SURAU.CO-Dosa yang paling besar adalah meninggalkan sholat karena sholat menjadi tiang agama yang tidak bisa tergantikan oleh ibadah lain. Para ulama menekankan bahwa dosa yang paling besar adalah meninggalkan sholat sebab ia meruntuhkan fondasi iman seorang muslim. Maka, setiap orang beriman harus menyadari ancaman ini dan tidak meremehkan perintah Allah.
Orang yang meninggalkan sholat memutus hubungan dengan Allah secara langsung. Sholat menjaga hati tetap hidup dan iman tetap segar. Saat seseorang menunda atau menolak sholat, ia kehilangan arah layaknya rumah tanpa fondasi. Para ulama bahkan menilai kelalaian ini lebih berbahaya dibandingkan dosa besar lain.
Kita bisa menyaksikan bagaimana sholat memberi ketenangan kepada mereka yang menegakkannya. Sebaliknya, orang yang meremehkan sholat sering merasa gelisah dan kehilangan pegangan hidup. Kisah nyata dari orang-orang yang pernah jauh dari sholat membuktikan bahwa mereka merasakan kekosongan batin sebelum akhirnya kembali menemukan kedamaian dengan sholat.
Banyak orang mencari alasan ketika tidak sholat, mulai dari pekerjaan, kesibukan, hingga rasa lelah. Namun, alasan ini tidak membebaskan mereka dari kewajiban. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sholat tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun kecuali bagi yang tidak berakal atau tertidur tanpa sengaja. Hal ini menunjukkan betapa mutlaknya posisi sholat dalam Islam.
Meninggalkan Sholat dan Dosa Besar
Para ulama sepakat bahwa meninggalkan sholat termasuk dosa besar yang sangat berat. Ibnu Qayyim al-Jauziyah menegaskan bahwa kelalaian ini lebih parah daripada zina, mencuri, atau mabuk. Imam Ahmad bahkan berpendapat bahwa orang yang sengaja meninggalkan sholat bisa tergelincir ke dalam kekafiran. Dalil-dalil hadis mendukung pandangan keras ini.
Sholat bukan sekadar ritual, melainkan ikatan perjanjian antara hamba dan Rabb-nya. Saat seorang muslim meninggalkan sholat, ia melepas identitas paling mendasar. Sholat juga berfungsi sebagai benteng utama dari perbuatan keji dan mungkar. Tanpa benteng itu, dosa lain lebih mudah merusak hati dan pikiran.
Jika kita perhatikan realitas sosial, banyak orang yang meninggalkan sholat kemudian terjerumus dalam dosa lain. Mereka kehilangan rasa malu, mengabaikan tanggung jawab keluarga, dan menjauh dari nilai-nilai Islam. Sebaliknya, orang yang menjaga sholat dengan khusyuk merasakan hidup lebih terarah dan penuh makna.
Maka, wajar jika meninggalkan sholat dianggap dosa besar yang sangat berbahaya. Walaupun demikian, Islam tetap membuka pintu taubat. Allah menerima siapa saja yang menyesal, memohon ampun, dan kembali menegakkan sholat tepat waktu. Harapan ini menjaga umat Islam agar tidak berputus asa.
Bahaya Melalaikan Sholat dan Jalan Kembali
Bahaya meninggalkan sholat tidak hanya berupa dosa besar, tetapi juga kerugian hidup di dunia. Banyak orang yang mengaku hidupnya terasa hampa, rezeki seret, dan hatinya mudah marah ketika ia meninggalkan sholat. Namun, saat mereka kembali menegakkan sholat, hidup terasa lebih lapang dan penuh keberkahan.
Al-Qur’an menjelaskan dengan tegas bahwa orang yang melalaikan sholat akan masuk neraka Saqar (QS. Al-Muddatsir: 42–43). Rasulullah SAW juga bersabda bahwa sholat menjadi amal pertama yang Allah hisab di hari kiamat. Jika sholat seseorang diterima, amal lain ikut diterima; jika ditolak, amal lain ikut tertolak.
Banyak guru spiritual membagikan pengalaman bahwa sholat yang dilakukan dengan istikamah mampu menyembuhkan penyakit hati. Sholat menyambungkan manusia dengan kekuatan Ilahi yang nyata manfaatnya. Maka, siapa saja yang meninggalkan sholat sama saja menutup pintu keberkahan hidup.
Meski demikian, jalan kembali selalu terbuka. Orang yang bertaubat dan memperbaiki sholatnya akan merasakan perubahan besar. Ia bukan hanya terbebas dari dosa besar, tetapi juga menemukan kembali makna hidup. Sholat yang dijalankan dengan kesadaran penuh akan membangkitkan iman dan memperkuat hubungan dengan Allah. (Hendri Hasyim)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
