Pendidikan
Beranda » Berita » Membangun ASN BerAKHLAK dan Berdampak: Refleksi dari proses pembelajaran dan pembinaan Calon Pegawai Negeri Sipil

Membangun ASN BerAKHLAK dan Berdampak: Refleksi dari proses pembelajaran dan pembinaan Calon Pegawai Negeri Sipil

Membangun ASN BerAKHLAK dan Berdampak: Refleksi dari proses pembelajaran dan pembinaan Calon Pegawai Negeri Sipil

“Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama: Membangun ASN BerAKHLAK dan Berdampak” (Refleksi dari proses pembelajaran dan pembinaan Calon Pegawai Negeri Sipil).

 

SURAU.CO – A’udzubillahi minasy-syaithanir-rajim
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, serta nikmat kesempatan untuk terus menimba ilmu dan mengembangkan diri. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, suri teladan utama dalam kejujuran, amanah, kecerdasan, dan keteladanan—empat karakter inti yang seharusnya melekat pada setiap ASN Muslim.

Konteks Pelatihan

Balai Diklat Keagamaan Padang meluncurkan Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama Tahun Anggaran 2025 dengan dahsyat, membakar semangat peserta hingga memancarkan aura positif yang terpancar kuat dalam gambar itu. Terlihat ada peran yang berbeda namun saling melengkapi: Penguji, Coach, Mentor, dan Peserta. Struktur ini melambangkan bahwa pendidikan, pembinaan, dan pembiasaan dalam dunia ASN tidak berdiri sendiri, melainkan membutuhkan sinergi antar semua pihak.

Kementerian Agama membekali ASN-nya tidak hanya dengan profesionalitas tinggi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai BerAKHLAK yang mencakup Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi agar aparatur negara bukan hanya bekerja untuk memenuhi target administratif, tetapi juga menebar maslahat seluas-luasnya bagi umat dan bangsa.

ASN dan Tanggung Jawab Rububiyah

Menjadi ASN berarti menerima amanah besar sebagai pelayan masyarakat dan pengemban tugas negara. Dalam perspektif tauhid, ini sejalan dengan sifat rububiyah Allah SWT yang menumbuhkan, mendidik, dan memelihara makhluk-Nya. Maka, seorang ASN Kemenag seyogyanya tampil bukan sekadar sebagai birokrat, tetapi juga sebagai pendidik umat yang menghadirkan kasih sayang, bimbingan, serta solusi.

Sinergi Peran: Penguji, Coach, Mentor, Peserta.Empat peran yang muncul dalam sesi pelatihan ini mengandung makna filosofis:

Penguji mengguncangkan jiwa dengan simbol mizan (timbangan amal) yang dahsyat, membakar kesadaran bahwa setiap tindakan manusia akan dipertimbang dengan sangat teliti berdasarkan kebenaran dan tanggung jawab yang tak terelakkan.

Coach → ibarat murabbi, pendamping yang memberi arahan, motivasi, dan strategi agar peserta berkembang dengan potensi terbaiknya.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Mentor → layaknya ustadz dalam dunia tarbiyah, berbagi pengalaman, teladan, dan hikmah perjalanan panjang.

Peserta mewujudkan generasi penerus ASN yang tengah ditempa, menyiapkan diri mereka untuk memikul tanggung jawab dakwah birokrasi dengan integritas tinggi.

Sinergi ini menggambarkan bahwa keberhasilan ASN tidak lahir dari individu yang berdiri sendiri, melainkan dari proses bimbingan, interaksi, dan pembelajaran kolektif.

Nilai “BerAKHLAK” Sebagai Kompas ASN

BerAKHLAK bukan sekadar slogan, melainkan panduan hidup seorang aparatur negara. Pelatihan ini menginternalisasi setiap nilai dengan sungguh-sungguh.:

Berorientasi Pelayanan → menempatkan kebutuhan umat sebagai prioritas.
Akuntabel mendorong individu untuk mengerjakan tugas dengan jujur, menerapkan transparansi, dan memastikan setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.
Kompeten → terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
Harmonis → membangun kerjasama lintas agama, budaya, dan suku dengan semangat ukhuwah.
Loyal → setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat.
Adaptif → sigap menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, terutama dalam era digital.
Kolaboratif → menyadari bahwa keberhasilan hanya dapat dicapai dengan kerja sama.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

ASN Kemenag sebagai Cahaya Umat

Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).

Pelatihan ini adalah jalan agar ASN Kemenag mampu menjadi insan yang bermanfaat, tidak hanya dalam aspek administrasi, tetapi juga dalam membimbing umat menuju keberkahan hidup. ASN harus tampil sebagai agen perubahan yang menghadirkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat.

Harapan dan Doa. Dari proses pelatihan ini, kita berharap lahir ASN yang:

Profesional dalam kerja,
Melayani dengan hati,

Mengedepankan akhlak mulia,
Menjadi teladan di tengah masyarakat,
Serta menjaga amanah dengan penuh integritas.

Doa kita semoga seluruh peserta yang ditempa dalam Pelatihan Dasar CPNS Kemenag 2025 mampu menjelma menjadi ASN yang Smart, BerAKHLAK, dan Berdampak

Penutup: Pelatihan Tidak Hanya Formalitas

Pelatihan bukan hanya formalitas, melainkan madrasah kehidupan yang mempersiapkan ASN agar tidak tersesat dalam rutinitas birokrasi.

Tetapi tetap teguh pada misi ilahiah: mengabdi kepada Allah SWT dengan melayani umat.

Semoga setiap langkah ASN Kemenag selalu diberkahi Allah SWT, menjadi amal jariyah yang mengalir pahalanya di dunia hingga akhirat. وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَاب . Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat (Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement