Pohon Bidara: Pohon Berkah dalam Tradisi Islam dan Kehidupan.
Gambar di atas menampilkan pohon bidara yang rindang(dikenal juga sebagai Ziziphus mauritiana atau Ziziphus jujuba). Tanaman ini bukan sekadar pohon biasa, melainkan memiliki nilai sejarah, manfaat, dan keberkahan yang sangat dalam, terutama dalam tradisi Islam dan pengobatan herbal Nusantara.
Ciri-ciri Pohon Bidara
Bidara adalah pohon yang tumbuh di daerah tropis dan kering. Ia memiliki ciri khas:
Daunnya kecil, bulat, berwarna hijau segar.
Batangnya bisa tumbuh kokoh dengan duri pada beberapa jenis.
Buahnya berbentuk bulat kecil, hijau lalu kuning hingga kecokelatan saat matang, rasanya manis dan segar.
Pohon ini mampu tumbuh di tanah yang tandus sekalipun, menjadikannya simbol keteguhan dan daya tahan.
Menyingkap Pohon Bidara dalam Al-Qur’an dan Hadits
Pohon bidara memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Allah ﷻ menyebutkan bidara di dalam Al-Qur’an:
Surah Al-Waqi’ah ayat 28–29 “(Mereka berada) di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya).”
Ayat ini menggambarkan pohon bidara sebagai salah satu pohon surga yang penuh kenikmatan.
Rasulullah ﷺ memerintahkan penggunaan daun bidara untuk memandikan jenazah dan beberapa keperluan lainnya:
“Mandikanlah ia (jenazah) dengan air dan daun bidara.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini menunjukkan betapa daun bidara memiliki nilai kesucian, kebersihan, dan keberkahan.
Khasiat dan Manfaat Daun Bidara
Banyak orang memanfaatkan bidara sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Beberapa manfaatnya:
1. Pembersih dan penyegar tubuh – Daun bidara bisa digunakan untuk mandi, membuat badan segar dan bersih.
2. Mengobati gangguan kulit – Air rebusan daun bidara dipercaya membantu meredakan gatal dan ruam.
3. Menangkal gangguan sihir dan jin – Dalam tradisi ruqyah syar’iyyah, daun bidara sering digunakan karena dipercaya memiliki keberkahan dan perlindungan dari gangguan ghaib.
4. Menjaga kesehatan pencernaan – Buah bidara yang matang bisa dimakan langsung, kaya vitamin C, serta baik untuk pencernaan.
5. Menenangkan pikiran – Air rendaman daun bidara sering digunakan sebagai terapi alami untuk mengurangi kecemasan.
Filosofi Pohon Bidara
Pohon bidara adalah simbol:
Keteguhan iman – meski hidup di tanah kering dan keras, pohon bidara tetap tumbuh subur.
Kita menggunakan daun bidara untuk membersihkan jenazah dan bersuci, sehingga mencapai kesucian jiwa.
Keabadian pahala – ia disebut sebagai pohon surga, menjadi pengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara.
Pohon Bidara di Nusantara
Di Indonesia, pohon bidara tumbuh di berbagai daerah, terutama di wilayah yang panas dan kering. Sebagian masyarakat menanam bidara di pekarangan rumah, bukan hanya untuk buahnya, tetapi juga sebagai tanaman berkah.
Di pesantren atau majelis taklim, bidara kerap dijadikan bahan pembelajaran tentang sunnah dan pengobatan Islami.
Bahkan, sekarang banyak produk herbal berbahan dasar daun bidara, seperti sabun, minyak, teh herbal, hingga kapsul kesehatan, dan masih banyak lagi yang belum terekspos.
Penutup: Bidara Penuh Makna
Pohon bidara bukan sekadar tumbuhan, ia adalah pohon penuh makna yang menyatukan dunia nyata dan nilai spiritual. Dari Al-Qur’an, hadits, hingga pengalaman masyarakat, bidara senantiasa mengingatkan kita tentang kesucian, kesabaran, Ketenangan, dan keberkahan dalam hidup.
Maka, menanam pohon bidara di rumah bukan hanya menghadirkan oksigen, kesehatan dan keteduhan, tetapi juga membawa doa dan keberkahan.
“Mari rawat pohon bidara, rawat pula akal, iman dan hati kita agar tetap hijau, subur, dan penuh keberkahan.” Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat Indonesia (Tengku)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
