Ibadah
Beranda » Berita » Menggapai Keberkahan, Begini Cara Sedekah Sunnah dalam Islam

Menggapai Keberkahan, Begini Cara Sedekah Sunnah dalam Islam

Sedekah Sunnah dalam Islam. Sumber ilustrasi: canva.com

SURAU.CO – Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk saling tolong-menolong. Salah satu bentuk kedermawanan yang sangat ditekankan adalah sedekah sunnah. Ini merupakan amalan sukarela yang membawa pahala besar. Sedekah ini berfungsi membersihkan harta. Ia juga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Artikel ini, oleh karena itu, akan mengupas tuntas tentang sedekah sunnah. Kita akan membahas definisi, keutamaan, tata cara, dan tips melaksanakannya. Tujuannya, kita bisa meraih berkah berlimpah dalam hidup.

Mengenal Konsep Sedekah Sunnah

Memahami hakikat sedekah sunnah adalah langkah awal. Dengan demikian, kita dapat melaksanakannya sesuai tuntunan syariat.

Sedekah sunnah adalah pemberian harta atau manfaat. Kita memberikannya kepada orang lain. Namun, kita tidak memiliki kewajiban mutlak untuk itu. Tujuannya hanya mencari keridhaan Allah SWT. Ia berbeda dengan zakat. Zakat adalah kewajiban dengan aturan khusus. Jumlah, waktu, dan penerimanya sudah jelas. Sementara itu, sedekah sunnah lebih fleksibel. Kita bisa memberi kapan saja dan berapa saja.

Al-Quran dan Hadits banyak menganjurkan sedekah. Keduanya mendorong kita berinfak di jalan Allah.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134)

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Ayat ini jelas menyeru umat Islam. Ia mengajak kita bergegas dalam kebaikan.

Keutamaan dan Manfaat Sedekah Sunnah yang Luar Biasa

Melaksanakan sedekah sunnah membawa banyak keutamaan. Manfaatnya, bahkan, terasa di dunia dan juga di akhirat.

1. Penghapus Dosa dan Pelindung dari Api Neraka

Sedekah memiliki kekuatan menghapus dosa. Ia juga melindungi kita dari azab neraka. “Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini mendorong kita bersedekah. Ini sebagai upaya membersihkan diri dari kesalahan.

2. Penyembuh Penyakit dan Penambah Keberkahan

Sedekah juga memiliki manfaat kesehatan. Ia bisa menjadi sebab kesembuhan. “Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi). Selain itu, sedekah mendatangkan keberkahan. Ia membuat harta kita bertambah. Kehidupan kita pun menjadi lebih baik.

3. Melipatgandakan Rezeki dan Naungan di Hari Kiamat

Allah menjanjikan balasan berlipat ganda. Ini untuk setiap sedekah yang kita keluarkan.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 261)

Tidak hanya itu, sedekah memberikan naungan. Ini terjadi pada Hari Kiamat yang panas.

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan di antara manusia.” (HR. Ahmad)

Ini adalah jaminan keamanan di hari yang sulit.

4. Bukti Keimanan dan Pembawa Kebahagiaan

Sedekah adalah bukti nyata iman seseorang.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

“Sedekah itu adalah bukti.” (HR. Muslim)

Terlebih lagi, sedekah membawa kebahagiaan. Baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Hati kita menjadi lebih tenang.

5. Jalan Menuju Husnul Khatimah

Amalan sedekah juga bisa menjadi penyebab. Ia menyebabkan kita mendapat akhir hidup yang baik (husnul khatimah). Allah memuliakan hamba-Nya yang dermawan.

Waktu dan Objek Sedekah Sunnah Terbaik

Kita perlu memahami kapan dan kepada siapa sedekah paling utama. Bersedekah saat kita sehat adalah yang terbaik. Saat itu, nafsu kita masih kuat. Kita masih sayang dengan harta.

“Sedekah yang paling utama adalah engkau bersedekah saat engkau sehat dan sangat ingin hidup kaya, engkau takut miskin, dan engkau tidak menundanya hingga engkau di kerongkongan, seraya engkau mengatakan, ‘Ini untuk si fulan dan ini untuk si fulan,’ padahal harta itu telah menjadi milik si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menekankan keikhlasan. Ia juga menunjukkan perjuangan melawan keinginan duniawi. Adapun objek sedekah yang bisa dijadikan prioritas pertama  adalah keluarga. Kita harus mendahulukan kerabat yang membutuhkan.

“Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan (pahala) sedekah, sedangkan kepada kerabat mendapatkan (pahala) sedekah dan silaturahim.” (HR. at-Tirmidzi)

Hadits ini mendorong kita memperkuat tali persaudaraan.

Sedekah Jariyah: Amal yang Tidak Pernah Terputus

Sedekah jariyah adalah amal yang pahalanya terus mengalir. Bahkan setelah kita meninggal dunia. Berikut merupakan contoh sedekah jariyah.

“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang senantiasa mendo’akannya.” (HR. Muslim)

Memiliki anak yang shalih, ini adalah investasi terbaik untuk akhirat. Mendidik anak menjadi shalih adalah amal berkelanjutan. Doa anak shalih akan terus mengalir kepada orang tua.

Juga, mengajarkan ilmu yang bermanfaat merupakan sedekah jariyah. Seperti halnya menulis buku, dan menyebarkan pengetahuan agama. Selain itu, amal jariyah mencakup pembangunan masjid. Ia juga mencakup pembangunan jembatan. Ini juga termasuk wakaf sumur atau madrasah. Intinya, setiap kebaikan yang manfaatnya terus terasa.

Tips Praktis Bersedekah Sunnah

Memulai sedekah sunnah itu mudah. Namun, istiqamah itu tantangan. Berikut beberapa tips.

1. Mulai dari Hal Kecil

Jangan menunggu punya banyak harta. Mulailah bersedekah dengan jumlah kecil. Lakukan secara rutin. Ini membentuk kebiasaan baik.

2. Konsisten dalam Memberi

Kuantitas tidak selalu penting. Konsistensi jauh lebih bernilai. Bersedekah sedikit setiap hari. Ini lebih baik daripada banyak tapi jarang.

3. Mencari Peluang Sedekah Terbaik

Carilah kesempatan bersedekah. Misalnya, saat ada bencana. Atau, saat ada orang sakit yang membutuhkan. Selain itu, sedekah kepada anak yatim dan fakir miskin sangat dianjurkan.

Sedekah sunnah adalah pintu menuju kehidupan yang lebih baik. Ia membersihkan jiwa dan harta. Ia juga menguatkan tali persaudaraan. Maka dari itu, mari jadikan sedekah sebagai bagian dari gaya hidup. Kita bisa memulainya hari ini. Rasakan kedamaian dan kebahagiaan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita. Semoga kita selalu menjadi hamba-Nya yang dermawan.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement