Khazanah
Beranda » Berita » Bersumpah dengan Ucapan “Demi Rasulullah”

Bersumpah dengan Ucapan “Demi Rasulullah”

Ilustrasi (sumber: canva.com)

SURAU.CO – Banyak Muslim sering mengucapkan kalimat “Demi Rasulullah”. Ucapan ini biasanya keluar dari lisan sebagai bentuk kecintaan. Atau untuk meyakinkan orang lain akan kesungguhan kita. Niatnya mungkin baik, yaitu untuk menunjukkan betapa kita memuliakan Nabi Muhammad SAW. Namun, dalam syariat Islam, niat baik saja tidak cukup. Sebuah amalan juga harus didasari dengan cara yang benar.

Lantas, bagaimana sebenarnya hukum bersumpah Demi Rasulullah? Apakah perbuatan ini dibenarkan? Ataukah ia justru termasuk dalam perkara yang dilarang? Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah fundamental. Sebab, ia berkaitan langsung dengan pilar utama akidah seorang Muslim, yaitu tauhid.

Larangan yang Tegas dari Rasulullah SAW

Dasar hukum dalam masalah ini sangatlah jelas dan tegas. Rasulullah SAW secara langsung melarang umatnya untuk bersumpah dengan selain nama Allah. Larangan ini bersifat umum. Ia mencakup semua makhluk, tanpa terkecuali. Baik itu malaikat, nabi, Ka’bah, orang tua, atau bahkan Rasulullah sendiri.

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah melakukan kekafiran atau kesyirikan.” (HR. Tirmidzi, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Hadits ini adalah landasan yang sangat kuat. Ia tidak memberikan ruang untuk interpretasi lain. Bersumpah dengan selain Allah adalah perbuatan syirik.

Mengapa Termasuk Perbuatan Syirik?

Untuk memahaminya, kita perlu mengerti hakikat dari sumpah. Sumpah (al-half) adalah sebuah bentuk pengagungan (ta’zhim). Ketika kita bersumpah dengan menyebut sesuatu, kita sedang mengagungkan nama tersebut. Kita seolah-olah menjadikannya sebagai saksi agung atas ucapan kita.

Dalam Islam, pengagungan dalam bentuk sumpah ini adalah hak khusus milik Allah SWT. Hanya Allah yang layak untuk diagungkan pada level ini. Ketika seseorang bersumpah dengan nama makhluk, ia secara tidak langsung telah mengangkat makhluk itu. Ia menempatkannya pada posisi yang setara dengan Allah dalam hal pengagungan. Inilah esensi dari perbuatan syirik.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan:

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

“Bersumpah dengan selain Allah Ta’ala hukumnya adalah syirik akbar, jika orang yang bersumpah meyakini bahwa makhluk yang ia jadikan sumpah itu memiliki keagungan sebagaimana keagungan Allah Ta’ala. Jika tidak, maka hukumnya adalah syirik kecil.”

Syirik Kecil, Namun Tetap Dosa Besar

Fatwa di atas memberikan sebuah perincian penting. Kebanyakan orang yang bersumpah “Demi Rasulullah” tidak memiliki keyakinan di dalam hatinya bahwa Rasulullah setara dengan Allah. Mereka melakukannya karena kebiasaan atau karena cinta yang keliru.

Oleh karena itu, perbuatan ini masuk dalam kategori syirik kecil. Namun, jangan pernah meremehkan istilah “kecil” di sini. Syirik kecil tetaplah dosa yang sangat besar. Bahkan, para ulama menyatakan bahwa dosa syirik kecil lebih besar daripada dosa-dosa besar lainnya. Seperti zina, mencuri, atau meminum khamr.

Bagaimana Seharusnya Bersumpah?

Islam tidak hanya melarang, tetapi juga memberikan solusi. Rasulullah SAW telah mengajarkan kita cara bersumpah yang benar. Beliau bersabda:

“Barangsiapa yang ingin bersumpah, maka hendaknya ia bersumpah dengan nama Allah, atau hendaknya ia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Hadits ini memberikan dua pilihan yang sangat jelas. Jika kita memang harus bersumpah, maka bersumpahlah hanya dengan menyebut nama Allah. Contohnya adalah ucapan “Wallahi”, “Billahi”, atau “Tallahi”. Jika tidak, maka diam adalah pilihan yang jauh lebih selamat.

Wujud Cinta adalah Ketaatan

Pada akhirnya, kita belajar sebuah pelajaran akidah yang sangat penting. Hukum bersumpah Demi Rasulullah adalah haram. Ia termasuk dalam kategori syirik kecil.

Bentuk cinta kita yang sesungguhnya kepada Rasulullah SAW bukanlah dengan bersumpah atas namanya. Bentuk cinta yang sejati adalah dengan menaati semua perintahnya. Dan salah satu perintah beliau adalah agar kita tidak bersumpah dengan selain nama Allah.

Mari kita luruskan lisan kita. Gantikan kebiasaan yang salah dengan sunnah yang benar. Dengan begitu, cinta kita kepada Rasulullah SAW akan menjadi cinta yang produktif. Cinta yang membawa kita pada ketaatan, bukan pada kesyirikan. 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement