Al-Qur’an, kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, adalah pedoman hidup bagi umat Muslim. Setiap ayat dan surat di dalamnya mengandung hikmah, petunjuk, serta keutamaan yang luar biasa. Membaca, memahami, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an bukan hanya mendatangkan pahala di dunia, tetapi juga menjadi penolong di akhirat. Salah satu surat yang memiliki fadhilah istimewa adalah Surat Al-Mulk. Kisah inspiratif yang disampaikan oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, seorang ulama terkemuka dari Rembang, Jawa Tengah, menggambarkan secara gamblang bagaimana Surat Al-Mulk mampu menjadi penyelamat di saat-saat paling genting.
Dalam salah satu majelis ilmunya, Gus Baha menceritakan sebuah kisah yang menggugah hati dan memperkuat keyakinan akan kebenaran janji Allah SWT. Kisah ini berpusat pada seorang pemuda yang wafat. Setelah jasadnya dikebumikan, pemuda ini menghadapi momen krusial yang pasti dialami oleh setiap insan di alam kubur. Ini adalah saat di mana dua malaikat perkasa, Munkar dan Nakir, datang untuk menanyakan perihal iman dan amal perbuatan seseorang selama hidup di dunia. Pertanyaan-pertanyaan mereka sangat menentukan nasib seseorang di alam barzakh.
Saat Munkar dan Nakir mulai mendekati pemuda tersebut, mereka bersiap untuk menjalankan tugasnya. Suasana kubur yang gelap dan sempit tentu saja menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa terjadi pada pemuda ini.
Intervensi Surat Al-Mulk: Penjaga yang Setia
Tiba-tiba, muncullah suara yang kuat dan jelas, seolah-olah berasal dari dalam pemuda itu sendiri. Suara ini berujar kepada kedua malaikat tersebut. “Wahai malaikat Munkar dan Nakir, apa yang akan kalian lakukan kepadanya? Tidakkah kalian tahu siapa dia?”
Mendengar suara itu, Munkar dan Nakir menjadi bingung. Mereka bertanya, “Siapakah engkau?”
Suara itu kemudian menjawab, “Aku adalah Surat Al-Mulk. Pemuda ini adalah seorang penghafalku dan pengamal setia ajaran-ajaran yang terkandung di dalamku. Dia selalu melantunkanku setiap malam sebelum tidur. Aku tidak akan membiarkan kalian menyiksanya.”
Gus Baha menjelaskan bahwa dialog antara Surat Al-Mulk dan para malaikat ini menunjukkan kekuasaan Allah yang luar biasa. Allah memberikan kekuatan kepada firman-Nya untuk membela hamba-Nya yang beriman. Ini adalah bukti nyata bahwa amalan baik kita, termasuk menghafal Al-Qur’an, akan menjadi saksi dan pembela kita di hadapan Allah.
Kutipan Gus Baha: Penjelasan Mendalam tentang Hikmah Al-Mulk
Gus Baha menambahkan penjelasan yang sangat mendalam mengenai peristiwa ini. Beliau menekankan bahwa pertolongan dari Surat Al-Mulk bukanlah kebetulan. Ini adalah bagian dari janji Allah kepada mereka yang mencintai dan mengamalkan kalam-Nya.
“Karena pemuda ini hafal dan mengamalkan Surat Al-Mulk, maka surat tersebut datang sebagai pelindung baginya,” kata Gus Baha.
Beliau melanjutkan, “Surat Al-Mulk akan terus berdebat dengan malaikat Munkar dan Nakir, membela pemuda tersebut. Ia akan mengatakan, ‘Jika kalian menyentuhnya, berarti kalian juga menyentuhku. Dan jika kalian menyakitinya, berarti kalian menyakitiku.'”
Pernyataan ini menegaskan betapa eratnya hubungan antara seorang hamba dengan Al-Qur’an yang dihafalkan dan diamalkannya. Surat Al-Mulk tidak hanya sekadar teks, melainkan entitas spiritual yang memiliki kekuatan untuk berinteraksi di alam ghaib atas izin Allah.
Perdebatan Berlanjut dan Kemenangan Surat Al-Mulk
Perdebatan antara Surat Al-Mulk dan Munkar-Nakir berlangsung sengit. Kedua malaikat mencoba tetap melaksanakan tugas mereka. Namun, setiap kali mereka hendak mendekati pemuda itu, Surat Al-Mulk selalu berdiri tegak di hadapan mereka, melindunginya dengan argumen-argumen yang kuat.
“Surat Al-Mulk bersikeras, ‘Aku adalah bagian dari Al-Qur’an, dan aku adalah surat yang dibaca oleh pemuda ini setiap malam. Bagaimana mungkin kalian menyiksanya sedangkan aku bersamanya?'” jelas Gus Baha.
Akhirnya, Munkar dan Nakir menyadari bahwa mereka tidak dapat menembus ‘perisai’ yang dibentuk oleh Surat Al-Mulk. Mereka kemudian mundur dan meninggalkan pemuda tersebut dalam ketenangan. Pemuda itu pun selamat dari siksa kubur yang seharusnya ia hadapi.
Pesan Penting dari Gus Baha: Keutamaan Membaca Al-Mulk Malam Hari
Kisah ini mengandung pesan yang sangat penting bagi umat Muslim. Gus Baha sering kali mengingatkan jamaahnya tentang keutamaan membaca Surat Al-Mulk setiap malam sebelum tidur. Beliau tidak hanya sekadar menyampaikan fadhilah, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang alasannya.
“Membaca Surat Al-Mulk setiap malam adalah sunah Nabi Muhammad SAW,” ungkap Gus Baha. “Nabi menganjurkan umatnya untuk melakukannya karena mengetahui fadhilahnya yang luar biasa, yaitu sebagai pelindung dari siksa kubur.”
Anjuran ini bukan tanpa dasar. Banyak hadis Nabi SAW yang meriwayatkan tentang keistimewaan Surat Al-Mulk. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ada satu surat dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat. Surat itu akan memberi syafaat bagi pembacanya hingga ia diampuni, yaitu Surat Tabarakalladzi biyadihil Mulk (Surat Al-Mulk).”
Mengapa Al-Mulk Begitu Istimewa?
Surat Al-Mulk, yang berarti “Kerajaan”, secara tematik banyak membahas tentang kekuasaan Allah SWT atas seluruh alam semesta. Ayat-ayatnya mengajak manusia untuk merenungkan kebesaran penciptaan, mulai dari langit yang berlapis-lapis, bintang-bintang, bumi yang terhampar, hingga penciptaan manusia itu sendiri. Pemahaman ini akan menumbuhkan rasa takut dan cinta kepada Allah, serta mendorong seseorang untuk senantiasa taat pada perintah-Nya.
Gus Baha menekankan bahwa menghafal dan mengamalkan Surat Al-Mulk bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang meresapi makna dan mengambil pelajaran dari setiap ayatnya. Ini adalah investasi spiritual yang akan mendatangkan keuntungan abadi.
Kisah pemuda ini mengajarkan kita pentingnya menjaga hubungan dengan Al-Qur’an. Ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana perlindungan. Membaca Al-Mulk secara rutin adalah amalan sederhana yang memiliki dampak luar biasa di alam kubur. Selain itu, kisah ini juga mengingatkan kita tentang realitas alam barzakh, di mana setiap amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan.
“Jangan pernah meremehkan amalan kecil sekalipun, seperti membaca satu surat dari Al-Qur’an,” pesan Gus Baha. “Setiap huruf yang kita baca mengandung pahala, dan setiap surat memiliki fadhilahnya sendiri.”
Kesimpulan: Janji Allah yang Pasti
Kisah yang disampaikan oleh Gus Baha tentang pemuda yang diselamatkan oleh Surat Al-Mulk adalah pengingat yang kuat akan janji Allah SWT. Bagi mereka yang mencintai Al-Qur’an, menghafalnya, dan mengamalkannya, akan ada perlindungan dan pertolongan di dunia maupun di akhirat. Semoga kisah ini memotivasi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, menjadikannya sahabat setia dalam setiap langkah kehidupan. Dengan begitu, kita berharap dapat meraih keselamatan di dunia dan kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
