Opinion
Beranda » Berita » Al Baari : Yang Maha Mengadakan (Maha Menciptakan)

Al Baari : Yang Maha Mengadakan (Maha Menciptakan)

Al Baari : Yang Maha Mengadakan (Maha Menciptakan)
Al Baari : Yang Maha Mengadakan (Maha Menciptakan)
DAFTAR ISI

SURAU.CO.Al-Baari’ (البارئ) artinya adalah Maha Mengadakan, Maha Menciptakan dari ketiadaan, atau Sang Pencipta yang sempurna tanpa cela. Nama ini menegaskan kekuasaan Allah SWT sebagai Pencipta yang menciptakan segala sesuatu tanpa contoh dan dari ketiadaan. Mewujudkan rancangan-Nya dengan kesempurnaan dan tanpa kesalahan. Dalam Islam, Al-Bari (البارئ) adalah salah satu Asmaul Husna yang berarti Yang Maha Mengadakan. Atau Sang Pencipta yang membentuk sesuatu dari ketiadaan tanpa contoh sebelumnya. Menciptakan ciptaan yang sempurna dan terpisah satu sama lain. Sifat ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah zat yang mampu mewujudkan segala sesuatu, baik yang ada maupun yang akan ada, sesuai dengan kehendak-Nya tanpa ada cacat atau cela.

Al-Baari’ menekankan tindakan ilahi untuk menciptakan sesuatu (ex nihilo), yang berarti dari ketiadaan, berbeda dengan Al-Khaliq yang berarti Sang Perancang atau Perencana. Sifat ini menyiratkan bahwa proses penciptaan Allah tidak hanya menciptakan sesuatu, tetapi melakukannya dengan kesempurnaan mutlak, tanpa kekurangan atau cacat. Pengertian Al-Baari’ adalah pencipta yang menciptakan tanpa mencontoh, menciptakan dengan bentuk yang terpisah dari yang lain, dan menciptakan sesuatu tanpa terikat oleh materi yang sudah ada sebelumnya. Dalam konteks asmaul husna, Al-Khaliq adalah perancang, sedangkan Al-Baari’ adalah yang mewujudkan rancangan tersebut. Al-Baari’lah yang menciptakan manusia dan makhluk lainnya berdasarkan rancangan umum Al-Khaliq.

Kita harus bersyukur atas bentuk ciptaan-Nya yang bagus dan indah ini. Kita perlu menyadari bahwa semua makhluk diciptakan oleh Allah, sehingga kita perlu saling menghargai dan menghormati. Mengamati ciptaan Allah seperti matahari, tanaman, dan serangga dapat meningkatkan keimanan dan pemahaman kita tentang kekuasaan-Nya. Dengan memahami sifat Al-Bari, seorang Muslim dapat menyadari kekuasaan, ilmu, dan keindahan ciptaan Allah SWT, serta dapat meniru sifat ini dengan menciptakan hal-hal baru dan bermanfaat dalam kehidupan mereka.

Tujuan

Tujuan mempelajari dan mengamalkan Asmaul Husna “Al-Baari'” dalam Islam adalah untuk mengingat dan menghayati kekuasaan Allah SWT sebagai Maha Mengadakan segala makhluk dengan sebaik-baiknya tanpa meniru atau berdasarkan contoh, serta menerapkan sikap terpuji seperti menerima kenyataan hidup, menghargai sesama, dan mewujudkan kreativitas tanpa plagiarism.

Al-Baari’ berarti Allah SWT yang menciptakan makhluk hidup dari ketiadaan tanpa menggunakan contoh atau rujukan, menciptakan setiap ciptaan dengan unik dan sempurna. Al-Khaliq (Maha Perancang) adalah Allah yang merencanakan sesuatu, sedangkan Al-Baari’ adalah Allah yang mewujudkan rancangan tersebut menjadi kenyataan. Lafaz Al-Baari’ khususnya merujuk pada penciptaan makhluk hidup, menunjukkan kekuasaan Allah dalam membentuk berbagai jenis makhluk.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Memahami sifat Al-Baari’ untuk menyadari bahwa hanya Allah yang mampu menciptakan dengan sempurna, menunjukkan kebesaran-Nya. Menerima dan menghargai keberagaman makhluk hidup dan ciptaan Tuhan dengan tulus dan tanpa prasangka. Mencontoh sifat Al-Baari’ dengan tidak meniru ciptaan orang lain, melainkan menciptakan inovasi dan karya yang unik serta bermanfaat, bebas dari plagiarisme. Mengajarkan untuk tidak merasa sombong atas kemampuan diri, melainkan menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, menjauhi segala larangan-Nya dan berlindung kepada-Nya.

Manfaat

Manfaat memahami dan mengamalkan asma Allah Al-Baari’ (Yang Maha Mengadakan) antara lain adalah menghargai keragaman ciptaan, menyadari bahwa semua manusia sama di hadapan Allah, menghilangkan kesombongan, menumbuhkan rasa saling tolong-menolong, dan mencapai kebahagiaan serta kesuksesan melalui pemahaman bahwa Allah adalah sumber penciptaan yang sempurna tanpa contoh.

Allah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan atau dari materi yang sudah ada, tanpa meniru ciptaan lain. Menunjukkan kemampuan Allah untuk menciptakan berbagai jenis makhluk dengan bentuk dan keunikan masing-masing. Meyakini bahwa perbedaan jenis dan bentuk ciptaan merupakan kehendak Allah, sehingga kita harus menerima dan mensyukuri keberagaman yang ada.

Memahami sifat Al-Baari’ membantu kita sadar bahwa kita semua sama-sama makhluk yang tidak punya kelebihan di hadapan Allah, mendorong sikap saling menghargai antar sesama. Karena Allah adalah Pencipta yang sempurna, kita tidak akan merasa sombong terhadap makhluk ciptaan-Nya. Dengan menyadari kesamaan dan perbedaan ciptaan, kita akan lebih peka untuk membantu, menolong, dan melindungi sesama, terutama mereka yang lemah dan susah. Pengamalan asma ini membantu dalam mencapai kebahagiaan karena kita memahami kekuasaan dan kebesaran Allah sebagai pencipta yang tanpa cacat. (Budi: mengutip dari berbagai sumber).

 

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement