Surau.co – Surat Al-Ikhlas atau akrab disebut Qulhu, merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Meski belum ada lembaga survei yang memetakan angka pastinya, Qulhu diyakini menjadi surat yang paling banyak dibaca umat Islam, sebagai bacaan sambungan usai membaca Al-Fatihah.
Pasalnya, Qulhu memiliki jumlah ayat yang relatif sedikit jika kita bandingkan dengan surat lainnya. Hal itu, bukan hanya membuat orang mudah untuk menghafalnya, namun juga membuat kewajiban shalat lebih cepat terselesaikan. Sebuah kebiasaan, yang harus kita akui ada di tengah masyarakat kita.
Bahkan, di sebagian kalangan masyarakat Jawa, ada celetukan “qulhu wae lik”, yang kadang terlontar sebelum melaksanakan shalat berjamaah. Celetukan bernada guyon yang bertujuan untuk meminta imam untuk membaca tidak membaca surat yang panjang dan lama.
Lalu, apa boleh jika setiap shalat kita membaca Qulhu terus?
Fenomena Qulhu di Era Nabi
Fenomena senang membaca Qulhu bukan hanya terjadi di era saat ini. Kebiasaan itu, juga sudah terjadi di era Nabi Muhammad SAW hidup. Kala itu, ada salah seorang umat muslim yang selalu membaca Qulhu dalam bacaan surat di shalatnya.
Kisah itu, ada dalam hadits Nabi Muhammad SAW :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَخْتِمُ بِپ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ سَلُوهُ لأَىِّ شَىْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ. فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا . فَقَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ
Artinya : Dari Aisyah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah mengutus seseorang pada suatu pasukan. Lalu ia membaca surat dalam shalat (yang diikuti oleh) para sahabatnya dan ia selalu tutup dengan surat “qul huwallahu ahad” (surat Al-Ikhlas). Ketika kembali, mereka menceritakan perihal orang tadi kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau pun bersabda, “Tanyakan kepadanya, kenapa ia melakukan seperti itu?” Mereka pun bertanya pada orang tadi, ia pun berkata, “Karena di dalam surat Al-Ikhlas terdapat sifat Ar-Rahman (sifat Allah) dan aku pun suka membaca surat tersebut.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Katakan padanya bahwa Allah mencintainya.” (HR Bukhari)
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Buhkari, sehingga secara kredibilitas memiliki tingkat keshahihan yang tinggi. Atas dasar hadits tersebut, dapat disimpulkan jika selalu membaca Qulhu tidak dilarang oleh Nabi Muhammad.
Tidak Ada Ketentuan Surat Tertentu
Dari aspek syariat, satu-satunya surat yang wajib kita baca dalam shalat adalah Al-Fatihah, yang menjadi rukun dalam setiap rakaatnya. Adapun surat tambahan setelahnya, kita boleh memilih sesuai kehendak kita.
Merujuk pendapat KH. Ahmad Lutfi Fathullah, Allah mempersilahkan kita untuk membaca apa yang kita anggap mudah dari ayat-ayat Al-Quran ketika melakukan shalat. Kata mudah ditafsirkan dengan yang mudah dihafal atau sudah dihafal, dan dapat juga ditafsirkan mudah diingat atau menjadi ingatan.
Atas dasar itu, para ulama sepakat bahwa seorang boleh membaca ayat mana saja dari Al-Quran dalam shalatnya dengan minimal satu ayat, dan maksimal tidak terbatas. Membaca satu ayat pun, sudah cukup untuk membuat shalatnya sah. Namun demikian, membaca ayat yang panjang juga baik.
Anjuran Menyesuaikan Makmum dan Kondisi
Masih menurut KH Ahmad, jika kita melaksanakan shalat sendirian, kita punya keleluasaan untuk membaca surat apapun yang kita kehendaki. Namun saat shalat berjamaah, para ulama meminta imam untuk menyesuaikan kondisi jamaah.
Jika shalat di tempat umum seperti pasar, bandara, stasiun dan sejenisnya misalnya, ulama menghimbau untuk memendekkan bacaan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya jamaah yang memiliki keperluan. Misalnya mengejar jadwal keberangkatan pesawat ataupun kereta.
Namun jika shalat sendirian terlebih di malam hari, kita boleh untuk membaca surat dengan ayat sebanyak mungkin. Bahkan hingga ratusan ayat sekalipun.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
