Kisah
Beranda » Berita » Mengenal Muhammad bin Sirin: Jejak Ulama Zuhud dan Penafsir Mimpi Terkemuka

Mengenal Muhammad bin Sirin: Jejak Ulama Zuhud dan Penafsir Mimpi Terkemuka

Ilustrasi Muhammad bin Sirin Seorang Tokoh Besar

SURAU.CO – Muhammad bin Sirin. Nama ini tentu tidak asing bagi para pecinta ilmu Islam. Ia adalah seorang ulama besar dari kalangan Tabien. Pribadinya yang istimewa membuatnya begitu dikenal. Muhammad bin Sirin lahir pada tahun 33 Hijriah. Ia tumbuh besar di kota Basra. Sejak kecil, ia telah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Kehidupannya pun diwarnai dengan berbagai keutamaan.

Ayahnya, Sirin, adalah seorang maula. Beliau adalah maula Anas bin Malik. Anas bin Malik adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ibunya bernama Shafiyah. Shafiyah juga seorang maula. Beliau adalah maula Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pasangan mulia ini mendidik Muhammad bin Sirin dengan sangat baik. Lingkungan keluarganya sangat agamis. Inilah yang membentuk karakter Muhammad bin Sirin.

Perjalanan Intelektual dan Keilmuan

Muhammad bin Sirin menuntut ilmu sejak usia muda. Ia belajar dari banyak sahabat Nabi. Abu Hurairah adalah salah satunya. Abdullah bin Umar juga menjadi gurunya. Bahkan, Anas bin Malik pun tak luput dari daftar gurunya. Berkat bimbingan para sahabat, ia menguasai banyak bidang. Ilmu Hadis adalah salah satu keahlian utamanya. Fiqih juga ia kuasai dengan baik. Tafsir Al-Quran pun menjadi perhatiannya.

Ia dikenal sebagai seorang hafiz Al-Quran. Banyak hadis Nabi juga ia hafal. Kedalamannya dalam ilmu begitu mengagumkan. Tidak heran jika ia menjadi rujukan banyak orang. Para penuntut ilmu datang kepadanya. Mereka ingin belajar darinya. Reputasinya sebagai ulama terkemuka pun melekat.

Dalam bidang Hadis, Muhammad bin Sirin sangat ketat. Ia sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadis. Baginya, kebenaran adalah segalanya. Ia tidak akan meriwayatkan hadis kecuali yakin akan keasliannya. Sikap ini menunjukkan kezuhudan dan kewara’annya. “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian,” katanya. Ucapan ini menjadi pegangan kuat baginya. Ini juga menjadi nasihat penting bagi kita.

Al Ulama Warastsatul Al Anbiya

Kehati-hatiannya sangatlah tinggi. Jika ia ragu terhadap suatu hadis, ia akan diam. Ia tidak akan menyampaikannya. Ini adalah bentuk tanggung jawabnya. Ia menjaga kemurnian ajaran Islam. Oleh karena itu, para ulama Hadis sangat mempercayainya. Riwayatnya dianggap sangat sahih.

Pakar Tafsir Mimpi yang Masyhur

Namun, ada satu bidang yang membuatnya sangat populer. Muhammad bin Sirin adalah ahli tafsir mimpi. Kemampuannya menafsirkan mimpi sangat istimewa. Banyak orang datang kepadanya untuk itu. Mereka ingin mengetahui makna mimpi mereka. Konon, tafsirannya seringkali tepat. Ini menunjukkan karunia Allah kepadanya. Ia memiliki pemahaman mendalam tentang simbol-simbol. Ia juga mengerti isyarat-isyarat dalam mimpi.

Beberapa kisah tentang kemampuannya ini sangat terkenal. Ada yang bermimpi melihat dirinya terbang. Muhammad bin Sirin menafsirkannya sebagai perjalanan haji. Ternyata, orang itu benar-benar menunaikan haji. Ada juga yang bermimpi melihat burung. Ia menafsirkan akan ada kelahiran anak. Tidak lama kemudian, sang istri melahirkan. Kisah-kisah ini menyebar luas. Mereka menguatkan reputasinya.

Keteladanan Akhlak dan Kehidupan Zuhud

Selain keilmuannya, akhlaknya pun patut diteladani. Muhammad bin Sirin dikenal sangat zuhud. Ia tidak terlalu peduli pada harta dunia. Hidupnya sederhana. Ia menghindari kemewahan. Kewara’annya sangat menonjol. Ia sangat hati-hati dalam segala urusan. Termasuk dalam hal makanan dan minuman. Ia selalu memastikan kehalalan dan kebaikannya.

Ia juga sangat dermawan. Seringkali ia membantu orang lain. Meskipun hidupnya sederhana, tangannya selalu terbuka. Ini menunjukkan kemuliaan hatinya. Kedermawanannya didasari keikhlasan. Ia hanya mengharapkan ridha Allah semata.

Hati-hatilah Dengan Pujian Karena Bisa Membuatmu Terlena Dan Lupa Diri

Banyak nasihat bijak keluar dari lisannya. Ia sering mengingatkan tentang kematian. Ia juga sering menasihati untuk selalu berbuat baik. “Aku tidak pernah cemburu terhadap seseorang. Apabila seseorang masuk surga, bagaimana aku akan cemburu kepadanya? Dan apabila dia masuk neraka, bagaimana pula aku akan cemburu kepadanya?” kata beliau. Nasihat ini penuh makna. Ini mengajarkan pentingnya fokus pada akhirat.

Ia juga menekankan pentingnya kejujuran. “Tidak ada sesuatu yang paling sulit bagiku selain kejujuran. Karena kejujuran itu sulit,” ujarnya. Ini menunjukkan betapa tingginya nilai kejujuran baginya. Kita harus selalu berusaha jujur. Kejujuran adalah pondasi akhlak mulia.

Wafatnya Seorang Tokoh Besar

Muhammad bin Sirin wafat pada tahun 110 Hijriah. Ia meninggal di kota kelahirannya, Basra. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam. Seluruh umat Islam merasa kehilangan. Ia telah memberikan kontribusi besar. Ilmu dan akhlaknya menjadi inspirasi. Banyak murid melanjutkan warisan keilmuannya. Namanya tetap harum hingga kini.

Kisah hidup Muhammad bin Sirin mengajarkan banyak hal. Ia adalah contoh nyata seorang ulama yang berpegang teguh pada syariat. Keilmuannya tinggi. Akhlaknya mulia. Kewara’annya tiada tara. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya. Marilah kita meneladani jejak langkahnya. Jadikan ia inspirasi untuk meraih kebaikan.

 

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement