Kesehatan
Beranda » Berita » Sunah Istinsyaq Saat Bangun Tidur. Ini Manfaatnya Secara Medis

Sunah Istinsyaq Saat Bangun Tidur. Ini Manfaatnya Secara Medis

Ilustrasi orang beristinsyaq
Ilustrasi orang beristinsyaq

Surau.co – Islam banyak memberikan pedoman perihal bagaimana bersikap dalam keseharian kita. Salah satunya terkait apa yang harus dilakukan saat baru bangun tidur. Dalam hadits, nabi menganjurkan kita untuk melakukan Istinsyaq sebagai cara pembersihan diri setelah tidur.

Istinsyaq sendiri merupakan sebuah aktivitas memasukkan air ke hidung dengan cara menghirupnya. Air tersebut, ditahan sejenak untuk kemudian mengeluarkannya kembali. Cara itu dilakukan berulang hingga tiga kali. Meski terkesan sederhana, Istinsyaq memiliki banyak manfaat.

Dalil Istinsyaq

Dalam kitab Bulughul Mahram karya Ibnu Hajar Al-asqolani, dalil Istinsyaq terdapat dalam Bab Wudhu hadits ke-39.

39- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ { إِذَا اِسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا, فَإِنَّ اَلشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ } مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu.” Muttafaq Alaihi.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Hadits ini memiliki kekuatan yang shahih. Meski terdapat dalam bab wudhu, Istinsyaq tidak hanya Nabi anjurkan saat berwudhu. Melainkan juga menjadi ibadah mandiri saat bangun dari tidur.

Hadits tersebut juga menjelaskan aspek spiritual dari anjuran tersebut. Rasulullah menjelaskan sebagai upaya membersihkan “setan” yang bermalam di hidung manusia. Para ulama menafsirkan, makna ini bisa bersifat hakiki maupun kiasan yang menunjukkan adanya sesuatu yang mengotori manusia ketika tidur, baik secara fisik maupun spiritual.

Hidung sebagai jalur pertama masuknya udara adalah simbol sumber kehidupan. Membersihkan hidung setelah tidur, seakan menjadi simbol membuang gangguan, kotoran, dan sisa-sisa yang menempel sebelum seseorang kembali menjalani aktivitas kehidupan.

Manfaat Kesehatan

Selain ajaran yang bersifat spiritual, Istinsyaq juga memiliki dampak kesehatan. Selama tidur, tubuh beristirahat, namun hidung tetap bekerja menyaring udara. Dalam proses itu, lendir, debu, dan kuman dapat menumpuk di saluran pernapasan bagian atas. Membersihkannya dengan air, turut membersihkan semua kotoran itu.

Bukan sekedar asumsi, manfaat kesehatannya juga banyak tertuang dalam jurnal penelitian. Salah satunya terdapat dalam jurnal Fakumi Medical Journal. Jurnal itu ditulis oleh Kesya Azzahra Putri, Mochammad Erwin Rachman, Sri Wahyu, Rachmat Faisal Syamsu, dan Mohammad Reza Zainal Abidin dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Dalam kesimpulan penelitiannya, istinsyaq bisa menjadi terapi alternatif untuk penderita rinosinusitis kronik. Rinosinusitis kronik adalah peradangan yang terjadi pada mukosa hidung serta sinus paranasal dan berlangsung lebih dari delapan minggu dan ditandai adanya cairan mukopurulen, hidung berbau, hidung terseumbat, nyeri wajah, dan tanda-tanda lainnya.

Melakukan Istinsyaq tiga kali, menyebabkan bakteri dan mikroba yang ada di dalam lubang hidung akan keluar. Padahal, kebanyakan penyakit terjadi karena mikroba masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan tenggorokan, kemudian masuk ke tubuh.

Gerakan istinsyaq juga selaras dengan gerakan terapi irigasi hidung yang dapat menjaga agar mukosiliar hidung tetap normal. Sehingga beristinsyaq juga dapat menyebabkan udara yang terhirup bebas dari bakteri dan juga mikroba karena tersaring saat melakukannya. Melakukan irigasi hidung dapat membantu menjaga mukosiliar hidung tetap normal.

Dengan fakta ilmiah tersebut, hal itu menunjukkan bagaimana Islam bisa memadukan aspek spiritual dan kesehatan dalam satu amalan. Di satu sisi, kita membersihkan “setan” atau gangguan spiritual. Di sisi lain, tubuh mendapat manfaat medis yang nyata.

Dalam era modern, ketika gaya hidup sibuk membuat orang mudah lupa menjaga kebersihan, sunnah istinsyaq setelah bangun tidur terasa semakin relevan. Aktivitas sederhana, tidak memakan biaya, namun memberi dampak besar.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement