Jangan Anggap Perbuatan Zhalim Akan Dibiarkan Begitu Saja.
Dalam kehidupan dunia ini, kita sering menyaksikan berbagai bentuk kezaliman. Ada orang yang merampas hak saudaranya, ada yang menginjak harga diri orang lain, bahkan ada pula yang tega menindas sesama hanya demi keuntungan sesaat. Tak jarang hati kita bertanya-tanya, “Mengapa orang-orang zhalim itu seolah bebas tanpa mendapat balasan?”
Namun, seorang ulama besar, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah, mengingatkan: “Jangan engkau sangka kezaliman yang terjadi di dunia akan hilang begitu saja menjadi debu. Allah SWT akan menuntut hak setiap makhluk pada hari kiamat nanti.” (Syarah Riyadhus Shalihin 2/38)
Apa itu zhalim?
Secara bahasa, zhalim berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Sedangkan dalam syariat, zhalim berarti melanggar hak Allah, hak diri sendiri, atau hak sesama manusia.
Ada tiga bentuk utama kezaliman:
1. Zhalim kepada Allah → yaitu syirik, mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Allah berfirman: “Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
2. Zhalim kepada diri sendiri → yaitu dengan melakukan dosa, maksiat, atau meninggalkan kewajiban.
Misalnya, meninggalkan shalat, berzina, atau merusak diri dengan minuman haram.
3. Zhalim kepada sesama manusia → mengambil harta tanpa hak, menipu, mengkhianati, menyakiti fisik maupun batin, hingga merampas hak hidup orang lain.
Balasan Bagi Orang Zhalim
Jangan sekali-kali kita mengira bahwa Allah SWT akan membiarkan kezaliman berlalu begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Sekalipun seorang penzhalim bisa lolos dari hukum di dunia, ia tidak akan pernah bisa lolos dari keadilan Allah di akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Hati-hatilah kalian terhadap perbuatan zhalim, karena sesungguhnya kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa orang-orang zhalim akan muncul pada hari kiamat dalam keadaan terhimpit kegelapan, terjebak dalam kesesatan, dan sama sekali tidak memiliki penolong.
Kezaliman Tidak Pernah Hilang
Setiap tangisan orang yang terzalimi, setiap doa orang yang teraniaya, semuanya tercatat.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Takutlah terhadap doa orang yang dizhalimi, karena sesungguhnya antara doa itu dan Allah tidak ada penghalang.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, doa orang yang teraniaya akan langsung didengar Allah, sekalipun ia bukan seorang yang taat atau beriman penuh. Inilah keadilan Allah Yang Maha Mendengar.
Menghindari Perbuatan Zhalim
Agar kita selamat dari ancaman tersebut, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:
1. Menjaga hak Allah → tidak berbuat syirik, menjaga ibadah, dan melaksanakan kewajiban.
2. Menjaga hak diri sendiri → tidak menzalimi diri dengan dosa, menjaga tubuh dan hati dari keburukan.
3. Menjaga hak sesama → berlaku adil, menunaikan janji, mengembalikan amanah, serta tidak menyakiti orang lain baik dengan lisan maupun perbuatan.
Penutup: Hati-hati Dengan Kezaliman
Dunia memang sering menampilkan wajah yang tidak adil, tetapi seorang mukmin yakin bahwa keadilan Allah pasti tegak. Jangan pernah anggap perbuatan zhalim akan hilang begitu saja.
Pada hari kiamat, setiap hak akan dikembalikan, bahkan seekor kambing yang bertanduk akan dibalas karena menanduk kambing yang tidak bertanduk (HR. Muslim).
Maka, berhati-hatilah dari kezaliman, sekecil apapun itu. Karena mungkin di mata kita itu hal ringan, namun di sisi Allah ia adalah dosa besar yang kelak akan menjerumuskan kita dalam kegelapan di hari pembalasan.
Q & A MDF
Bismillah. 1. Apa saja syarat sah sholat ?
Syarat SAH shalat : Bersuci, Masuknya waktu shalat, Menghadap kiblat, Menutup aurat dan Berniat.
Ada pula syarat WAJIB shalat : Islam, Baligh, Berakal dan Tidak adanya penghalang seperti haid dan nifas (bagi wanita)
2. Apakah niat termasuk syarat sah sholat atau rukun sholat ?Syarat sah shalat, sebagaimana jawaban diatas.
3. Apakah benar ada orang yang sholat hannya mendapatkan sepersepuluh pahala ?
Benar, itu tergantung dari kekhusyu’an shalatnya atau seberapa sama shalatnya dengan shalat yang dicontohkan oleh Nabi ﷺ, Beliau bersabda :
إِنَّ الْعَبْدَ لَيُصَلِّي الصَّلَاةَ مَا يُكْتَبُ لَهُ مِنْهَا إِلَّا عُشْرُهَا، تُسْعُهَا، ثُمُنُهَا، سُبُعُهَا، سُدُسُهَا، خُمُسُهَا، رُبُعُهَا، ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar menunaikan shalat, namun tidaklah ditulis pahalanya kecuali sepersepuluhnya (1/10 nya), atau sepersembilannya (1/9 nya), atau seperdelapannya (1/8 nya), atau sepertujuhnya (1/7 nya), atau seperenamnya (1/6 nya), atau seperlimanya (1/5 nya), atau seperempatnya (1/4 nya), atau sepertiganya (1/3 nya), atau setengahnya (1/2 nya)”. (Hadits Shahih). (HR. Ahmad no. 18894).
4. Apakah takbir intiqol termasuk rukun sholat ?
Bukan termasuk rukun shalat, sebagian ulama berpendapat termasuk sunnah shalat, dan sebagian ulama lainnya berpendapat termasuk wajib shalat dan ini pendapat yang lebih kuat. Source : الاستاذ اَبو نبيلة. Muamalah Daily Foundation. (Tengku Iskandar, M.Pd)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
