Opinion
Beranda » Berita » Larangan Minuman Keras: Tinjauan Komprehensif dari Sisi Kesehatan dan Agama

Larangan Minuman Keras: Tinjauan Komprehensif dari Sisi Kesehatan dan Agama

Ilustrasi larangan Minuman keras

SURAU.CO – Minuman keras, atau yang sering disebut alkohol, telah menjadi bagian dari sejarah peradaban manusia. Konsumsinya bervariasi di berbagai budaya. Namun, di banyak masyarakat, minuman ini menimbulkan perdebatan. Pertimbangan ini muncul dari berbagai sudut pandang. Dua perspektif utama adalah kesehatan dan agama.

Dampak Kesehatan Akibat Minuman Keras

Dampak negatif alkohol pada kesehatan tidak bisa diabaikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) seringkali memberikan peringatan keras. Mereka menekankan bahaya konsumsi alkohol. Minuman beralkohol adalah pemicu berbagai penyakit. Penyakit ini menyerang organ-organ vital.

Hati adalah organ yang paling terdampak. Konsumsi alkohol berlebihan menyebabkan sirosis hati. Kondisi ini merusak sel-sel hati secara permanen. Fungsi hati pun akan terganggu. Selain itu, pankreas juga berisiko tinggi. Pankreatitis akut adalah kondisi yang menyakitkan. Peradangan pankreas ini bisa berakibat fatal.

Jantung juga tidak luput dari ancaman. Alkohol memicu tekanan darah tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan, serangan jantung dan stroke bisa terjadi. Sistem saraf pusat juga mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan gangguan kognitif. Memori dan konsentrasi akan menurun.

Alkohol juga bersifat karsinogenik. Artinya, zat ini memicu pertumbuhan sel kanker. Berbagai jenis kanker berkaitan dengan alkohol. Contohnya kanker mulut, tenggorokan, dan kerongkongan. Kanker hati dan payudara juga memiliki hubungan erat. Bahkan, sistem kekebalan tubuh melemah. Tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Proses penyembuhan pun melambat.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Secara mental, alkohol menyebabkan ketergantungan. Seseorang bisa mengalami kecanduan. Depresi dan kecemasan juga sering muncul. Ini adalah masalah kesehatan mental serius. Gangguan tidur juga menjadi keluhan umum. Kualitas hidup penderita menurun drastis.

Perspektif Agama Mengenai Minuman Keras

Banyak agama melarang konsumsi minuman keras. Larangan ini memiliki dasar ajaran. Tujuan utamanya adalah menjaga kemaslahatan umat. Agama Islam adalah salah satu yang paling tegas.

Dalam Islam, larangan alkohol sangat jelas. Al-Qur’an secara eksplisit menyebutkan larangan ini. Surat Al-Ma’idah ayat 90 menjadi dasar utama:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Kata “khamar” merujuk pada segala sesuatu yang memabukkan. Ini bukan hanya tentang alkohol. Konsekuensinya sangatlah serius. Larangan ini memiliki hikmah besar.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Tujuan utama adalah menjaga akal sehat. Akal adalah karunia terbesar Allah. Akal membedakan manusia dari makhluk lain. Alkohol merusak fungsi akal. Orang mabuk tidak bisa berpikir jernih. Mereka kehilangan kendali diri. Tindakan kriminal pun bisa terjadi. Kecelakaan lalu lintas meningkat tajam.

Selain itu, alkohol merusak moralitas. Perilaku menyimpang seringkali muncul. Larangan ini juga melindungi harta benda. Uang terbuang percuma untuk hal haram. Kebahagiaan keluarga menjadi taruhan. Lingkungan sosial pun terdampak negatif.

Agama lain juga memiliki pandangan serupa. Meskipun tidak selalu melarang total, mereka memberikan peringatan. Banyak yang menekankan moderasi. Ajaran mereka seringkali menyoroti bahaya alkohol. Mereka ingin melindungi penganutnya. Ini menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah memiliki peran vital. Mereka harus menerapkan regulasi ketat. Kebijakan ini termasuk pajak tinggi. Pembatasan akses juga perlu dilakukan. Larangan penjualan kepada anak di bawah umur wajib ditegakkan. Kampanye kesadaran publik juga penting. Informasi tentang bahaya alkohol harus disebarkan.

Masyarakat juga harus aktif. Edukasi dimulai dari keluarga. Orang tua harus memberi contoh baik. Lingkungan sosial yang sehat sangat mendukung. Komunitas dapat menciptakan kegiatan positif. Ini mengalihkan perhatian dari alkohol. Dukungan terhadap mereka yang kecanduan juga krusial. Program rehabilitasi harus tersedia.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Pemerintah dan lembaga keagamaan dapat bekerja sama. Kolaborasi ini memperkuat pesan. Mereka bisa menyelenggarakan seminar. Program pencegahan dapat disusun bersama. Ini adalah upaya kolektif. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat sehat. Masyarakat yang bebas dari bahaya alkohol.

Langkah Bijak untuk Menghindari

Larangan minuman keras adalah langkah bijak. Perspektif kesehatan memberikan bukti kuat. Alkohol merusak tubuh secara menyeluruh. Penyakit-penyakit berbahaya mengancam. Sementara itu, agama memberikan landasan moral. Ajaran agama melindungi akal dan jiwa. Ini menjaga keutuhan masyarakat.

Meskipun tantangan besar ada di depan. Perjuangan melawan minuman keras harus berlanjut. Ini membutuhkan komitmen bersama. Dari individu hingga pemerintah. Kita harus terus berupaya. Tujuannya menciptakan masa depan cerah. Masa depan yang lebih sehat dan bermartabat. Ini demi generasi mendatang.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement