SURAU.COM – Pemandangan orang-orang yang membaca Al-Qur’an bersama di masjid tentu sangat menenangkan. Terutama di bulan Ramadhan, semangat untuk tadarus dan mengkhatamkan Al-Qur’an meningkat pesat. Salah satu metode yang sering kita jumpai adalah membaca bersama-sama, di mana beberapa orang melantunkan ayat yang sama secara serentak.
Niat di balik perbuatan ini tentu sangat mulia, yaitu untuk saling menyemangati dalam kebaikan. Namun, sebagai seorang Muslim, setiap amalan kita harus memiliki landasan yang jelas. Oleh karena itu, kita perlu bertanya, apakah metode membaca Al-Qur’an seperti ini sesuai dengan tuntunan syariat?
Metode yang Tidak Dianjurkan
Setelah menelaah dalil-dalil yang ada, para ulama membahas hukum membaca Al-Quran berjamaah dengan satu suara. Ternyata, metode ini bukanlah cara yang dianjurkan. Bahkan, para ulama besar menganggapnya sebagai perbuatan bid’ah (sesuatu yang baru dalam ibadah) yang sebaiknya kita tinggalkan.
Komite Tetap Riset dan Fatwa Arab Saudi (Al-Lajnah Ad-Daimah) memberikan penjelasan yang sangat rinci:
“Membaca Al-Qur’an secara berjamaah dengan satu suara adalah bid’ah. Karena tidak ada dalil dari syariat yang menunjukkannya. Yang disyariatkan adalah berkumpul untuk membaca Al-Qur’an dalam rangka untuk belajar, tadarus, dan saling menyetorkan hafalan. Caranya adalah salah seorang membaca, dan yang lain mendengarkan. Jika ada yang keliru dalam bacaannya, maka yang lain membenarkannya.”
Fatwa ini memberikan garis pemisah yang sangat tegas antara metode tadarus yang dianjurkan dan yang tidak memiliki dasar dari syariat.
Alasan di Balik Larangan
Lantas, mengapa metode membaca serentak ini tidak dianjurkan? Ada beberapa alasan penting di baliknya.
Pertama, metode ini tidak pernah dicontohkan oleh generasi terbaik umat Islam. Rasulullah SAW dan para sahabatnya sering berkumpul untuk Al-Qur’an. Akan tetapi, tidak ada satu pun riwayat yang menyebutkan mereka membacanya secara serentak. Meninggalkan cara mereka berarti kita membuat cara baru yang tidak ada tuntunannya.
Kedua, cara ini bisa menimbulkan kebingungan (tasywisy). Saat beberapa orang membaca bersama, sangat mungkin terjadi kesalahan. Kesalahan dalam tajwid dari satu orang dapat mengganggu konsentrasi orang lain. Hal ini tentu akan mengurangi kekhusyukan dan kesempurnaan bacaan.
Ketiga, metode ini meninggalkan adab yang sangat penting, yaitu adab mendengarkan Al-Qur’an. Allah SWT memerintahkan kita untuk diam dan menyimak saat Al-Qur’an dibacakan. Jika semua orang sibuk membaca, lalu siapa yang akan mendengarkan?
Metode Tadarus yang Sesuai Sunnah
Lalu, bagaimana cara yang benar jika kita ingin tadarus berkelompok? Fatwa di atas telah menjelaskannya. Metode yang sesuai sunnah adalah:
-
Salah seorang dari kelompok itu membaca Al-Qur’an.
-
Anggota kelompok yang lain diam dan mendengarkan dengan saksama.
-
Tugas pendengar adalah menyimak, merenung, dan mengambil pelajaran.
-
Jika si pembaca melakukan kesalahan, maka pendengar wajib untuk membenarkannya (fath).
Metode ini, selain sesuai sunnah, juga memiliki banyak sekali manfaat. Ia melatih kekhusyukan dan menjadi sarana yang sangat efektif untuk belajar tahsin (memperbaiki bacaan). Lebih dari itu, semua anggota kelompok mendapatkan dua pahala sekaligus: pahala membaca bagi yang membaca, dan pahala mendengarkan bagi yang menyimak.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah juga menekankan hal yang sama:
“Adapun mereka membaca Al-Qur’an secara berjamaah dengan satu suara, maka ini minimal hukumnya adalah makruh. Ia termasuk bid’ah.”
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد
“barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan (ibadah) yang tidak ada asalnya dari kami maka tertolak” (HR. Bukhari – Muslim)
Niat Baik Harus Diiringi Cara yang Benar
Pada akhirnya, kita belajar sebuah pelajaran yang sangat berharga. Niat yang baik untuk beribadah harus selalu kita iringi dengan cara yang benar. Dan cara yang paling benar adalah cara yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang agung. Maka, mari kita laksanakan ibadah ini dengan cara yang paling sempurna. Jika kita ingin tadarus bersama, gunakanlah metode yang sesuai sunnah. Tunjuklah satu orang untuk membaca, sementara yang lain menyimak dengan khusyuk. Dengan begitu, majelis kita akan lebih berkah dan pahala yang kita dapatkan pun akan lebih maksimal, insya Allah.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
