. Nafkah yang kita sisihkan untuk mereka, sejatinya bukan sekadar uang atau materi, melainkan bentuk syukur atas segala jasa yang tidak mungkin bisa kita balas.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya, di antara amal yang paling dicintai Allah adalah membahagiakan hati kedua orang tua.” (HR. Thabrani)

Bayangkan, ketika kita mengutamakan kebutuhan mereka, Allah gantikan dengan pintu-pintu rizki yang tidak disangka-sangka. Apa yang kita keluarkan kembali kepada kita dalam bentuk ketenangan jiwa, kesehatan, keberkahan anak-anak, hingga kelapangan dalam urusan hidup.

Beberapa renungan untuk kita semua

1. Jangan takut miskin karena memberi kepada orang tua. Justru itulah kunci kaya yang sesungguhnya.
2. Uang yang kita gunakan untuk mereka akan menjadi tabungan akhirat, amal yang terus mengalir.
3. Senyum mereka karena uluran kita lebih mahal daripada emas dan permata.
4. Doa orang tua yang ridha akan membuka jalan sukses yang tak pernah kita duga.

Sahabat, mari jadikan memberi kepada orang tua sebagai prioritas, bukan sisa. Jangan menunggu berlebih, sebab sekecil apapun yang kita berikan dengan ikhlas, akan Allah lipat gandakan berkali-kali lipat.

Rizki untuk orang tua bukan berkurang, tetapi investasi keberkahan. Semoga Allah jadikan kita anak-anak yang berbakti dan diridai kedua orang tua. Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat,
Oleh : Tengku Iskandar, M, Pd.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement