SURAU.CO-Ruh Pulang ke Alam Kubur—pertanyaan ini muncul di banyak kalangan Muslim. Mereka percaya Allah SWT memberi izin kepada ahli kubur untuk kembali menengok makam pada hari Jumat. Keyakinan ini mendorong semangat ziarah sekaligus memperkuat doa bagi orang yang sudah wafat.
Tradisi ini tidak lahir tiba-tiba. Ulama sejak dulu menyinggung keutamaan Jumat sebagai hari agung. Memang tidak semua riwayat berstatus sahih, tetapi umat Islam meyakini hari Jumat membawa rahmat yang meluas hingga alam barzakh. Keyakinan ini meneguhkan bahwa kematian hanyalah pintu menuju kehidupan lain.
Banyak orang menceritakan pengalaman spiritual di malam atau siang Jumat. Ada yang bermimpi bertemu kerabat yang sudah meninggal, ada pula yang merasakan suasana lebih khusyuk saat berziarah. Walau sifatnya subjektif, kisah-kisah ini menumbuhkan keyakinan bahwa Jumat menyimpan rahasia besar.
Dari sisi ibadah, keyakinan ruh kembali ke makam memberi dorongan nyata. Umat memperbanyak bacaan Al-Qur’an, doa, dan sedekah. Mereka merasa doa di hari Jumat lebih cepat sampai kepada ahli kubur. Dengan begitu, hubungan dunia dan alam barzakh tetap hidup melalui amal saleh.
Ruh Pulang ke Alam Kubur & Ziarah Hari Jumat
Imam as-Suyuthi menyebut Jumat sebagai hari paling istimewa untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sebagian ulama menegaskan bahwa Allah memberi keringanan bagi ruh agar bisa menengok makamnya. Keyakinan ini menjelaskan mengapa ziarah pada Jumat sangat dianjurkan.
Ziarah membawa manfaat ganda. Yang hidup memperoleh pahala, sedangkan yang wafat mendapat ketenangan dari doa. Umat biasanya membaca Surah Yasin, Al-Fatihah, atau doa umum. Keyakinan ini memperlihatkan keluasan rahmat Allah, karena kasih sayang-Nya menjangkau mereka yang sudah meninggal.
Selain itu, kebiasaan ini membangun ikatan keluarga. Banyak orang menjadikan Jumat sebagai momen membersihkan makam, membaca doa, bahkan berbagi sedekah atas nama almarhum. Aktivitas itu menciptakan ikatan spiritual sekaligus menjaga hubungan emosional antar-generasi.
Meskipun demikian, para ulama mengingatkan agar keyakinan ini dipahami secara bijak. Kementerian Agama RI juga menegaskan bahwa umat sebaiknya menjadikan keutamaan Jumat sebagai motivasi ibadah. Jangan sampai keyakinan berubah menjadi klaim kepastian yang tidak memiliki dasar kuat.
Hari Jumat, Ruh, dan Alam Barzakh dalam Perspektif Islam
Hari Jumat dikenal sebagai sayyidul ayyam, penghulu segala hari. Pada hari ini Nabi Adam diciptakan, rahmat diturunkan, dan doa dikabulkan. Karena itu, tidak mengherankan bila hari ini diyakini berhubungan erat dengan alam barzakh, termasuk keyakinan Ruh Pulang ke Alam Kubur.
Riwayat tentang ruh pulang memang beragam. Meski tidak semuanya kuat, ulama memandangnya sebagai tanda luasnya rahmat Allah. Hari Jumat pada akhirnya menjadi pengingat agar yang hidup terus mendoakan yang wafat. Intinya, hubungan dunia dan akhirat tidak pernah terputus.
Pengalaman masyarakat juga memperkuat keyakinan ini. Banyak yang bermimpi bertemu kerabat di malam Jumat. Walau mimpi tidak bisa dijadikan dalil, pengalaman tersebut menambah keyakinan bahwa doa, sedekah, dan bacaan Al-Qur’an tetap menjadi jembatan antara dua alam.
Apakah ruh benar-benar pulang setiap Jumat atau tidak, hikmahnya tetap jelas. Hari Jumat mengingatkan umat agar memperbanyak amal, memperkuat doa, dan menjaga hubungan spiritual. Inilah pesan utama: dunia hanya persinggahan, sedangkan doa menjadi bekal abadi untuk yang hidup maupun yang telah wafat.
Sebagian masyarakat menjadikan Jumat sebagai waktu terbaik untuk berziarah. Mereka membersihkan makam, membaca doa, serta melantunkan ayat Al-Qur’an. Aktivitas sederhana ini memperkuat ikatan dengan keluarga yang telah meninggal. Keyakinan tentang ruh pulang memberi semangat baru untuk menjaga hubungan spiritual lintas generasi. (Hendri Hasyim)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
