Opinion
Beranda » Berita » Hidayah Adalah Sebaik-Baik Nikmat Allah Ta’ala

Hidayah Adalah Sebaik-Baik Nikmat Allah Ta’ala

Hidayah Adalah Sebaik-Baik Nikmat Allah Ta'ala
Hidayah Adalah Sebaik-Baik Nikmat Allah Ta'ala

SURAU.CO.Hidayah adalah petunjuk atau bimbingan dari Allah SWT yang bertujuan untuk menyampaikan manusia kepada tujuan yang benar dan meraih kebaikan di sisi-Nya. Terutama dalam memeluk dan memahami agama Islam. Allah memiliki hidayah yang bersifat rahasia ini, dan manusia dapat memperolehnya melalui usaha mereka seperti beribadah, menuntut ilmu, dan bertobat.

Dalam Al-Qur’an, kata hidayah memiliki banyak makna, di antaranya adalah petunjuk, penjelasan, dan kebenaran. Ini adalah bimbingan dari Tuhan yang membantu seseorang untuk menerima dan memahami ajaran agama dengan hati yang terbuka. Hidayah akan membawa seseorang kepada tujuan yang membawa kemenangan di sisi Allah SWT.

Selanjutnya, Hidayah memang merupakan nikmat terbaik dari Allah Ta’ala karena hidayah memberikan petunjuk dan bimbingan untuk mencapai kebenaran, iman, dan kebahagiaan dunia akhirat. Sebuah karunia yang sangat berharga dan tidak semua orang dapatkan. Oleh karena itu, Hidayah menjadi anugerah khusus dari Allah yang memampukan seseorang untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Serta menguatkan hati dalam menjalankan perintah-Nya. Hidayah merupakan petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT kepada manusia untuk mencapai kebenaran, kebijaksanaan, dan kebahagiaan sejati.

Kata hidayah berasal dari bahasa Arab yang berarti petunjuk atau bimbingan dari Tuhan. Secara istilah, hidayah adalah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan mengantarkan seseorang kepada tujuan, yaitu kemenangan di sisi Allah. Lawan katanya adalah dhalalah yang berarti kesesatan. Allah memberikan hidayah sebagai bimbingan dan petunjuk kepada manusia untuk menuntun mereka ke jalan yang benar. Mengarahkan pada tujuan mulia meraih kemenangan di sisi-Nya, dan menganjurkan untuk memeluk agama Islam serta mengikuti ajarannya.

Meskipun hidayah adalah anugerah Allah, manusia juga perlu berusaha untuk mendapatkannya. Antara lain dengan: rajin beribadah dan berdoa, memperbanyak ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama. Selain itu, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT, dan membuka hati dan pikiran untuk menerima kebenaran.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Jenis-jenis Hidayah:

Para ulama membagi hidayah ke dalam beberapa tingkatan atau jenis, di antaranya: Hidayah Umum (Hidayah Ammah), yakni : petunjuk yang diberikan Allah kepada semua makhluk sebagai pedoman hidup, terlepas dari agama yang dianutnya. Hidayah Khusus (Hidayah Khashah), yakni : petunjuk yang lebih spesifik, yang diberikan kepada orang yang dikehendaki Allah untuk menerima kebaikan dan kebenaran, yang sering disebut hidayah taufiq. Hidayah menjadi hak prerogatif Allah semata dan manusia dapat berusaha untuk mendapatkannya dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya, membaca Al-Qur’an, serta berdoa.

Allah memberikan hidayah, bukan membeli atau meraihnya, melainkan sebagai pemberian-Nya. Tujuan utama hidayah adalah untuk menerangi jalan kehidupan manusia agar mereka mengetahui dan mengikuti kebenaran, serta meraih kebahagiaan abadi. Allah memberikan hidayah sebagai bukti kekuasaan dan kehendak-Nya atas hamba-Nya, dan tidak ada seorang pun, termasuk Nabi Muhammad SAW, yang dapat memaksakannya. Meskipun hidayah adalah milik Allah, manusia memiliki peran dalam menjemput dan memohonnya dengan tulus, menunjukkan keyakinan dan kesungguhan hati untuk mencari kebenaran. Oleh karena itu, Allah memberikan hidayah, yang membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kemudahan dalam menjalankan perintah agama, sesuai firman-Nya dalam Al-Qur’an .

Pembagian Hidayah Berdasarkan Sumbernya

Hidayah Ilham (Hidayatul Ilham):

Allah SWT memberi makhluk-Nya, baik manusia maupun hewan, hidayah ilham sebagai dorongan hati atau naluri bawaan sejak lahir untuk melakukan sesuatu yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup mereka. Ini merupakan tingkatan hidayah yang paling dasar dan bersifat fitrah. Seperti bayi yang menangis saat lapar atau lebah yang mencari bunga untuk membuat sarang.

Hidayah Hawasi (Hidayah al-Hawasi):

Pancaindera (mata, telinga, hidung, dll.) memberikan petunjuk yang memungkinkan seseorang merespons peristiwa dengan cara yang sesuai. Kemampuan panca indera untuk merasakan dan merespons lingkungan, seperti cahaya dan bunyi.

Hidayah Aqli (Hidayah al-Aqli):

Manusia memiliki anugerah akal pikiran untuk berpikir, membedakan yang baik dan buruk, serta menemukan ilmu yang bermanfaat. Akal memiliki kemampuan untuk meluruskan kekeliruan yang disebabkan oleh indera dan mencari kebenaran.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Hidayah Dien/Agama (Hidayah al-Adyani):

Allah menurunkan panduan ilahi melalui kitab suci dan rasul-Nya untuk membedakan kebenaran dan kebatilan, dan Al-Qur’an. Serta ajaran Rasulullah SAW memberikan petunjuk agama yang tak bisa dicapai hanya dengan akal semata.

Hidayah Taufiq:

Allah memberikan pertolongan atau kemudahan kepada hamba-Nya untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya. Selanjutnya, Allah juga memberikan hidayah tertinggi kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh, yang merupakan hak prerogatif Allah semata

Sebagai kesimpulan, Hidayah adalah petunjuk atau bimbingan dari Allah SWT yang membantu manusia untuk menemukan kebenaran, kebijaksanaan, dan jalan yang benar dalam hidup. yang pada akhirnya membawa keselamatan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Allah menganugerahkan hidayah melalui berbagai usaha seperti menjalankan ibadah, banyak memohon ampun, menuntut ilmu, dan menjaga keimanan, terutama hidayah taufiq yang merupakan anugerah tertinggi.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement