Khazanah
Beranda » Berita » Sebab Hidup Menjadi Sulit: Sebuah Renungan

Sebab Hidup Menjadi Sulit: Sebuah Renungan

Sebab Hidup Menjadi Sulit: Sebuah Renungan

Tiga Sebab Hidup Menjadi Sulit: Sebuah Renungan.

 

SURAU.CO – Hidup sering kali terasa berat. Banyak orang mengeluh tentang kesulitan rezeki, hubungan yang rumit, hingga perasaan gelisah tanpa sebab. Namun, kebanyakan orang tidak mau bertanya secara jujur kepada diri sendiri.

Apa yang sebenarnya menjadi akar dari kesulitan itu?

Seorang ulama menyebutkan dalam nasihatnya bahwa tiga sebab utama ini dapat membuat hidup seseorang terasa sulit:

1. Meninggalkan shalat.
Shalat adalah tiang agama, penghubung antara hamba dengan Rabb-nya. Saat seseorang mulai meremehkan shalat, pada hakikatnya ia sedang merobohkan penopang utama dalam hidupnya. Tanpa shalat, hati menjadi keras, rezeki tersendat, dan hidup kehilangan keberkahan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

2. Durhaka kepada orang tua.
Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua. Banyak orang bekerja keras, mengejar rezeki ke berbagai penjuru, tetapi lupa bahwa kunci keberhasilan hidup justru terletak pada keridhaan ibu dan ayah. Allah mengabulkan doa mereka, sehingga jalan hidup mereka menjadi lebih mudah. Sebaliknya, jika hati mereka tersakiti, hidup akan penuh dengan kesulitan yang tidak terlihat sebabnya.

3. Lupa kepada Allah di saat senang dan lapang.
Ketika diuji musibah, banyak orang yang rajin berdoa. Tetapi ketika diberikan nikmat, tidak sedikit yang lalai, merasa seolah keberhasilan datang dari usaha dirinya sendiri. Lupa bersyukur, lupa beribadah, dan lupa menyandarkan segalanya kepada Allah. Padahal, kelalaian saat lapang bisa menjadi sebab datangnya kesempitan yang tidak terduga.

Waktu dan Prioritas: Cermin Kehidupan Kita

Dalam teks tersebut juga diingatkan:
“Jika kamu tidak punya waktu untuk shalat dan ngaji, tetapi masih bisa main HP, maka ketahuilah bahwa kamu bukan orang sibuk. Kamu hanyalah orang yang terhalangi dari kebaikan.”

Betapa dalam nasihat ini. Kita sering berdalih sibuk, padahal waktu kita habis bukan untuk sesuatu yang bermanfaat. Dan Kita rela berjam-jam scrolling media sosial, tetapi berat rasanya membuka mushaf 5 menit. Kita rela menonton film hingga larut malam, tetapi malas melangkah untuk shalat Isya berjamaah.

Sesungguhnya, sibuk bukan alasan. Yang ada hanyalah pilihan dan prioritas. Jika Allah dan akhirat tidak menjadi prioritas, maka dunia yang fana akan terus menyita hati dan waktu kita.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Kelalaian dan Kemalasan: Dua Musuh Besar

Nasihat itu ditutup dengan kalimat tajam:
“Kelalaian dan kemalasan adalah dua sebab pokok terhalangnya seseorang dari meraih kebaikan.”

Betul sekali. Banyak orang punya niat baik, ingin berubah, ingin dekat dengan Allah. Tetapi niat itu sering tertahan karena lalai dan malas. Lalai membuat hati lupa arah, malas membuat langkah terhenti.

Padahal, Allah tidak membebani kita dengan sesuatu yang sulit. Shalat hanya lima waktu sehari. Membaca Al-Qur’an tidak harus satu juz sekaligus, cukup konsisten walau satu halaman. Berbakti kepada orang tua tidak selalu dengan materi, kadang hanya dengan senyuman, doa, dan sikap hormat sudah menjadi amal yang agung.

Penutup: Shalat, Berbakti pada Orang Tua dan Ingat Allah

Mari kita renungkan bersama: apakah kesulitan yang kita alami hari ini disebabkan oleh kelalaian kita sendiri? Apakah kita sudah menjaga shalat? Apa kita sungguh-sungguh berbakti kepada orang tua? Apakah kita ingat kepada Allah di saat senang, bukan hanya ketika susah?

Hidup akan lebih ringan jika kita kembali pada tiga kunci itu: menjaga shalat, berbakti pada orang tua, dan selalu ingat kepada Allah dalam setiap keadaan.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Semoga Allah menolong kita untuk terhindar dari tiga penyebab kesulitan hidup ini, dan menggantinya dengan keberkahan, ketenangan, serta jalan yang penuh kemudahan. Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat (Tengku)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement