Opinion
Beranda » Berita » Al-Mu’minu : Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu’minu : Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'minu : Yang Maha Memberi Keamanan
Al-Mu'minu : Yang Maha Memberi Keamanan

SURAU.CO.Al-Mu’minu (atau Al Mukmin) adalah salah satu Asmaul Husna, yang berarti Yang Maha Pemberi Keamanan atau Yang Maha Menenteramkan. Nama ini mengandung makna bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Zat yang mampu memberikan rasa aman, ketenangan hati, serta perlindungan dari segala ketakutan dan ancaman kepada makhluk-Nya. Allah SWT adalah sumber keamanan hakiki bagi seluruh makhluk, dan rasa aman hanya bisa diperoleh dari-Nya. Kemudian, Allah SWT melindungi hamba-hamba-Nya dari segala bahaya, ancaman, dan ketakutan.

Selanjutnya, Allah SWT menanamkan rasa tenang dan tenteram di hati orang-orang yang beriman, sehingga mereka tidak merasa cemas atau gelisah. Dengan demikian, Al-Mu’minu juga berarti bahwa Allah SWT adalah Dzat yang membenarkan janji-janji-Nya dan akan menunaikannya kepada hamba-hamba-Nya. Al-Mu’minun adalah nama surah ke-23 dalam Al-Qur’an, yang berarti “orang-orang yang beriman”. Surah ini menjelaskan ciri-ciri orang mukmin yang beruntung, seperti khusyuk dalam salat, menjaga amanat, menunaikan zakat, dan menjauhi perkataan serta perbuatan yang tidak berguna. Kemudian, Surah Al-Mu’minun memiliki 118 ayat. Selanjutnya, Surah Al-Mu’minun menggambarkan orang-orang yang akan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Makna Al-Mu’minu disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, seperti dalam Surat Al-Quraisy ayat 4 yang menjelaskan bahwa Allah mengamankan manusia dari rasa takut. Memahami sifat Al-Mu’minu mendorong seorang Muslim untuk mencari dan bergantung kepada Allah sebagai satu-satunya sumber keamanan. Mewujudkan sikap aman dalam hubungan dengan sesama, seperti menjaga tetangga agar tidak merasa terganggu. Berusaha untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan jujur, karena kepercayaan adalah modal berharga seperti amanah dari Al-Mu’minu. Umat Muslim dapat memohon keamanan dari Allah dengan berdoa menggunakan nama-Nya, misalnya membaca zikir “Ya Mu’min” untuk memohon ketenangan hati dan keamanan dari segala ketakutan dan kejahatan.

Surat Quraisy Ayat 4

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Arab-Latin: Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụf

Bencana Sumatera: Akibat Ulah Manusia Rakus dan Pro Kapitalis

Artinya: Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Kata Al-Mu’minu memiliki dua makna utama, yaitu sebagai salah satu dari Asmaul Husna yang artinya “Allah adalah Zat Pemberi Rasa Aman” atau juga merupakan bagian dari nama surah Al-Mu’minun, yang berarti “orang-orang yang beriman”.  Al-Mu’minu berasal dari kata kerja bahasa Arab “amina” (أمن) yang memiliki arti “percaya,” “membenarkan,” “menenangkan hati,” dan “memberi rasa aman”. Allah adalah Zat yang memberikan rasa aman, ketenangan, dan kepastian kepada seluruh makhluk-Nya. Ia adalah sumber keamanan hakiki dan tidak akan mengingkari janji-janji-Nya.

Surat Al-Mu’minun menjelaskan  tentang ciri-ciri orang beriman yang akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalat, menjauhi perbuatan sia-sia, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, memelihara amanat dan janji, serta memiliki keyakinan pada kebesaran Allah dalam penciptaan manusia. Selanjutnya, Surat Al-Mu’minun juga menekankan pentingnya bersyukur dan berserah diri kepada Allah, serta bagaimana Allah adalah Maha Pemberi rasa aman.

Ciri-ciri Orang Beriman (mukmin)

Khusyuk dalam Shalat:

Melaksanakan shalat dengan hati yang tenang, fokus, dan penuh ketundukan kepada Allah, sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir.

Menjauhi Perbuatan yang Tidak Bermanfaat:

Menghindari perkataan dan perbuatan yang tidak ada nilai kebaikan atau kebenaran di dalamnya, termasuk hal-hal yang batil dan musyrik.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Menunaikan Zakat:

Memberikan zakat harta benda sebagai bentuk ibadah dan kewajiban kepada Allah dan sesama.

Menjaga Kemaluan:

Memelihara kehormatan diri dari perbuatan yang diharamkan, yang merupakan bentuk kesucian diri.

Menjaga Amanat dan Janji:

Bertanggung jawab penuh atas setiap amanah yang diberikan, baik kepada Allah maupun sesama manusia, dan selalu menepati janji yang telah dibuat.

Menciptakan Diri yang Saleh:

Secara keseluruhan, Al-Mu’minun mengajarkan agar berlomba-lomba dalam kebaikan dan beramal shaleh sebagai jalan menuju keberuntungan.

 

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Makna dan Keutamaan Al-Mu’minun

Keberuntungan:

Surat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki ciri-ciri di atas akan beruntung dan mewarisi surga Firdaus.

Pemberi Rasa Aman:

Kata “Al-Mukmin” sendiri berarti Allah SWT Maha Pemberi rasa aman kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga menjalani hidup dengan ketenangan hati adalah bagian dari filosofi ini.

Perjalanan Hidup Manusia:

Surat ini juga menjelaskan proses penciptaan manusia dari setetes nutfah yang berkembang dalam rahim, sebagai bukti kekuasaan Allah.

Sebagai kesimpulan utama dari Surah Al-Mu’minun adalah penjelasan tentang ciri-ciri orang beriman yang beruntung, yang ditandai dengan kekhusyukan dalam salat, menjaga amanah dan janji, menjauhi perbuatan keji, serta menjaga kelangsungan hidup dan kebahagiaan mereka. Selain itu, surah ini juga mengingatkan tentang tanda-tanda kebesaran Allah melalui proses penciptaan manusia dari air mani hingga menjadi makhluk sempurna, serta menunjukkan kebenaran akan adanya kebangkitan di hari kiamat.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement