SURAU.CO – Wanita dengan fitrah kelembutannya, sering kali menyimpan kegetiran di balik senyum yang tipis. Hati mereka mudah patah, mudah pula terhibur oleh seulas perhatian dan kasih sayang.
Muru’ah Etika Seseorang
Di sinilah seorang lelaki menunjukkan ukuran muru’ah atau etikanya, bukan hanya dengan kepemimpinannya, tetapi dengan kemampuannya menjahit luka halus di hati wanita melalui kasih dan kebaikan.
Mufassir Negeri Irak, Mahmud Syukriy al-Alusiy -rahimahullah- berkata,
المعهود من ذوي المروءة جبر قلوب النساء لضعفهن؛ ولذا يُندب للرجل إذا أعطى شيئا لولده أن يبدأ بأنثاهم.
روح المعاني (٨/ ٣٦)
“Yang sudah dikenal dari orang-orang yang memiliki muru’ah (etika) adalah membalut (kesedihan) hati para wanita karena kelemahan mereka. Oleh sebab itu, dianjurkan bagi seorang laki-laki, apabila memberikan sesuatu kepada anak-anaknya, untuk memulai dari anak perempuannya.” ~ Ruh al-Ma‘aniy (8/36)
Muru’ah dalam nasihat ini adalah etika luhur yang menuntun seorang lelaki untuk tidak sekadar adil, tetapi juga halus dalam sikap.
Mendahulukan anak perempuan dalam pemberian adalah bentuk pemuliaan, hiburan, sekaligus penjagaan terhadap perasaan hati mereka yang peka.
Dari etika inilah terpancar kemuliaan, karena lelaki sejati bukan hanya yang tegas dalam prinsip, tetapi juga yang lembut dalam kasih dan bijak dalam memperlakukan yang lemah.
Faedah dari Nasihat ini
Kita dapat memetik beberapa faedah penting dari nasihat al-Alusiy yang penuh hikmah ini:
1) Muru’ah (etika mulia) tercermin dalam kelembutan sikap kepada wanita, bukan hanya dalam keberanian atau ketegasan.
2) Wanita memiliki kelemahan secara fitrah, sehingga selayaknya mendapatkan perhatian lebih untuk menjaga dan menguatkan hati mereka.
3) Membahagiakan hati wanita adalah bagian dari akhlak terpuji yang menunjukkan kelapangan jiwa seseorang.
4) Seorang ayah sebaiknya memulai pemberian hadiah atau sesuatu kepada anak-anaknya dari anak perempuan.
5) Etika mendahulukan perempuan tidak bertentangan dengan keadilan, justru bagian dari kelembutan yang disyariatkan.
6) Perhatian kecil dapat memberi dampak besar pada kebahagiaan anak perempuan dan menguatkan ikatan keluarga.
7) Pendidikan etika dalam keluarga. Seorang ayah menanamkan contoh akhlak mulia melalui sikapnya kepada anak-anak.
8) Syariat memperhatikan aspek psikologis, bukan hanya hukum lahiriah; karena hati wanita mudah tersentuh oleh perhatian.
9) Kemuliaan seorang lelaki tidak hanya dinilai dari ilmu dan kepemimpinan, melainkan juga dari cara ia memperlakukan yang lemah.
10) Kasih sayang yang adil melahirkan keluarga harmonis, dan keharmonisan keluarga menjadi pondasi masyarakat yang baik. Gowa, Robi’ul Awwal 1447 Hijriyah. Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah Al-Bughisiy -hafizhahullah.
بسم الله الرحمن الرحيم KEUTAMAAN SHALAT SUBUH.
1. Salah Satu Penyebab Masuk Surga.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.”
(HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
2. Salah Satu Penghalang Masuk Neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
3) Berada di Dalam Alam Jaminan Allâh ﷻ
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
4) Dihitung Seperti Shalat Semalam Penuh.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
5) Disaksikan Para Malaikat.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan muslim no.632 ). (Umay Wong)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
