SURAU.CO.Asmaul Husna ke-11 adalah Al-Khaliq (الْخَالِقُ) yang berarti Yang Maha Pencipta. Nama ini merujuk pada Allah SWT sebagai satu-satunya zat yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Selanjutnya, Al-Khaliq (الخالق) adalah salah satu Asmaul Husna, yang berarti “Yang Maha Pencipta” dalam Islam. Nama ini merujuk pada Allah sebagai Dzat yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, tanpa ada contoh atau tandingan sebelumnya. Al-Khaliq menciptakan segala sesuatu dalam bentuk dan ukuran yang sempurna, mengatur, dan membentuk segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Al-Khaliq adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dari awal tanpa adanya materi atau contoh yang mendahuluinya. Segala ciptaan Allah, dari langit dan bumi hingga manusia, adalah hasil penciptaan yang sempurna, terbebas dari kekurangan dan kesempurnaan. Selanjutnya, Allah menciptakan segala makhluk tanpa pernah ada sebelumnya, tidak ada yang dapat menyamai kemampuan-Nya sebagai Pencipta.
Allah menyebutkan sifat Al-Khaliq beberapa kali, seperti dalam Surah Al-Hasyr ayat 24 yang berbunyi, “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa…”. Surah Al-Baqarah Ayat 164 juga memerintahkan manusia untuk merenungkan ciptaan-Nya demi memahami keagungan-Nya.
Surat Al-Hasyr Ayat 24
هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Arab-Latin: Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm
Artinya: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surat Al-Baqarah Ayat 164
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Arab-Latin: Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri wal-fulkillatī tajrī fil-baḥri bimā yanfa’un-nāsa wa mā anzalallāhu minas-samā`i mim mā`in fa aḥyā bihil-arḍa ba’da mautihā wa baṡṡa fīhā ming kulli dābbatiw wa taṣrīfir-riyāḥi was-saḥābil-musakhkhari bainas-samā`i wal-arḍi la`āyātil liqaumiy ya’qilụn
Allah memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan (creatio ex nihilo), sebagaimana ditegaskan oleh gelar-Nya sebagai Al-Khaliq. Selanjutnya, Sifat penciptaan ini bersifat unik, artinya Allah menciptakan sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. Segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik itu udara, air, tanah, planet, maupun makhluk hidup lainnya adalah ciptaan dari Al-Khaliq. Dengan demikian, Al-Khaliq menekankan bahwa Allah adalah Dzat yang paling sempurna dalam menciptakan, Dia menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta tanpa ada yang bisa menandingi-Nya.
Filosofi Al-Khaliq
Filosofi Al-Khaliq merujuk pada nama Allah yang Maha Pencipta segala sesuatu, yang berarti menciptakan segala yang ada tanpa ada contoh sebelumnya dan dari ketiadaan menjadi ada. Selanjutnya, Keberadaan-Nya ditandai oleh kesempurnaan, keteraturan, dan keseimbangan dalam ciptaan-Nya. Manusia dapat meneladani sifat ini dengan berkreasi dan menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sesama, serta memikirkan ciptaan-Nya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Cara Meneladani Sifat Al-Khaliq
-
Berinovasi dan Mencipta:
Ilmuwan terdahulu mendorong dan memotivasi manusia untuk terus berkreasi dan menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi lingkungan dan sesama.
-
Berbagi dan Bersedekah:
Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk ringan tangan membantu sesama dan bersedekah, mengingat dalam harta kita ada hak orang lain.
-
Memikirkan Ciptaan-Nya:
Allah memerintahkan kepada manusia untuk memikirkan akan kebesaran ciptaan-Nya, agar memperoleh kesadaran akan Yang Maha Pencipta.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
