SURAU.CO – Di zaman kita, Al-Qur’an telah masuk ke dalam genggaman. Jutaan umat Islam kini mengakses Kalamullah melalui aplikasi di gawai (HP). Tentu, kemudahan ini adalah sebuah nikmat yang patut kita syukuri. Sebab, kita bisa membaca Al-Qur’an di mana saja dan kapan saja. Akan tetapi, kemudahan ini memunculkan sebuah pertanyaan fundamental: Manakah yang lebih utama (afdhal), membaca Al-Quran dari mushaf fisik atau dari layar gawai?
Jawaban atas pertanyaan ini bukanlah tentang halal dan haram. Para ulama sepakat bahwa membaca Al-Qur’an dari aplikasi gawai hukumnya boleh dan sah. Pahalanya pun tetap tercatat di sisi Allah. Namun, diskusi ini lebih berfokus pada adab dan kesempurnaan. Ia mengajak kita untuk menyelami kembali makna interaksi kita dengan Al-Qur’an, sebuah interaksi yang seringkali tergerus oleh distraksi digital.
Instrumen Ibadah vs Instrumen Multifungsi
Perbedaan paling mendasar terletak pada hakikat kedua media ini. Mushaf fisik adalah sebuah instrumen yang Allah khususkan murni untuk ibadah. Ia tidak memiliki fungsi lain. Oleh karena itu, ketika kita mengambilnya, niat kita secara otomatis terfokus untuk berinteraksi dengan firman Allah.
Sebaliknya, gawai adalah sebuah portal multifungsi. Ia adalah alat untuk bekerja, bersosial media, bermain game, dan juga membaca Al-Qur’an. Di dalamnya, yang sakral dan yang lalai bercampur aduk. Akibatnya, potensi gangguan menjadi sangat besar. Inilah titik awal mengapa mushaf memiliki keutamaan lebih.
Gerakan Fisik Sebagai Bagian dari Ibadah
Selanjutnya, interaksi dengan mushaf fisik melibatkan lebih banyak “ritual” ibadah. Kita bergerak untuk mengambilnya dari tempat yang tinggi. Kemudian, kita membukanya lembar demi lembar. Bahkan, sebagian ulama menilai bahwa sekadar memandang lembaran mushaf itu sendiri sudah termasuk ibadah. Gerakan-gerakan ini adalah bagian dari pengagungan (ta’zhim) yang membangun suasana spiritual.
Hal ini sejalan dengan perkataan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah:
“Membaca Al-Qur’an dari mushaf itu lebih utama. Karena melihat mushaf itu sendiri adalah ibadah.”
Interaksi dengan gawai tidak memiliki dimensi ini. Kita hanya menyentuh layar yang sama, yang beberapa menit lalu kita gunakan untuk membalas pesan. Batasan antara yang sakral dan yang profan menjadi sangat tipis.
Pertarungan Melawan Distraksi Digital
Inilah medan pertempuran utama di era modern. Gawai adalah “mesin distraksi” yang paling canggih. Saat kita sedang khusyuk membaca, notifikasi dari WhatsApp, email, atau media sosial bisa muncul kapan saja. Setiap notifikasi adalah sebuah “undangan” untuk keluar dari kekhusyukan dan kembali ke urusan dunia.
Di sisi lain, mushaf fisik adalah “oase bebas distraksi”. Saat kita bersamanya, hanya ada kita dan firman Allah. Tidak ada notifikasi yang berbunyi atau godaan untuk membuka aplikasi lain. Ia memaksa kita untuk fokus, dan fokus adalah gerbang menuju kekhusyukan (khusyu’).
Untuk itu, Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah memberikan nasihat:
“Membaca Al-Qur’an dari mushaf lebih utama. Karena membaca dari mushaf adalah tilawah yang sesungguhnya. Adapun membaca dari HP, ini bagus jika dalam kondisi darurat. Misalnya jika ia sedang di masjid dan tidak membawa mushaf.”
Dua Pintu Kebaikan, Pilih yang Paling Sempurna
Pada akhirnya, kita harus memandang ini dengan bijak. Aplikasi Al-Qur’an di gawai adalah pintu kebaikan yang sangat besar. Ia memungkinkan kita untuk memanfaatkan waktu-waktu luang di perjalanan atau saat menunggu.
Akan tetapi, ketika kita berada di rumah atau di masjid dan memiliki waktu khusus untuk berinteraksi dengan Allah, maka kembalilah kepada mushaf fisik. Letakkan gawai kita di ruangan lain. Lalu, berwudhulah, kemudian sentuh dan bacalah lembaran firman-Nya.
Pilihlah jalan yang lebih menuntut usaha. Karena di dalam usaha itulah terdapat pengagungan. Dan di dalam pengagungan itulah terdapat pahala yang lebih sempurna. Mushaf fisik bukanlah sekadar kertas dan tinta, melainkan sebuah artefak suci yang menghubungkan kita dengan langit dengan cara yang lebih intim.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
