Fiqih Ibadah
Beranda » Berita » Keutamaan Shaf Pertama dalam shalat berjamaah

Keutamaan Shaf Pertama dalam shalat berjamaah

Keutamaan Shaf Pertama dalam shalat berjamaah
Umat Muslim melakukan shalat berjamaan di Masjid. (Foto: ArabNews)

SURAU.CO – Shalat berjamaah merupakan salah satu syiar penting dalam Islam. Ia menyatukan hati umat Islam dalam ibadah dan juga meneguhkan persaudaraan di antara mereka. Dalam pelaksanaannya, meluruskan dan merapatkan shaf menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Imam biasanya mengingatkan para makmum sebelum shalat dimulai agar meluruskan shaf.

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Khasoisul Ummati Muhammadiyah menjelaskan bahwa meluruskan shaf merupakan bagian dari kesempurnaan shalat. Beliau mengutip hadis Nabi ﷺ:

وتسوية الصفوف من تمام الصلاة وقد أمرنا صلى الله عليه وسلم بذلك فقال : سُوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَفِّ مَنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ

Meluruskan shaf-shaf merupakan bagian kesempurnaan shalat berjamaah, dan sesungguhnya nabi memerintahkan dengan hal itu. 

Nabi bersabda: Luruskankan kalian terhadap shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk bagian kesempurnaan shalat. [Lihat Sayyid Muhammad Alawi al-maliki al-hasani, Kitab Khasoisul Ummati Muhammadiyah, Hai’ah As-Shofwah Al-Malikiyyah :2020], halaman 87).

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Fadilah Shaf Pertama

Keutamaan shaf pertama dalam shalat berjamaah mendapat perhatian khusus dalam hadis Nabi ﷺ. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:

وفي رواية لمسلم : “لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا فِيْ الصَّفِ الْمُتَقَدِّمِ لَكَانَتْ قُرْعَةٌ” والصف الأول هو خير صفوف الرجال. قال صلى الله عليه وسلم : خَيْرُالصُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا أَخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ أَخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

Artinya :  “Riwayat Imam Muslim, “Seandainya manusia mengetahui besarnya keutamaan shaf pertama, niscaya mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkannya.”

Hadis ini menjelaskan bahwa shaf pertama merupakan posisi terbaik bagi kaum laki-laki. Nabi ﷺ bersabda:

Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama, dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sedangkan sebaik-baik shaf perempuan adalah yang terakhir, dan seburuk-buruknya adalah yang pertama.”

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Perbedaan posisi terbaik antara laki-laki dan perempuan ini menunjukkan kebijaksanaan Islam dalam menjaga perdamaian dan menghindari fitnah. Laki-laki dianjurkan berebut berada di shaf pertama karena di situlah letak keutamaannya, sedangkan perempuan mendapat keutamaan justru ketika berada di shaf terakhir.

Doa dan Ampunan bagi Ahli Shaf Pertama

Keutamaan shaf pertama, yaitu Rasulullah ﷺ memberikan doa dan memintakan ampunan sebanyak 3 kali khusus bagi mereka yang berada di shaf pertama.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi ﷺ memohon ampun kepada orang-orang yang berada di shaf pertama sebanyak tiga kali. Sementara itu, bagi shaf kedua, beliau hanya memohon ampun sekali. Hadis dari Irbad bin Sariyah ra. Menyebutkan:

Sesungguhnya Nabi ﷺ memintakan ampun bagi orang yang berada di shaf pertama sebanyak tiga kali, dan bagi shaf kedua sekali.”

Lebih dari itu, Sayyid Muhammad al-Maliki menjelaskan bahwa bukan hanya Rasulullah ﷺ yang mendoakan mereka. Allah ﷻ dan para malaikat-Nya juga memohon ampunan serta keridhaan untuk ahli shaf pertama sebanyak dua kali.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan shaf pertama dalam pandangan syariat. Bagi mereka yang mendapatkannya, bukan hanya doa Rasulullah ﷺ yang menyertainya, tetapi juga doa para malaikat dan ridha Allah ﷻ.

Cerminan Persaudaraan dan Kesungguhan

Ketika jamaah meluruskan dan merapatkan shaf, sesungguhnya mereka sedang menyamakan di hadapan Allah ﷻ. Tidak ada perbedaan derajat antara si kaya dan si miskin, pejabat maupun rakyat jelata. Semua berdiri sejajar, sama-sama menghadap kiblat, dan sama-sama tunduk kepada Sang Pencipta.

Dalam hal ini, kerapian shaf menjadi simbol ukhuwah Islamiyah. Jika shaf renggang, hadis menyebutkan bahwa setan ada di antara celah-celah tersebut. Oleh karena itu, Nabi ﷺ selalu menekankan pentingnya meluruskan shaf agar tidak memberi celah bagi setan menggoda.

Sayyid Muhammad al-Maliki menegaskan bahwa Meluruskan dan merapatkan shaf dalam shalat berjamaah merupakan bagian dari tata tertib sholat supaya lebih sempurna. Sholat berjamaah seperti itu mencerminkan persaudaraan yang erat sesama muslim. Ia mengajarkan kebersamaan, kedisiplinan, dan kepatuhan kepada tuntunan Rasulullah ﷺ.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement