SURAU.CO.Tolong menolong adalah sikap saling membantu dalam kebaikan untuk meringankan beban atau kesulitan orang lain. Hal ini bisa berupa pemberian tenaga, waktu, atau dana. Disamping itu, merupakan bentuk kerja sama yang dapat menciptakan keharmonisan, mempererat persaudaraan, dan menguatkan masyarakat. Selanjutnya masyarakat Indonesia mencerminkan budaya tolong menolong dalam kegiatan gotong royong. Yang mana mengajarkan dalam berbagai nilai agama dan budaya. Dengan demikian, Sikap tolong menolong memperkuat hubungan antar sesama dan membangun masyarakat yang lebih kohesif.
Islam menganjurkan tolong-menolong (‘ta’awun’) sebagai prinsip penting, yang mengajarkan umatnya untuk saling membantu dan bekerja sama dalam kebaikan. Hal ini merupakan bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT, serta merupakan ciri khas umat Islam. Sebagaimana, Allah menyuruh kita untuk bertolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, bukan dalam dosa dan permusuhan. Seperti yang tercantum dalam Surah Al-Maidah ayat 2.
Tolong menolong dalam kebaikan atau ta’awun adalah perintah agama dan prinsip penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana kita saling membantu untuk melakukan hal-hal positif dan bermanfaat, bukan untuk dosa atau permusuhan. Selanjutnya, Sikap ini tidak hanya menghadirkan pahala setara dengan sedekah, tetapi juga menciptakan keutamaan. Seperti memperingan beban, mempererat persatuan, dan memenuhi kebutuhan sesama manusia.
Sebagai makhluk sosial (zoon politicon), manusia membudayakan sifat alamiahnya yang saling membutuhkan dan tolong-menolong dalam masyarakat. Selanjutnya, Tindakan tolong menolong tidak hanya bernilai pahala, tetapi juga memiliki keutamaan besar. Dimana, Seseorang yang menolong akan mendapatkan pahala dan membantu orang lain untuk menjadi lebih baik. Sehingga dapat menciptakan persatuan dan kesatuan yang kokoh, seperti bangunan yang saling menguatkan. Dengan demikian, bantuan dari sesama, tugas yang berat dapat menjadi lebih ringan, dan kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Oleh sebab itu, Sikap tolong menolong juga dapat menimbulkan rasa simpati dan kasih sayang antar sesama.
Surat Al-Ma’idah Ayat 2
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya’ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum ‘anil-masjidil-ḥarāmi an ta’tadụ, wa ta’āwanụ ‘alal-birri wat-taqwā wa lā ta’āwanụ ‘alal-iṡmi wal-‘udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-‘iqāb
Hadits:
“Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagai sebuah bangunan yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kata ta’awun berasal dari akar kata a’wana yang berarti membantu. Ta’awun bukan hanya sekadar membantu, tetapi juga melibatkan kerja sama dan gotong royong untuk mencapai kebaikan bersama. Bukan untuk kejahatan atau permusuhan. Niat mencari keridhaan Allah SWT dan kebaikan mendasari pelaksanaan tindakan tolong-menolong sesuai ajaran ta’awun. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan pertolongan orang lain dalam berbagai aspek kehidupan, dan ta’awun menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat.
Tolong, bantu kami dalam kebaikan dan ketakwaan, bukan dalam perbuatan dosa dan maksiat. Selanjutnya, Berikan bantuanmu dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Dengan demikian, Seseorang harus menolong siapa pun yang membutuhkan, tanpa memandang suku, agama, atau ras. Tolong menolong adalah bentuk ibadah yang mendatangkan pahala dari Allah SWT. Sikap ta’awun memperkuat tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah. Dengan saling membantu, pekerjaan menjadi lebih ringan dan mudah diselesaikan. Ta’awun menciptakan lingkungan sosial yang saling peduli dan membantu.
Kesimpulan tolong menolong dalam kebaikan adalah bahwa tindakan ini merupakan anjuran agama, bagian dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial, dan praktik budaya yang memperkuat keharmonisan serta persatuan masyarakat. Dengan saling membantu, seseorang tidak hanya meringankan beban orang lain dan memperlancar urusan duniawi, tetapi juga mendekatkan diri kepada Tuhan, mendapatkan pahala, dan membangun kehidupan sosial yang lebih bermakna.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
